Ransomware adalah salah satu ancaman di dunia digital yang paling merusak yang dihadapi oleh bisnis di seluruh dunia. Serangan ini bisa menyebabkan gangguan dalam operasional, kehilangan data yang penting, dan kerugian finansial yang besar. Karena metode yang digunakan oleh penyerang ransomware semakin canggih, bisnis perlu mengadopsi strategi pengamanan yang efektif untuk mencegah dan mengurangi risiko serangan ini. Artikel ini akan menjelaskan beberapa strategi utama yang bisa diterapkan oleh bisnis untuk melindungi diri dari ancaman ransomware.
1. Lakukan Pencadangan Data Secara Teratur
Pencadangan data adalah langkah yang paling mendasar tetapi sangat penting dalam melindungi bisnis dari ransomware. Dengan memiliki salinan data yang disimpan dengan aman di tempat yang berbeda, bisnis bisa memulihkan data mereka tanpa harus membayar tebusan.
Strategi: Terapkan kebijakan pencadangan yang mencakup pencadangan harian atau mingguan ke tempat yang aman, seperti cloud storage atau perangkat fisik yang terpisah dari jaringan utama. Pastikan backup dienkripsi dan diuji secara berkala untuk memastikan integritasnya.
2. Pendidikan dan Pelatihan untuk Karyawan
Karyawan sering menjadi target utama serangan ransomware, terutama melalui email penipuan. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan yang efektif mengenai keamanan digital sangatlah penting.
Tindakan: Lakukan pelatihan secara berkala kepada karyawan tentang bagaimana mengenali email penipuan, lampiran yang mencurigakan, dan praktik keamanan di internet lainnya. Buat latihan simulasi serangan penipuan untuk menguji tingkat kewaspadaan karyawan.
3. Perbarui dan Perbaiki Sistem Secara Teratur
Ransomware sering memanfaatkan celah dalam perangkat lunak yang belum diperbarui. Pembaruan dan perbaikan keamanan adalah langkah pertama untuk melindungi dari eksploitasi ini.
Tindakan: Terapkan kebijakan pembaruan otomatis untuk semua perangkat lunak yang digunakan dalam bisnis. Pastikan semua perangkat keras dan lunak, termasuk sistem operasi, aplikasi, dan perangkat IoT, selalu diperbarui dengan perbaikan terbaru.
4. Pemisahan Jaringan
Pemisahan jaringan adalah metode yang membagi jaringan bisnis menjadi beberapa bagian yang berbeda. Hal ini membatasi kemampuan ransomware untuk menyebar ke seluruh jaringan.
Strategi: Pisahkan jaringan yang penting, seperti yang digunakan untuk operasi bisnis utama, dari jaringan yang digunakan untuk akses internet atau oleh karyawan. Gunakan firewall internal dan kontrol akses yang ketat untuk membatasi lalu lintas antar bagian.
5. Gunakan Perangkat Lunak Keamanan yang Kuat
Perangkat lunak antivirus dan antimalware adalah komponen penting dalam perlindungan bisnis terhadap ransomware. Solusi keamanan yang canggih dapat mendeteksi dan menghentikan ransomware sebelum menyebabkan kerusakan.
Strategi: Instal perangkat lunak yang melindungi dari virus dan malware, termasuk yang bisa mendeteksi ransomware. Pastikan perangkat lunak ini selalu diupdate dan aktifkan perlindungan sepanjang waktu untuk menangkap aktivitas mencurigakan.
6. Penerapan Model Keamanan Zero Trust
Model Zero Trust bekerja dengan anggapan bahwa tidak ada yang bisa dipercaya secara otomatis, baik di dalam maupun di luar jaringan. Model ini meminta verifikasi identitas dari setiap pengguna atau perangkat sebelum memberikan akses ke sumber daya penting.
Strategi: Gunakan metode autentikasi dengan banyak faktor (MFA) untuk semua akses ke jaringan dan sistem. Terapkan prinsip “hak akses minimal” untuk memastikan karyawan hanya memiliki akses ke data dan sistem yang mereka perlukan.
7. Pantau dan Tanggapi Ancaman Secara Aktif
Mengawasi aktivitas di jaringan secara terus-menerus bisa membantu mendeteksi dini tanda-tanda serangan ransomware. Menanggapi ancaman ini dengan cepat dapat mengurangi kerusakan yang terjadi.
Strategi: Gunakan sistem pendeteksi intrusi (IDS) dan sistem pencegah intrusi (IPS) untuk mengawasi lalu lintas di jaringan. Gabungkan solusi pemantauan keamanan dengan Security Information and Event Management (SIEM) untuk analisis ancaman yang lebih mendalam. Buat tim tanggap insiden yang siap menangani kemungkinan serangan.
8. Siapkan Rencana Pemulihan dari Bencana (Disaster Recovery Plan)
Meskipun pencegahan adalah hal yang penting, perusahaan juga harus siap menghadapi kemungkinan serangan yang berhasil melewati pertahanan mereka. Rencana pemulihan dari bencana memastikan bahwa perusahaan dapat kembali beroperasi dengan cepat setelah serangan terjadi.
Strategi: Buat dan dokumentasikan rencana pemulihan dari bencana yang mencakup langkah-langkah untuk memulihkan data dan sistem, serta urutan prioritas pemulihan. Latih tim IT dan karyawan dalam melaksanakan rencana ini melalui simulasi secara berkala.
9. Siapkan Rencana Pemulihan dari Bencana (Disaster Recovery Plan)
Meskipun pencegahan adalah hal yang penting, perusahaan juga harus siap menghadapi kemungkinan serangan yang berhasil melewati pertahanan mereka. Rencana pemulihan dari bencana memastikan bahwa perusahaan dapat kembali beroperasi dengan cepat setelah serangan terjadi.
Strategi: Buat dan dokumentasikan rencana pemulihan dari bencana yang mencakup langkah-langkah untuk memulihkan data dan sistem, serta urutan prioritas pemulihan. Latih tim IT dan karyawan dalam melaksanakan rencana ini melalui simulasi secara berkala.
Sebuah bisnis perlu mengambil pendekatan proaktif untuk melindunginya dari serangan ransomware. Pencadangan data, pelatihan karyawan, pembaruan sistem, segmentasi jaringan, perangkat lunak keamanan, model tanpa kepercayaan, pemantauan ancaman, rencana pemulihan bencana. Dunia usaha tidak hanya memberikan perlindungan terhadap ancaman saat ini namun juga membangun kerangka keamanan yang kuat untuk masa depan.
Editor : rifqi