Masyarakat dunia, termasuk Indonesia, baru saja mencicipi jaringan 5G. Namun China sudah melangkah lebih jauh dengan mengembangkan generasi berikutnya yakni 6G.
Sejak beberapa waktu lalu, China sudah mulai menyiapkan diri melangkah ke 6G. Bahkan negara tersebut mulai menguji internet dari jaringan itu.
Profesor Zhang Chao merupakan peneliti dari Fakultas Teknik Dirgantara dari University of Tsinghua. Bersama tim penelitinya, Profesor Zhang Chao mencapai prestasi tersebut menggunakan gelombang radio frekuensi sangat tinggi yang disebut sebagai vortex millimeter wave.
Uji coba Saat Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Dalam uji cobanya, mereka berhasil menonton lebih dari 10Ribu video dengan kualitus tinggi secara bersamaan
Pemimoin tim, Profesor Zhang Chao menegaskan bahwa vortex milimeter waves tidak seperti gelombang radio lain yang pernah di pancarkan, sejak lebih dari 100 tahun yang lalu.
Teknologi baru ini telah menambahkan dimensi baru pada transmisi nirkabel saat ini. Itu artinya, vortex millimeter waves memiliki tiga dimensi yang mirip dengan gerakan pusaran tornado.
Peneliti juga mengembangkan pemancar inovatif yang memungkinkan gelombang (waves) berputar dalam tiga mode berbeda untuk transmisi data yang efisiensi.
Arsitekturnya juga mencakup penerima khusus untuk memecahkan kode sejumlah besar data dengan kecepatan super cepat, sub-detik.
Dengan menggunakan gelombang milimeter pusaran, para peneliti telah mentransmisikan 1 terabyte data lebih dari 1 km dalam satu detik. Ini adalah bentuk gelombang radio frekuensi tinggi dengan putaran yang berubah dengan cepat.
Teknologi baru ini telah menambahkan dimensi baru pada transmisi nirkabel saat ini. Itu artinya, vortex millimeter waves memiliki tiga dimensi yang mirip dengan gerakan pusaran tornado.
Peneliti juga mengembangkan pemancar inovatif yang memungkinkan gelombang (waves) berputar dalam tiga mode berbeda untuk transmisi data yang efisiensi.
Pada perangkat seluler menggunakan gelombang elektromagnetik menyebar seperti riak di kolam untuk komunikasi. Informasi diwakili dari naik dan turunnya gelombang tersebut dan apabila dilihat dari sudut matematis hanya memiliki dua dimensi.
Zhang dan timnya mengklaim eksperimen itu menjadikan China sebagai pemimpin dunia untuk penelitian mengenai teknologi kunci potensial untuk 6G.
Selain itu, seorang peneliti pemerintah yang mempelajari 6G di Shenzen juga mengatakan pengujian bukan hanya mengenai kecepatan saja. Namun dia menambahkan bisa jadi awal revolusi teknologi komunikasi.
“Hal yang paling menarik bukan hanya tentang kecepatan. Ini tentang memperkenalkan dimensi fisik baru, yang dapat mengarah ke dunia baru dengan kemungkinan yang hampir tak terbatas,” kata peneliti itu.
Editor : Rza
0 Komentar