Siapa sih yang ngga mengenal perusahaan raksasa sekelas Google? Baru-baru ini Google mengumumkan fakta yang begitu mencengangkan mengenai perkembangan teknologi informasi. Lantas, apa yang dimaksud oleh Google itu? Ternyata perkembangan teknologi yang dimaksud adalah “Komputer Kuantum”. Pada dasarnya komputer kuantum pernah diusulkan oleh Richard Feynman dan Yuri Manin pada tahun 1980 dan saat ini tim Google Artificial Intelligence Quantum yang dipimpin oleh fisikawan John Martinis menerbitkan sebuah artikel ilmiah di jurnal bergengsi Nature beberapa waktu yang lalu. Artikel ini memuat hasil eksperimen mereka menggunakan komputer kuantum. Berdasarkan uji coba yang mereka lakukan, mereka mengklaim bahwa komputer kuantum bisa menyelesaikan sebuah perhitungan yang sangat – sangat rumit hanya dengan memakan waktu kurang dari 5 menit, sementara untuk komputer biasa perlu memakan waktu hingga ribuan tahun lamanya.
Dengan kecepatan yang sangat mencengangkan tersebut, apa sih perbedaan yang mendasar antara komputer biasa yang sering kita gunakan dengan komputer kuantum yang akan menjadi teknologi di masa depan, berikut ini adalah perbedaan antar komponennya:
- Komputer Standar
Komputer standar atau komputer yang biasa kita gunakan bekerja dengan cara yang terbilang kuno menggunakan bilangan 1 dan 0 dimana 1 artinya hidup sedangkan 0 artinya mati, sistem ini disebut dengan bit. Bilangan tersebut akan disimpan sebagai informasi dan kemudian akan diproses oleh prosesor dengan metode “Logic Gate”. Kombinasi dari logic gate terdiri dari OR, AND, dan sejenisnya yang nantinya akan menentukan hasil pemrosesan. Dalam mengolah logika ini, dibutuhkan transistor sebagai “Switch” yang menentukan alur logika. Walaupun sekarang ada yang namanya super komputer tapi tetap saja terbatas dengan cara kerja logic gate 1 dan 0.
- Komputer Kuantum
Berbeda dengan komputer biasa yang menggunakan metode logic gate, komputer kuantum menggunakan metode “Quantum Mechanic”. Dalam metode quantum mechanic terdapat dua state yang sama dengan komputer biasa yaitu 1 dan 0 yang disebut dengan quibits. Yang membadakan bit dengan quibits adalah jika bit hanya mengenal kepastian jika tidak hidup, mati maka quibits membedakan 1 dan 0 tergantung dari kita melihatnya, hal ini sering disebut dengan “Superposition”. Selain itu, qibits juga dapat dilihat menjadi beberapa dimensi, misalnya putaran dari gaya magnetik atau sebuah foton. Jadi, tidak dapat diprediksi apakah sebuah quibits bernilai 1 atau 0. Jika disimpulkan ibarat 1 adalah kutub utara dan 0 adalah kutub selatan, bit hanya bisa melihat kedua sisi tersebut sedangkan quibits bisa melihat seluruh bagian bumi.
Seperti itulah pembahasan mengenai komputer kuantum yang di gadang-gadang akan menjadi teknologi masa depan. Bukan hanya ilmuan-ilmuan besar yang bisa membuat teknologi tersebut dimasa depan, tapi tidak ada salahnya jika kita mulai mempelajari hal tersebut sedari sekarang agar bisa berkontribusi dalam perkembangan teknologi informasi.
Editor : genta