TOPOLOGI JARINGAN MESH

Pengertian

Topologi mesh merupakan sekelompok perangkat komputer yang saling terhubung secara langsung dalam sebuah jaringan sehingga dapat saling berkomunikasi. Topologi ini juga disebut sebagai topologi jala karena bentuk rangkaiannya menyerupai bentuk jala. Topologi mesh banyak dibuat untuk jaringan berskala menengah yang memerlukan komunikasi antar perangkat dengan cepat. Dikarenakan menggunakan banyak kabel dan cukup sulit dikelola, jaringan ini masih jarang digunakan.

Berikut adalah ciri-ciri dari topologi mesh:

  • Menggunakan banyak kabel untuk menghubungkan semua perangkat komputer.
  • Masing-masing node mempunyai konfigurasi yang tidak sama dalam berkomunikasi.
  • Setiap perangkat komputer saling terhubung.
  • Setiap node mempunyai dua atau lebih port I/O.

Jenis-jenis Topologi Mesh

Topologi mesh terdiri dari dua jenis, seperti yang tercantum berikut ini:

1. Topologi Mesh Fully Connected

Pada jenis ini setiap perangkat komputer saling terhubung secara penuh. Misalnya saja jika ada 6 komputer dalam jaringan, maka setiap komputer terhubung dengan 5 komputer lainnya.

2. Topologi Mesh Partial Connected

Lain halnya dengan topologi jenis ini dimana tidak semua komputer saling terhubung satu sama lain. Jadi hanya ada beberapa komputer saja yang saling terhubung dalam satu jaringan, sedangkan sisanya tidak.

Kelebihan & Kekurangan

Setiap topologi jaringan memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari topologi mesh:

Kelebihan:

  • Terdapat hubungan dedicated link yang memungkinkan data lebih cepat sampai ke komputer tujuan karena tidak melewati komputer lainnya.
  • Keamanan data yang dibagikan dalam satu jaringan bisa diatur sesuai kebutuhan penggunanya.
  • Meski saling terhubung, tapi saat ada satu komputer yang bermasalah tidak akan mempengaruhi komputer lainnya.
  • Bisa mendeteksi kesalahan dalam jaringan dengan cepat.

Kekurangan:

  • Kabel yang banyak membuat biaya pembuatan juga jadi lebih besar bila dibandingkan dengan topologi lainnya.
  • Biaya perawatannya pun cenderung lebih mahal.
  • Proses pemasangan cukup rumit dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang ahli di bidang jaringan komputer.
  • Proses konfigurasi ulang pada setiap komputer dan peralatan lainnya cukup rumit.
  • Jaringannya kurang praktis sehingga tidak bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
WhatsApp Tanya & Beli Program?