Spyware ini merupakan salah satu praktik cyber crime tertua di internet dan terus berevolusi mengikuti perkembangan zaman. Tipe data yang dikumpulkan spyware bisa bermacam-macam tergantung pembuatnya. Mulai dari data tentang website mana yang di kunjungi. File apa saja yang diunduh, email yang masuk dan keluar, informasi rekening dan kartu kredit, hingga username dan password media sosial.
Spyware dapat menginfeksi sistem komputer dengan cara yang sama seperti bentuk malware lainnya. Berikut adalah beberapa teknik utama untuk menginfeksi komputer atau perangkat mobile:
Bug.
Setelah masuk spyware akan menanamkan backdoor untuk akses cepat ke dalam sistem. Namun hacker lebih sering untuk menggunakan exploit untuk masuk ke dalam sistem kemudian memasang backdoor.
Phishing Dan Spoofing.
Phishing terjadi setiap kali hacker mencoba membuat target melakukan semacam tindakan seperti meng klik tautan ke situs web yang sarat dengan malware. Spoofing mengacu pada tindakan menyamarkan email dan website phishing sehingga tampaknya berasal dari dan oleh individu dan organisasi yang bisa dipercaya padahal bukan.
Aplikasi Pengguna.
Pencipta spyware sering menyajikan aplikasi sebagai alat yang bermanfaat oleh pengguna atau target sehingga pengguna tergoda untuk mengunduh. Aplikasi seperti akselerator download Internet, pengelola unduhan baru, pembersih hard disk drive, atau layanan pencarian web alternatif. Waspadalah terhadap umpan jenis aplikasi ini.
Spyware bisa melakukan banyak hal merugikan setelah terpasang di komputer atau ponsel yaitu:
1. Memperlambat Perangkat dan Boros Baterai
Spyware biasanya akan otomatis dijalankan saat perangkat menyala.
- Menciptakan ribuan iklan pop-up
- Merekam mic
- Menyalakan kamera tanpa disadari
- Mengambil screenshot dari layar
- Memasang aplikasi pendukung spyware lain
Semua kegiatan di atas tentu saja memakan sumber daya yang tak sedikit. Sebab, RAM, processor, koneksi internet, hingga baterai terus bekerja tanpa henti. Efeknya, perangkat akan melambat karena saling berebut sumber daya.
2. Mengarahkan Anda ke Website Tertentu
Beberapa spyware bisa mengarahkan (redirect) ke website tertentu, tak peduli alamat apa yang di ketik.
3. Kerusakan Sistem Perangkat
Spyware berjenis Trojan tak hanya mengambil data, tapi juga bisa melakukan perubahan pada perangkat .Mulai dari menghapus file sistem yang penting, hingga mematikan paksa perangkat.
Efeknya, sistem Anda akan rusak dan tak mampu berfungsi dengan normal.
4. Menjadikan Perangkat Anda Sebagai Server
Salah satu kerugian paling mengerikan dari spyware adalah menjadikan perangkat sebagai remote server. Artinya, tanpa disadari akan ikut menyebarkan spyware ke orang lain.
5. Identity Theft
Semua data pribadi yang berhasil dikumpulkan akan disalahkan gunakan untuk kepentingan si pembuat spyware atau pihak ketiga yang membeli data tersebut.
Misalnya, melakukan pembelian barang ilegal, menguras saldo rekening, atau sekedar untuk merusak reputasi Anda di jagat maya. Semua sangat merugikan.
6. Kerugian pada Bisnis
Tak hanya merugikan individu, spyware juga bisa berdampak negatif pada bisnis. Terutama untuk UMKM. Efeknya, UMKM rentan terkena serangan spyware yang bisa mengganggu performa bisnis secara keseluruhan.
Berikut beberapa dampak negatifnya
- Perangkat yang lambat atau rusak akan menyusahkan operasional harian bisnis. Seperti membalas email klien, menulis dokumen, menjalankan digital marketing, dan lain sebagainya.
- Berbagai data bisnis yang bisa bocor. Mulai dari yang “simpel” seperti daftar harga, alamat suplier dan informasi invoice konsumen. Hingga yang mengerikan seperti data pribadi pegawai, informasi akun pelanggan, dan data internal bisnis.
- Rusaknya reputasi bisnis. Jika data bisnis bocor, kepercayaan konsumen akan turun drastis. Konsumen lama akan pindah ke pelukan kompetitor yang lebih terjamin. Lalu, konsumen baru akan berpikir dua kali saat hendak bertransaksi.
editor : firlia erinata
0 Komentar