Setelah diumumkan dan diumbar sekitar dua tahun (2020) lalu, Epic Games akhirnya kini resmi merilis perangkat lunak (software) pembuat game terbarunya yang bernama Unreal Engine 5 (UE5). Seperti namanya, UE5 merupakan penerus dari Unreal Engine 4 (UE4) yang saat ini marak diadopsi sejumlah game kelas atas (tripe-A/AAA), seperti Fortnite, Player Unknown’s Battleground (PUBG), Gears 5, dan masih banyak lagi. Dibandingkan pendahulunya, UE5 kini hadir dengan sejumlah teknologi baru yang diklaim dapat menciptakan kualitas visual atau tampilan grafis tiga dimensi (3D) di dalam game semakin realistis. Game GTA Lawas Akan Dibuat Ulang dengan Unreal Engine Salah satunya adalah teknologi bernama “Lumen” yang diklaim dapat membuat pencahayaan di dalam game terlihat lebih nyata. Selain itu, cahaya yang direfleksikan di dalam game juga bakal bersifat lebih dinamis dan bisa mengikuti perubahan lingkungan. Dengan demikian, kualitas cahaya di dalam game akan dapat memanjakan mata dan pengalaman bermain game pun bakal terasa lebih realistis. Tampilan game The Coalition yang menggunakan UE5.(Epic Games) Kemudian ada teknologi “Nanite” yang memungkinkan para pengembang menjejali objek, elemen visual berupa lingkungan, serta partikel di dalam game dengan detail sebanyak mungkin. Alhasil, kualitas grafis dan visual game akan terlihat lebih ciamik dan nikmat untuk dipandang. Baca juga: Mesin Unreal di Balik Serial TV Game of Thrones dan The Mandalorian Di samping Lumen dan Nanite, UE5 juga dibekali dengan teknologi Virtual Shadow Maps (VSMs) untuk mempermudah pengembang membuat detail bayangan pada setiap elemen visual di dalam game. Ada pula teknologi Temporal Super Resolution (TSR) yang memungkinkan UE5 melakukan teknik upsampling pada gambar yang memiliki resolusi rendah. Jika gambar tersebut ditampilkan di layar yang memiliki resolusi lebih tinggi, maka gambar tersebut bakal di-render sedemikian rupa supaya bisa tampil setajam mungkin sesuai dengan resolusi layar.
Editor : Hydz