Keamanan Siber Berbasis Zero Trust

Sumber Gambar : What is zero-trust? – GateKeeper Proximity Passwordless 2FA

Keamanan siber menjadi prioritas utama bagi perusahaan di era digital. Dengan semakin meningkatnya serangan siber, model keamanan lama yang mengandalkan perimeter jaringan tidak lagi cukup. PT Dieng Cyber Indonesia memperkenalkan pendekatan keamanan terbaru yang dikenal sebagai Zero Trust Security Model.

Apa Itu Zero Trust Security?

Zero Trust adalah model keamanan yang mengadopsi prinsip “Never trust, always verify”. Artinya, tidak ada pengguna atau perangkat yang secara otomatis dipercaya meskipun berada di dalam jaringan perusahaan.

Prinsip utama dari Zero Trust yang diterapkan oleh PT Dieng Cyber Indonesia meliputi:

• Identitas dan Otentikasi Multi-Faktor (MFA):

Setiap pengguna harus melalui proses verifikasi ketat, seperti kombinasi kata sandi dan autentikasi biometrik

• Segmentasi Mikro:

Jaringan perusahaan dibagi menjadi beberapa segmen kecil, sehingga jika ada peretas yang berhasil masuk, mereka tidak bisa bergerak bebas dalam sistem

• Pemantauan Berkelanjutan:

Semua aktivitas dalam jaringan dipantau menggunakan AI untuk mendeteksi anomali dan kemungkinan serangan siber

Keunggulan Zero Trust Dibanding Model Keamanan Konvensional

Sebelumnya, banyak perusahaan menerapkan model keamanan berbasis perimeter, yang menganggap semua pengguna dan perangkat di dalam jaringan perusahaan sebagai entitas yang dipercaya. Namun, metode ini memiliki kelemahan karena jika ada satu titik yang diretas, seluruh jaringan bisa terancam.

Dengan Zero Trust, akses diberikan secara granular dan hanya berdasarkan kebutuhan. Teknologi ini sangat efektif dalam menghadapi serangan berbasis ransomware, phishing, dan insider threats.

PT Dieng Cyber Indonesia telah mengimplementasikan model keamanan ini ke berbagai klien, termasuk perusahaan di sektor keuangan, perbankan, dan e-commerce, guna memastikan perlindungan optimal terhadap data sensitif mereka.

Keamanan Siber Berbasis Zero Trust: Inovasi PT Dieng Cyber Indonesia dalam Melindungi Data

Di era digital saat ini, keamanan siber menjadi salah satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Ancaman siber semakin canggih dan beragam, sehingga solusi

keamanan tradisional tidak lagi cukup efektif. PT Dieng Cyber Indonesia, salah satu perusahaan penyedia layanan keamanan siber terkemuka, menghadirkan inovasi baru melalui pendekatan keamanan berbasis

Zero Trust. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan data perusahaan dari berbagai ancaman yang semakin kompleks.

PT Dieng Cyber Indonesia memahami bahwa keamanan siber tidak lagi hanya tentang melindungi perbatasan jaringan, melainkan juga tentang mengendalikan akses ke data dan sumber daya yang ada di dalam jaringan.

Oleh karena itu, perusahaan ini mengembangkan model keamanan yang mengasumsikan bahwa setiap entitas, baik itu pengguna, perangkat, atau aplikasi, tidak dapat dipercaya sampai terbukti sebaliknya.

Hal ini dilakukan melalui penerapan prinsip “Never Trust, Always Verify,” yang berarti bahwa setiap permintaan akses ke sumber daya harus diverifikasi secara ketat, tidak peduli dari mana permintaan tersebut berasal.

Penerapan keamanan berbasis Zero Trust oleh PT Dieng Cyber Indonesia melibatkan beberapa langkah penting. Pertama, perusahaan mengidentifikasi dan mengklasifikasikan semua data dan sumber daya yang perlu dilindungi.

Setiap data dan sumber daya tersebut diberikan tingkat keamanan yang sesuai berdasarkan tingkat sensitivitas dan kritikalnya. Langkah ini memastikan bahwa data penting perusahaan mendapatkan perlindungan maksimal.

Selanjutnya, PT Dieng Cyber Indonesia menerapkan kontrol akses yang sangat ketat. Setiap pengguna, perangkat, dan aplikasi harus melewati proses autentikasi yang kuat dan multilapis sebelum diberikan akses ke sumber daya tertentu.

Ini meliputi autentikasi dua faktor (2FA), verifikasi identitas pengguna, dan pemeriksaan kesehatan perangkat.

Kontrol akses ini tidak hanya berlaku untuk pengguna internal, tetapi juga untuk pengguna eksternal yang berinteraksi dengan sistem perusahaan.

PT Dieng Cyber Indonesia juga fokus pada pengawasan dan pemantauan yang berkelanjutan. Perusahaan ini menggunakan teknologi canggih seperti Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) untuk memantau setiap aktivitas dalam jaringan secara real-time.

Jika terdeteksi aktivitas mencurigakan, sistem akan segera memberikan peringatan dan mengambil tindakan preventif. Ini membantu perusahaan untuk merespons ancaman dengan cepat dan efektif.

Pendekatan Zero Trust juga mencakup enkripsi data yang komprehensif. PT Dieng Cyber Indonesia memastikan bahwa semua data, baik yang disimpan di dalam jaringan maupun yang dikirimkan melalui internet

dienkripsi dengan standar keamanan yang tinggi. Enkripsi ini membuat data sulit untuk diakses dan dieksploitasi oleh pihak yang tidak berwenang.

Selain itu, PT Dieng Cyber Indonesia menekankan pentingnya edukasi dan pelatihan karyawan. Perusahaan ini menyediakan program pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran karyawan tentang ancaman siber dan praktik keamanan yang baik

Dengan pendekatan ini, karyawan menjadi garis pertahanan pertama dalam melindungi data perusahaan.

Inovasi dalam keamanan siber berbasis Zero Trust oleh PT Dieng Cyber Indonesia telah membantu banyak perusahaan di Indonesia mengurangi risiko keamanan.

Pendekatan ini tidak hanya melindungi data dari ancaman eksternal, tetapi juga dari ancaman internal yang sering kali diabaikan.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip Zero Trust, perusahaan dapat memastikan bahwa akses ke data dan sumber daya hanya diberikan kepada pihak yang berwenang, sehingga meminimalkan risiko kebocoran data dan serangan siber.

Kesimpulannya, PT Dieng Cyber Indonesia terus berinovasi dalam menghadirkan solusi keamanan siber yang canggih dan efektif.

Dengan penerapan keamanan berbasis Zero Trust, perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat merasa lebih aman dan percaya diri dalam menghadapi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks.

Sumber Refrensi : GateKeeper Proximity Passwordless 2FA

By Karya : Riko Radhitya