Teknologi Autonomous Driving
Pernahkah kamu membayangkan berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain menggunakan mobil, tetapi tidak sepenuhnya mengendarainya? Mobil hanya perlu di perintah untuk mencapai lokasi tujuan dan akan bergerak dengan sendirinya, sementara pengemudinya tidak memerlukan banyak upaya mengendalikan mobil selama perjalanan
berikut manfaat Mengulik Teknologi Autonomous Drivin
Gambaran teknologi berkendara yang futuristik tersebut begitu sering muncul di berbagai film bergenre fiksi sains. Kini, perusahaan mobilitas dan teknologi berlomba-lomba untuk mengembangkan konsep self-driving car atau autonomous vehicle (AV) tersebut.
Misalnya saja, Waymo, pengembang aplikasi ride hailing yang meluncurkan taksi tanpa pengemudi pada 2020 di Phoenix, Amerika Serikat. Di beritakan oleh Techcrunch pada Jumat (4/6/2021), Waymo menyediakan layanan taksi tanpa pengemudi bernama Waymo One Drive.
Ada sekitar 300 hingga 400 armada Waymo yang beroperasi di Phoenix, tetapi tidak seluruhnya merupakan self-driving car. Taksi tersebut dapat di pesan melalui aplikasi berbasis Android.
self-driving car merupakan mobil yang dapat mengetahui medan dan lingkungan sekitar serta beroperasi dengan sedikit atau tanpa sentuhan manusia. Kendaraan futuristik ini bergerak dengan teknologi artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML).
Kinerja kedua teknologi tersebut di topang dengan berbagai sensor yang dapat memudahkan sistem komputasi kendaraan untuk mengukur tinggi jalan, mengenali situasi jalan, hingga terkoneksi dengan perangkat pintar lainnya.
Society of Automotive Engineers (SAE) mengeluarkan enam tingkatan otonom kendaraan, mulai dari level 0 hingga 5.
Pertama, level 0 atau tanpa otomatisasi. Level ini merupakan tipe paling dasar. Manusia masih sepenuhnya melakukan kontrol pada kendaraan, mulai dari kemudi, rem, hingga gas.