Mengenal Android Jelly Bean Lebih Jauh
Kacang jeli (bahasa Inggris: jelly bean) adalah sejenis permen dalam beraneka macam rasa buah. Ukurannya sebesar kacang merah yang biasa dibuat sup atau lebih kecil. Permen ini keras di luar tapi lunak di dalam serta lengket bila digigit.-
Ya, lagi-lagi Google menemukan nama makanan ringan enak untuk
digunakan sebagai versi terbaru OS Android mereka. Sistem operasi bernomor seri 4.1 ini tentu saja membawa banyak fitur baru maupun peningkatan dari versi sebelumnya, meski kami temukan ada juga ‘downgrade’ yang dialami oleh si kacang jeli. Yuk, kita kenali lebih jauh!
Cepat & Halus
Google “meletakkan Android di bawah mikroskop” mereka untuk membuat grafis Jelly Bean terlihat semakin baik dengan transisi yang sehalus sutra – itu klaim mereka, loh. Berpindah antara layar Beranda dan berpindah antara aplikasi satu dengan lainnya, terasa semudah membuka halaman pada buku. Coba saksikan dahulu video demo mereka berikut.
Respons sentuhan lebih reaktif dan seragam – itu berarti Anda hampir dapat merasakan piksel yang bergerak di bawah jari Anda pada layar. Berlebihan? Nyatanya, Jelly Bean membuat perangkat Android lebih responsif dengan meningkatkan kecepatan CPU perangkat Anda seketika saat Anda menyentuh layar, dan menurunkan performanya ketika Anda tidak menggunakannya. Hal ini semata-mata untuk meningkatkan masa pakai baterai, mengingat isu keborosan baterai di smartphone Android sudah dianggap “lumrah”.
Sederhana, Indah & Cerdas
Salah satu hal yang kami suka dari Android adalah batang notifikasinya yang memudahkan kita dalam mengakses berbagai pemberitahuan terkini. Google kembali memberi sentuhan spesial di sektor tersebut dengan kemampuan mengeksekusi langsung perintah dari notifikasi; apakah itu kirim email, menelepon balik kerabat yang misscall, dan sebagainya. Papan notifikasi ini juga bersifat expandable, memudahkan Anda dalam mengetahui lebih banyak lagi tentang pemberitahuan yang baru saja masuk.
Dengan Jelly Bean, Anda akan lebih mudah dalam melakukan personalisasi layar dengan berbagai widget yang tersedia. Karena ketika Anda menempatkan widget di Beranda, semua yang ada di sana akan otomatis menyesuaikan posisinya agar widget tersebut duduk “nyaman” berada di sana. Ketika ada yang terlalu besar, maka ia akan mengubah ukurannya juga secara otomatis. Ajaib, bukan?
Google membuat proses mengambil foto pada Android 4.0 Ice Cream Sandwich semakin cepat; pada Jelly Bean hal itu disempurnakan dengan satu hal: viewing. Hanya dengan menyapukan jari Anda dari kamera ke filmstrip view untuk secara cepat melihat foto yang baru saja Anda ambil, dan sapukan lagi foto itu jika Anda tidak menyukainya, maka ia akan terhapus. Begitu pula jika Anda ingin membagikannya ke jejaring sosial atau media lainnya.
Keyboard Virtual Cerdas
Kamus Android kini lebih akurat dan relevan. Jelly Bean akan mempelajari kebiasaan menulis Anda dan mengadaptasinya. Nantinya saat Anda ingin mengetik, keyboard virtualnya akan menebak atau memprediksikan kata berikutnya yang hendak diketik. Selain itu, kemampuan text-to-speech atau sebaliknya juga ditingkatkan, bahkan ketika jaringan online tidak tersedia sekalipun.
Aksesibilitas
Bahkan saudara-saudara kita yang tuna netra pun dapat ber’Jelly Bean’ ria. Dengan mode gestur yang ditawarkan, mereka dapat menavigasi antarmuka dengan gerakan sentuh dan sapu layar yang bisa dikombinasikan dengan panduan suara. Jelly Bean juga menambahkan dukungan akses ke plugin tambahan, sehingga pengguna bisa menambahkan perangkat input/output huruf Braille via USB dan Bluetooth.
Android Beam
Dengan Android Beam, Anda bisa dengan mudah mentransfer berbagai berkas foto dan video dengan mudah ke perangkat sejenis, yakni Android Jelly Bean (atau) ICS yang sudah mendukung NFC (Near Field Communication). Cukup menempelkan kedua sisi belakang ponsel, maka opsi perpindahan data akan muncul. Ini solusi hebat untuk mengirim file hingga bergiga-giga dengan cepat.
Google Voice Search
Nah, ini salah satu yang menarik perhatian. Google Voice Search pada Jelly Bean kini semakin disempurnakan dengan mengusung UI & fitur mirip Siri pada iOS atau S-Voice pada Samsung GALAXY S III. Beberapa pihak telah mengadu kecepatan dan kehandalan Siri versus Google Search, dan berikut kami sertakan video bagaimana performa sebenarnya mesin pencari berbasis suara tersebut.
Setidaknya, kedelapan fitur di atas sudah cukup membuat Jelly Bean nikmat “dikunyah” oleh penggunanya. Namun sayang, keputusan Adobe akhir tahun lalu untuk mengakhiri kiprah Flash di perangkat mobile akan dieksekusi pada 15 Juli mendatang. Sehingga ke depannya, Jelly Bean tidak didukung oleh aplikasi penting untuk memainkan konten-konten multimedia berformat Flash di laman web. Jadi, bagi Anda pengguna device ICS 4.0 yang ingin meng-upgrade ke Android 4.1 atau Jelly Bean, ada baiknya untuk mempertimbangkan hal ini terlebih dahulu – setidaknya, sampai Google menemukan “jalan keluarnya”.