Sistem keamanan jaringan yang tidak baik dapat memberikan berbagai ancaman yang membahayakan perangkat komputer Anda. Cyber security venture memperkirakan bahwa di tahun 2021 nanti, kejahatan siber akan merugikan dunia sebesar $ 6 triliun. Perkiraan tersebut didasarkan pada jumlah kejahatan siber yang terus bertambah setiap tahunnya.Untuk menyelamatkan bisnis Anda dari ancaman serangan siber, Anda membutuhkan sistem keamanan jaringan yang lebih baik.
Pengertian Sistem Keamanan Jaringan
Sistem keamanan jaringan adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sebuah sistem, security tools, atau kebijakan keamanan yang dirancang untuk memantau, mencegah, dan merespons gangguan jaringan yang tidak sah. Sistem keamanan jaringan juga akan melindungi aset digital termasuk network traffic. Keamanan jaringan tersebut dapat berbentuk software ataupun hardware yang didesain untuk merespon berbagai potensi serangan siber yang menargetkan jaringan Anda.
Keamanan jaringan biasanya terdiri dari tiga kontrol yang berbeda yaitu :
- Fisik
Keamanan jaringan fisik didesain untuk mencegah personel yang tidak berwenang untuk mendapat akses fisik ke jaringan seperti router, lemari kabel, atau yang lain.
- Teknis
Kontrol keamanan jaringan teknik diperlukan untuk melindungi data yang disimpan jaringan atau data yang transit melintasi.
- Administratif
Kontrol keamanan jaringan administratif terdiri dari kebijakan yang mengatur perilaku user, seperti langkah autentikasi, tingkat akses user, serta bagaimana staff IT ketika menerapkan perubahan pada infrastruktur jaringan.
Tipe Sistem Keamanan Jaringan
Penyerang dapat menerapkan berbagai jenis serangan untuk mengancam bisnis Anda. Oleh karena itu, untuk mendapat pertahanan yang lebih maksimal terdapat beberapa tipe sistem keamanan jaringan yang diperlukan, yaitu :
1. Access control
Anda harus bisa memblokir user serta perangkat tidak sah yang mencoba mengakses jaringan Anda. Jika pengguna tidak sah tidak dapat masuk ke dalam jaringan, maka sejumlah kerusakan yang dapat mereka lakukan akan sangat terbatas.
Access control juga memungkinkan Anda untuk meningkatkan perlindungan jaringan dengan cara membatasi akses pengguna. Sebagai contoh, Anda dapat memberi administrator akses penuh ke jaringan tetapi menolak akses ke folder rahasia tertentu.
2. Antimalware software
Perangkat lunak antivirus dan antimalware dapat melindungi perusahaan Anda dari berbagai malicious software, seperti virus, ransomware, worm, dan trojan. Gunakan anti malware yang dapat terus memindai dan melacak file berbahaya yang ada dalam jaringan.
3. Application security
Aplikasi yang tidak memiliki sistem keamanan yang baik seringkali digunakan penyerang untuk mengakses jaringan Anda. Dengan menerapkan sistem keamanan aplikasi, Anda dapat melindungi aplikasi apa pun yang berkaitan dengan keamanan jaringan Anda.
4. Behavioral analytics
Anda harus mengetahui seperti apa perilaku jaringan normal agar lebih mudah untuk mengidentifikasi anomali di jaringan Anda. Network anomaly detection engines (ADE) memungkinkan penggunanya untuk bisa menganalisis jaringan sehingga ketika terjadi suatu pelanggaran maka pengguna akan memperoleh pemberitahuan.
5. Data loss prevention
Manusia atau user menjadi rantai terdepan pada sistem keamanan jaringan. Oleh karena itu, Anda dapat menggunakan Data loss prevention (DLP) tools agar data sensitif tidak hilang, disalahgunakan atau diakses oleh pengguna yang tidak berwenang.
6. Email security
Email security juga diperlukan karena manusia atau user sering menjadi target serangan email phishing. Dengan email security, Anda akan terbantu untuk mengidentifikasi email berbahaya serta memblokir serangan.
7. Firewall
Firewall bertindak sebagai penghalang antara jaringan eksternal yang tidak terpercaya dengan jaringan internal Anda. Administrator biasanya akan mengkonfigurasi sekumpulan aturan yang ditentukan untuk memblokir atau mengizinkan lalu lintas ke dalam jaringan.
8. Intrusion prevention systems
Intrusion prevention systems atau juga dikenal dengan intrusion detection dapat memindai dan menganalisis lalu lintas / paket jaringan sehingga berbagai jenis serangan dapat diidentifikasi dengan mudah.
9. Virtual Private Networks (VPN)
Virtual Private Networks (VPN) merupakan alat yang dapat mengautentikasi komunikasi antara perangkat dan jaringan. VPN akan menciptakan “terowongan” terenkripsi yang aman untuk menghubungan perangkat Anda dengan jaringan internet. Dengan VPN, Anda akan terlindungi dari pengintai atau gangguan lain.
10. Web Security
Secara garis besar, web security merupakan langkah-langkah keamanan yang diperlukan untuk memastikan penggunaan website yang aman saat terhubung dengan jaringan internal. Web security membantu mencegah serangan berbasis website yang menggunakan browser sebagai titik akses untuk masuk ke jaringan Anda.
11. Security information and event management (SIEM)
SIEM akan memberi informasi atau insight kepada para IT security mengenai track record atau aktivitas yang terjadi di dalam IT environment perusahaan Anda. Dengan SIEM perusahaan Anda dapat mengidentifikasi dan menanggapi berbagai ancaman.
12. Endpoint security
Terkadang perangkat pribadi menjadi target serangan ketika pengguna menggunakannya untuk mengakses jaringan bisnis. Endpoint security diperlukan untuk melindungi jaringan ketika terhubung dengan remote devices.
13. Wireless security
Secara umum, jaringan Wireless kurang aman jika dibandingkan dengan jaringan tradisional. Dengan demikian, langkah-langkah keamanan pada wireless perlu ditingkatkan untuk memastikan bahwa peretas tidak akan mendapatkan akses.
14.Network segmentation
Terdapat berbagai jenis network traffic. Masing-masing traffic tersebut memiliki resiko ancaman yang berbeda. Network segmentation dapat meningkatkan sistem keamanan jaringan. Network segmentation akan membagi jaringan komputer menjadi beberapa bagian sehingga mudah untuk mengontrol bagaimana traffic mengalir ke seluruh jaringan.
0 Komentar