PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor, yaitu bahasa pemrograman yang sebenarnya mirip dengan JavaScript dan Python. Perbedaannya adalah, PHP sering kali digunakan untuk komunikasi sisi server, sedangkan JavaScript bisa digunakan untuk frontend dan backend. Sementara itu, Python hanya untuk sisi server (backend).Masih belum paham dengan pengertian PHP? Tenang, kami akan menjelaskan dasar-dasarnya lebih dulu sebelum Anda mempelajari PHP lebih lanjut. Kami akan mulai dengan membahas apa itu bahasa penulisan skrip atau scripting language.
Bahasa penulisan skrip adalah bahasa yang mengotomatiskan eksekusi task (tugas) dalam environment runtime khusus. Tugas ini mencakup menginstruksikan halaman statis (dibuat dengan HTML dan CSS) untuk melakukan tindakan tertentu dengan aturan yang sudah ditetapkan.Contohnya, Anda bisa menggunakan skrip untuk memvalidasi apakah semua kolom dalam sebuah form sudah diisi sebelum form dikirim kembali ke server. Skrip tersebut akan berjalan, lalu memeriksa semua kolom ketika user mengirimkan form.Jika ada kolom yang masih kosong, akan muncul teks peringatan untuk memberi tahu user tentangnya.
Kegunaan lain bahasa skrip yang cukup umum adalah untuk menampilkan efek drop-down ketika kursor menyoroti menu utama, melakukan rollover tombol dan animasi, membuka kotak dialog, dan sebagainya.
Sejarah dan Contoh Penggunaan PHP
PHP awalnya diciptakan oleh Rasmus Lerdorf untuk memantau orang-orang yang mengunjungi home page miliknya. Seiring waktu, bahasa ini menjadi makin populer, dan Lerdorf akhirnya merilisnya sebagai proyek open-source. Para pengembang pun mulai menggunakan, memperbaiki, dan menyempurnakan kode ini, hingga kemudian menjadi bahasa penulisan skrip yang kini banyak digunakan.Meskipun dianggap sebagai bahasa penulisan skrip yang tidak memiliki tujuan khusus, PHP sering kali digunakan untuk pengembangan web. Hal ini dikarenakan PHP memiliki sebuah fitur yang dirasa sangat berguna, yaitu kemampuannya untuk disematkan ke file HTML.
Jadi, semisal Anda tidak ingin mengekspos source code Anda kepada orang lain, cukup gunakan PHP untuk menyembunyikannya. Anda hanya perlu menulis kode ke dalam file PHP, lalu sematkan ke dalam HTML. Selesai! Orang-orang pun tidak bisa melihat kode asli Anda.
Selain itu, fitur ini juga akan berguna ketika Anda harus menggunakan markup HTML yang sama berulang kali. Anda tidak perlu menulis kodenya lagi dan lagi; cukup tuliskan ke dalam file PHP, dan setiap kali Anda perlu menggunakan HTML, Anda hanya perlu memasukkan file PHP ini.Contoh halaman yang menggunakan PHP bisa dilihat di Facebook. Buka home page mereka, dan Anda bisa melihat bahwa URL-nya diakhiri dengan .php (facebook.com/home.php). Dengan kata lain, halaman ini dibuat dengan file PHP (home.php) yang memuat gabungan kode hypertext preprocessor dan tag HTML.
Keunggulan dan Fungsi PHP
Sebenarnya, PHP bukanlah satu-satunya bahasa penulisan skrip sisi server yang tersedia karena ada banyak bahasa lain yang bisa Anda digunakan. Namun, PHP memiliki beberapa keunggulan dibanding pesaingnya, apalagi jika Anda menggunakannya untuk situs WordPress. WordPress dibuat menggunakan PHP, sehingga dengan bahasa ini, Anda bisa melakukan penyesuaian dan kustomisasi secara lebih menyeluruh pada situs Anda. Misalnya, Anda bisa memanfaatkannya untuk memodifikasi plugin dan tema yang tersedia, atau bahkan untuk membuatnya sendiri. Atau, jika ingin menjadi developer WordPress, Anda akan sangat terbantu dengan mempelajari PHP.
Berikut adalah beberapa keunggulan PHP:
Mudah dipelajari – Anda bisa mempelajarinya dengan mudah karena tersedia dokumentasi lengkap tentang fungsinya beserta contoh.
Banyak digunakan – PHP umum digunakan untuk membuat berbagai jenis platform seperti e-commerce, blog, media sosial, dan lain-lain. Data menunjukkan bahwa 79% website yang ada menggunakan PHP.
Hemat biaya – sifatnya yang open-source memungkinkan Anda menggunakannya secara gratis.
Ada banyak komunitasnya – jika menjumpai masalah terkait PHP, Anda tidak perlu khawatir karena ada banyak blog yang secara spesifik membahas PHP di internet.
Terintegrasi dengan database – beberapa contohnya adalah MySQL, Oracle, Sybase, DB2, dll.
Dalam pengembangan website, fungsi PHP umumnya adalah untuk mengubah halaman statis menjadi halaman dinamis. Jadi, halaman website Anda bisa menyesuaikan tampilan konten berdasarkan situasi agar tidak terlihat begitu-begitu saja. Nah, selain mengubah halaman menjadi dinamis, berikut fungsi PHP lainnya:
Membuat, membuka, membaca, menulis, menghapus, dan menutup file di server.
Anda bisa menggunakannya untuk mengumpulkan data form.
PHP bisa digunakan untuk menambahkan, menghapus, dan memodifikasi data di database.
Untuk mengontrol akses pengguna.
Enkripsi data.