Salah satu bentuk cybercrime yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir ini adalah kejahatan yang berbentuk pemerasan. Aktivitas pemerasan ini terjadi karena pelaku mencoba untuk membuat sebuah program sejenis virus komputer atau malware yang bila program tersebut menginfeksi system komputer akan menyebabkan data dan file pada komputer tersebut akan dikunci melalui program enkripsi.
Dari tahun ke tahun jenis dan varian dari Ransomware ini terus berkembang. Salah satu yang membuat heboh adalah sebuiah ransomware yang diberi identifikasi WannaCrypt atau Wannacry. Berdasarkan data yang direlesase oleh Wired, mulai hari Jumat 12 Mei 2017 telah terjadi penyebaran ransomwareat massif diseluruh dunia. Ransomware yang diberi identifikasi WannaCry (juga dikenal sebagai WanaCrypt dan WCry) telah menyebabkan sejumlah perusahaan menjadi korban. Beberapa rumah sakit dan system kesehatan di London dan Wilayah Utara Inggris telah mengalami krisis disebabkan data dan file terenkripsi sehingga system tidak dapat diakses secara online. Hal ini memaksa sejumlah rumah sakit tersebut untuk menjalankan prosedur manual agar layanan kesehatannya tetap berjalan.
Berdasarkan analisa dari para ahli malware, Ransomware ini menyerang komputer dengan system operasi windows. Ransomware Wannacry ini akan menginfeksi sebuah computer dengan meng-enkripsi file yang ada di komputer dengan menggunakan kelemahan layanan SMB. SMB ini adalah protocol yang sering digunakan untuk kepentingan file sharing dalam sebuah system jaringan komputer.
Kunci utama untuk mengatasi ransomware adalah secara regular melakukan backupdata kemudian simpan backup datanya di tempat terpisah. Kemudian dari aspek security, lakukan dengan regular update anti virus yang terpasang serta melakukan update dari aplikasi lainnya. Khususnya yang berbasis system operasi windows agar celah keamanan yang terdapat pada versi rendah dapat segera ditutupi pada versi updatenya.
editor: rayhan eggy .v