Di era digital seperti sekarang, seluruh perusahaan dituntut melakukan transformasi digital. Proses ini makin dipercepat dengan pandemi covid-19 yang mengakselerasi seluruh sektor untuk segera bertransformasi. Deputy EVP Divisi Enterprise Service PT Telkom Indonesia Tbk Azis Sidqi mengatakan, salah satu proses transformasi yang sangat dibutuhkan oleh seluruh perusahaan saat ini yaitu melakukan modernisasi platform. Tujuannya perusahaan semakin memiliki daya saing sehingga akan meningkatkan performance bisnis perusahaan.
Azis juga memaparkan bahwa untuk mengakomodasi kebutuhan di era digital dan membuat perusahaan semakin dinamis diperlukan teknologi mumpuni yang mampu mendukung modernisasi platform. Salah satunya teknologi SD-WAN yang memiliki solusi jaringan yang lincah, fleksibel, terukur, konsisten, dan aman dalam operasionalnya. Teknologi SD-WAN juga memudahkan, menyederhanakan pengelolaan konektivitas jarak jauh melalui aplikasi real-time dengan biaya yang lebih efisien. Telkom melalui salah satu anak perusahaannya yang memiliki portofolio SD-WAN memberikan layanan Total Managed SD-WAN services.
Komitmen ini dibuktikan dengan keunggulan SDM Digiserve yang saat ini telah memiliki 205 sertifikasi internasional, sehingga mendukung kualitas portfolio bisnis dan layanannya. SDM yang mumpuni ini untuk mengakomodasi pasar enterprise yang terus tumbuh. Tingginya kebutuhan terhadap platform yang modern ini telah diprediksi oleh IDC. IDC memperkirakan hingga 65% organisasi akan secara agresif memodernisasi sistem lama mereka dengan melakukan investasi platform teknologi baru yang lebih ekstensif hingga 2023.
Country Manager IDC Indonesia Mevira Munindra mengatakan bahwa pada 2023 sebanyak 1 dari 3 perusahaan akan menghasilkan lebih dari 30% pendapatan mereka dari produk dan layanan digital. Ini merupakan peningkatan dibandingkan 1 dari 5 perusahaan pada 2020. Ini memperlihatkan bahwa ada titik terang pemulihan di tengah pandemi yang masih berlangsung, khususnya dalam sektor ekonomi. Berdasarkan data IDC Black Book, belanja ICT perusahaan di Indonesia diperkirakan mencapai Rp123 triliun pada 2022 tumbuh 6,8% dibandingkan 2021.
Diperkirakan juga dalam lima tahun ke depan, pasar akan tumbuh sebesar 9,2% yang mencapai Rp159 triliun didorong oleh Services dan Software sejalan dengan transformasi digital dalam organisasi. Sekitar 90% perusahaan Indonesia mengharapkan setidaknya memiliki pengeluaran TI yang sama dengan tahun lalu. Perusahaan bisa berinvestasi dengan cara membeli yang kemudian dikelola sendiri. Tentu ini akan menjadi PR tersendiri bagi perusahaan.Namun, bagi mereka yang tidak mau repot pasti mempercayakan pengelolaannya kepada vendor.
Editor : Hikmah Sholikhatun K.
0 Komentar