Teknologi 5G diyakini mampu mempercepat transformasi sosial ekonomi maupun budaya secara digital. Salah satu keunggulan dari jaringan 5G adalah kecepatan transfer data yang tinggi dan latensi yang rendah.
Implementasi jaringan 5G diprediksi mampu memberikan pengunduhan yang cepat, lancar, bahkan instan. Kini Indonesia masih dalam era 4G, permintaan streaming dan pengunduhan video telah meningkat tajam dari sisi konsumen.
Kondisi itu bisa dilihat pada masa pandemi Covid-19 setahun terakhir ini, di mana pemakaian jaringan internet melonjak pesat hingga 300-an persen. Hasil Survei Global Web Index 2020 semakin mempertegas tuntutan konsumsi konten video dari konsumen. Sebanyak 51% dari Gen Z lebih memilih konten video online untuk konsumsi media mereka, sedangkan 31% memilih online TV.
Pada 2020, sedikitnya 140 jaringan 5G komersial telah digunakan di 59 negara dan lebih dari 50 persen jaringan itu dibangun oleh Huawei. Pemakaian aplikasi 5G sebagai bagian dari proses produksi inti di industri sudah mulai marak pada 2021. Aplikasi 5G telah diterapkan di lebih dari 20 industri, termasuk manufaktur, perawatan kesehatan, pendidikan, dan logistik. Salah satunya adalah digunakan sebagai sistem otomatisasi bongkar muat logistik di salah satu bandar tersibuk di dunia, Pelabuhan Yangshan, Shanghai. Teknologi 5G mampu secara signifikan menurunkan ongkos logistik di pelabuhan.
Di Indonesia sendiri, pemerintah bersama-sama para pelaku industri digital sudah mulai menyiapkan perangkat dan ekosistem ketika jaringan 5G mulai diterapkan dismart city, industri manufaktur, e-commerce, kesehatan, dan logistik.