Meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir dan ruang gerak manusia masih akan terbatas, tapi arus perkembangan teknologi terbaru tak bisa dibendung. Memasuki tahun 2022 Gartner sudah memprediksi 12 tren teknologi yang dianggap dapat menjadi kekuatan bisnis digital dan peningkatan inovasi selama tiga hingga lima tahun ke depan.
1. Data Fabric
Data fabric menyediakan integrasi sumber data yang fleksibel dan resilient di seluruh platform dan business owners, sehingga mampu membuat data tersedia di mana pun dibutuhkan. Data fabric dapat menggunakan analitik untuk mempelajari dan merekomendasikan di mana data harus digunakan dan diubah. Hal ini dapat mengurangi kegiatan pengelolaan data hingga 70 persen.
Penggunaannya sudah dimulai, seperti di Kota Turku di Finlandia yang menemukan fakta bahwa inovasinya terhambat oleh kesenjangan dalam datanya. Menggunakan data fabric dengan mengintegrasikan aset data yang terfragmentasi, sistem dapat menggunakan kembali data, mengurangi waktu ke pasar sebesar dua pertiga, dan membuat struktur data yang dapat dimonetisasi.
2. Cybersecurity Mesh
Cybersecurity mesh adalah arsitektur yang fleksibel dan dapat disusun untuk mengintegrasikan layanan keamanan yang terdistribusi secara luas dan berbeda. Cybersecurity mesh menjadi solusi keamanan terbaik yang berdiri sendiri untuk bekerja sama dalam meningkatkan keamanan secara keseluruhan sambil memindahkan control point yang lebih dekat dengan asset untuk dilindungi.
Cara ini dapat dengan cepat dan andal memverifikasi identitas, konteks, dan policy compliance diseluruh lingkungan cloud ataupun non cloud. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa keamanan setiap titik akses dapat dikelola secara efektif dari titik otoritas terpusat.
3. Privacy-Enhancing Computation
Privacy-Enhancing Computation melindungi pemrosesan data pribadi di lingkungan yang riskan, yang mana kondisi ini disebabkan oleh undang-undang privasi dan perlindungan data hingga fokus pelangganyang berkembang pesat. Teknologi ini menggunakan berbagai teknik privacy-protection untuk memungkinkan nilai dapat diekstraksi dari data sambil memenuhi persyaratan compliance.
4. Cloud-Native Platform (CNP)
Transformasi digital mendorong hampir semua sistem untuk bisa diakses di mana saja dan kapan saja. Oleh karena itu, teknologi yang digunakan pada 2022 memungkinkan perusahaan untuk beralih dari cara pemindahan tradisional ke Cloud-Native Platform (CNP) untuk menyediakan kemampuan digital yang efektif dan fleksibel.
Cloud-Native Platform adalah jawaban. Teknologi ini memungkinkan perusahaan membangun arsitektur aplikasi baru yang resilient, fleksibel, dan agile. Dengan pemanfaatan secara masif, artinya perusahaan juga dapat merespons perubahan digital yang cepat. CNP meningkatkan pendekatan traditional lift-and-shift untuk teknologi cloud.
Dari sisi efisiensi, CNP memanfaatkan fitur utama komputasi cloud untuk menawarkan kemampuan IT yang terukur dan fleksibel, sehingga menghasilkan waktu yang diperlukan lebih cepat dan biaya yang lebih rendah.
5. Composable Application
Composable application dibangun dari komponen modular yang berpusat pada bisnis. Composable application memudahkan untuk digunakan (use) dan reuse code, mempercepat waktu penyebaran ke market untuk solusi software baru dan meluncurkan enterprise value.
6. Decision Intelligence
Decision Intelligence adalah pendekatan praktis untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan pada perusahaan. Ini memodelkan setiap keputusan sebagai serangkaian proses, menggunakan intelligence dan analitik untuk menginformasikan, mempelajari dan menyempurnakan setiap keputusan.
Decision intelligence dapat mendukung dan meningkatkan pengambilan keputusan manusia dan mengautomatiskannya melalui penggunaan augmented analytics, simulasi, dan Artificiall Intelligence (AI).
7. Hyperautomation
Di masa depan masih ada permintaan yang besar untuk automatisasi proses dan tugas manual yang berulang. Automatisasi berbasis tugas ini akan semakin digantikan oleh automatisasi berbasis proses. Inilah yang disebut Gartner sebagai hyperautomation.
Hyperautomation adalah pendekatan business-driven untuk mengidentifikasi, memeriksa dan mengautomatisasi sebanyak mungkin proses bisnis dan IT dengan cepat. Hyperautomation memungkinkan skalabilitas, remote operation, dan business model disruption.
Teknologi terbaru ini menyiratkan pengoptimalan proses bisnis pada tingkat yang baru secara kualitatif, menerapkan teknologi inovatif, termasuk kecerdasan buatan dan machine learning.
8. Komputer dapat mengidentifikasi wajah
Keberadaan sensor yang dapat membaca wajah dalam telpon genggam sudah menjadi hal lumrah yang banyak kita temui.
Akan tetapi di tahun depan, hal serupa juga kemungkinan akan diterapkan pada personal computer (PC).
Banyak teknologi mengadopsi kehebatan sensor wajah karena dianggap lebih aman dari pada sistem keamanan pin.
9. Keberadaan kendaraan listrik dan tanpa awak
2019 menjadi tahun di mana banyak bermunculan kendaraan listrik. Tak hanya kendaraan listrik saja, lebih dari itu beberapa merek kendaraan juga menawarkan kendaraan otonom.
Kendaraan otonom yakni kendaraan yang dapat bergerak tanpa awak. Beberapa merek yang telah manawarkan kecanggihan teknologi ini di antaranya Tesla, Alphabet dan Waymo.
Kendaraan tersebut dapat menjalankan fungsinya untuk mengerem otomatis, mengemudi otomatis, mengatur sistem di dalam mobil, sampai melakukan perubahan pada jalur yang dilalui.
Pasar pun menyambut baik inovasi ini dan mungkin tahun depan tren teknologi ini akan semakin banyak diadopsi oleh perusahaan lain dengan mengeluarkan produk serupa.
Sayangnya, belum ada aturan dan regulasi khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah terhadap kendaraan listrik dan otonom tersebut.
editor: M Dafa
0 Komentar