Ransomware Petya merupakan perangkat lunak berbahaya yang melakukan infeksi otomatis ke perangkat komputer dalam bentuk email attachment atau inject dari situs yang terkena malware.
Berbeda dengan Ransomware Wannacry, proses enkripsi pada ransomware Petya terjadi setelah pengguna melakukan proses reboot/booting. Jadi jika sistem Anda terinfeksi Ransomware Petya dengan meminta uang jaminan dan komputer anda melakukan restart, jangan menyalakannya kembali. Segera lakukan backup data sebelum anda menyalakannya kembali atau komputer anda masih dalam keadaan tidak aktif.
Sistem Operasi yang dilaporkan terkena eksploitasi Ransomware Petya adalah Sistem Operasi Microsoft Windows yang belum atau tidak pernah di-patching dan update berkala. Mirip seperti Ransomware Wannacry, langkah pencegahan yang paling utama adalah backup data, mengaktifkan fitur update/patch kerawanan keamanan otomatis pada sistem operasi dan menggunakan atau mengaktifkan sistem proteksi antivirus, khususnya yang memiliki fitur proteksi antiransomware dan antimalware lainnya.
Sebuah serangan siber yang besar telah meluluh lantakkan kegiatan bisnis di dunia pada Rabu waktu setempat atau Kamis (29/6/2017) waktu Indonesia. Serangan virus komputer baru ini dipercaya menyerang Ukraina pertama kali sebelum menyebar ke seluruh dunia.
Serangan virus komputer baru ininmenyebabkan tidak beroperasinya komputer di operator pelabuhan milik Maersk, serta menyerang komputer di pabrik cokelat di Australia dan perusahaan oroperti milik bank Perancis BNP Paribas.
Perusahaan minyak terbesar Rusia, bank-bank di Ukraina serta firma multinasional sebelumnya terkena serangan virus ini pada Selasa waktu setempat. Serangan ini memperlihatkan betapa agresifnya para peretas atau hacker, dan bahwa setiap bisnis di dunia harus mengamankan jaringan komputernya.
Serangan virus komputer baru merupakan varian baru dari virus ransomware yang dinamakan Petya. Ransomware Petya ini meminjam sejumlah fitur kunci Ransomware WannaCry yang menyerang bulan lalu.
ESET, vendor antivirus yang berbasis di Bratislava, mengatakan 80 persen infeksi virus menyerang bisnis di Ukraina. Sementara Italia jadi negara kedua yang paling parah terkena serangan, sebanyak 10 persen.
Perusahaan pengapalan raksasa A.P. Moller-Maersk yang memiliki jaringan global, memiliki salah satu pusat logistik di Ukraina. Akibat serangan tersebut, komputer di pusat logistik tersebut tidak bisa mengakses order baru.
“Saat ini di jam ini kami tidak bisa mengambil order baru,” kata Chief Commercial Officer Maersk Line Vincent Clerc melalui sambungan telepon ke Reuters di Rabu.
Sementara BNP Paribas enggan merinci dampak serangan ke mereka. Saat ini BNP Paribas memiliki sekitar 3.500 staf di 16 negara.m
“Serangan siber internasional mengenai anak usaha kami d8 bidang real estate. Sudah ada tindakan untuk mengantisipasinya,” ujar pihak berwenang dari BNP Paribas.
Di Australia, serangan ransomware Petya menyerang pabrik cokelat Cadbury di Tasmania. Semua komputer pekerja mati.
Serangan Randomware Petya ini menyerang komputer yang menjalankan program Windows dari Microsoft Corp. Caranya, dengan mengenkripsi hard drive dan menulis ulang file yang dikenai. Serta, meminta “ransom” atau imbalan seharga 300 dollar Bitcoin untuk mengembalikan akses komputer.
Editor : Alfian John
0 Komentar