Apa Itu Hardisk?
Hardisk merupakan salah satu komponen utama pada komputer. Hard Disk Drive yang sering juga disebut dengan hard drive, hardisk dan HDD ini adalah perangkat penyimpanan data non-volatile.
Penyimpanan non-volatile berarti perangkat penyimpanan akan tetap mempertahankan data yang tersimpan meskipun perangkat utama dimatikan.
Umumnya, hardisk dipasang secara internal di sebuah perangkat komputer. Komponen ini terpasang langsung ke pengontrol disk motherboard komputer.
Komponen hardisk ini berisi dari beberapa disk (piringan). Nantinya, data akan disimpan ke disk menggunakan magnetic head yang bergerak cepat saat piringan berputar.
Perangkat penyimpanan seperti hardisk memang diperlukan untuk menginstal sistem operasi, menjalankan program & aplikasi, serta untuk menyimpan dokumen.
Tanpa perangkat non-volatile seperti HDD yang dapat menyimpan data setelah dimatikan, pengguna komputer tidak akan bisa menyimpan apapun di dalam komputer.
Inilah sebabnya mengapa setiap komputer membutuhkan setidaknya satu perangkat penyimpanan untuk menyimpan data secara permanen.
Nah, pada tahun 1953 para insinyur di IBM yang ingin menemukan cara untuk menyediakan akses acak ke data berkapasitas tinggi dengan biaya rendah.
Disitulah hard disk ditemukan. Saat pertama kali dijual untuk publik pada tahun 1956, HDD berukuran sebesar lemari es, lho teman-teman!
Hard disk tersebut juga hanya bisa menyimpan 3,75 MB data. Untungnya, hard disk ini terus berkembang bersamaan dengan perkembangan teknologi.
Pada pertengahan 1980-an, faktor bentuk 3,5 inci dan 2,5 inci diperkenalkan dan menjadi standar penggunaan di komputer sampai sekarang.
Fungsi Hardisk
Pada dasarnya, hardisk adalah perangkat penyimpanan sekunder yang dirancang untuk menyimpan data secara permanen.
Perangkat penyimpanan sekunder ini mencakup kapasitas penyimpanan yang lebih besar dibandingkan dengan perangkat utama.
Hardisk bisa menyimpan bermacam-macam jenis data. Mulai dari sistem operasi, perangkat lunak, dan file komputer lainnya.
Beberapa fungsi hardisk lainnya adalah:
Menyimpan Data Software
Fungsi hardisk lain yang hampir sama dengan fungsi utamanya adalah untuk menyimpan data perangkat lunak pihak ketiga di komputer.
Penyimpanan data dari perangkat lunak ini dilakukan agar software tersebut dapat dibuka dan dijalankan pada perangkat komputer.
Backup Data
Selain untuk menyimpan data, beberapa orang memanfaatkan hardisk untuk sarana backup website dan file komputer mereka.
Berkat kapasitas penyimpanan hardisk yang besar, tempat penyimpanan secondary ini memang cocok untuk dijadikan backup.
Umumnya saat perangkat komputer Anda rusak, file yang ada dalam tempat penyimpanan kedua ini akan tetap aman dan bisa diakses.
Kabar baiknya, hardisk juga menyediakan jenis external yang portabel lho, teman-teman! Jadi Anda bisa menyimpan data pada perangkat berbeda.
Cara Kerja Harddisk
Pada dasarnya, harddisk terdiri dari beberapa piringan disk yang terbuat dari bahan aluminium, kaca atau keramik.
Selanjutnya, piringan disk tersebut diletakan diatas sebuah poros. Piringan disk tersebut berputar dengan motor yang terhubung ke poros.
Di dalam wadah harddisk terdapat jarum read/write yang secara magnetis merekam informasi ke dan dari trek di piringan menggunakan magnetic head.
Harddisk juga memiliki lapisan magnetik tipis pada mereka. Motor yang ada di dalamnya memutar piringan hingga 15.000 putaran per menit.
Saat piringan berputar, motor kedua mengontrol posisi jarum baca dan tulis yang merekam dan membaca informasi di setiap piringan.
Kapasitas Hard Disk
Beberapa kapasitas penyimpanan harddisk yang paling umum adalah:
- 16GB, 32GB dan 64GB — kapasitas rentang hard disk yang ini termasuk dalam kelompok terendah. Biasanya ditemukan di perangkat yang lebih tua dan lebih kecil.
- 120GB dan 256GB — ukuran hard drive rentang ini umumnya dianggap sebagai entry-level untuk perangkat HDD seperti laptop atau komputer.
- 500GB, 1TB dan 2TB — penyimpanan hard drive yang satu ini mempunyai kapasitas sekitar 500 GB. Sering dianggap sebagai standar layak untuk rata-rata pengguna.
- Lebih dari 2TB — hard drive dengan ukuran lebih dari 2TB cocok pengguna yang memiliki file dengan ukuran dan resolusi tinggi.
Jenis-jenis Hardisk
Nah berikut ini adalah berbagai jenis hard drive yang tersedia saat ini dengan teknologi interface dan kapasitas penyimpanan yang berbeda.
SATA
SATA (Serial Advanced Technology Attachment) adalah interface serial yang digunakan untuk menghubungkan hard disk.
Berkat harganya yang sangat murah, SATA sering digunakan pada perangkat PC dan juga server.
Kecepatan interface SATA sampai 600Mb/dtk dengan throughput 6Gb/dtk lho. HDD dengan SATA cocok untuk:
- Operasi alur kerja, misalnya, pengkodean video
- Penyimpanan data
- Sistem cadangan backup
- Server file besar tetapi tidak memuat tinggi
SAS
SAS-(Serial Attached SCSI) – adalah interface serial yang digunakan untuk menghubungkan hard disk drive yang didasarkan pada set perintah SCSI.
Interface SAS beroperasi pada kecepatan hingga 1.200Mb/dtk. dengan throughput hingga 12 Gb/dtk. Sayangnya harga SAS lebih mahal daripada SATA.
HDD yang terhubung melalui antarmuka SAS cocok untuk operasi kecepatan tinggi dengan banyak siklus penulisan ulang serta:
- Sistem manajemen basis data (DMS)
- Server web yang dimuat tinggi
- Sistem terdistribusi
- Sistem yang menangani banyak permintaan seperti server terminal, dsb.
Editor: feliaavevii