Macintosh Operating System (MAC OS) merupakan system operasi komputer yang dibuat oleh Apple. Apple yang sebelumnya bernama Apple Computer, Inc adalah sebuah perusahaan Silicon Valley berbasis di Cupertino, California, yang bergerak dalam bidang teknologi komputer. Apple membantu bermulanya revolusi komputer pribadi pada tahun 1970-an dengan produknya Apple II dan memajukannya sejak tahun 1980-an hingga sekarang dengan Macintosh. Macintosh Operating
System merupakan OS yang pertama mengunakan sistem GUI (Graphical User Interface). Para pemakai komputer begitu takjub melihat Macintosh yang sangat ramah dalam melayani pemakai komputer. Pemakai tidak perlu banyak menulis perintah dengan menggunakan teks, cukup menunjuk gambar-gambar yang ada sesuai pada penggunaan GUI pada saat itu, maka dengan cepat Macintosh akan mengerjakan tugas sesuai gambar yang ditunjuk. OS Mac memiliki fungsi mengatur Mac di dalam perangkat lunak komputer. Jadi Mac merupakan bagian-bagian dari OS Mac.
Sejarah Singkat Tentang Mac OS
Sejarah awal perkembangan MacOS dimulai pada tahun 1984. Di mana pada saat itu, Mac OS pertama dirilis dengan nama System 1 hingga Mac OS 9. Namun versi tersebut sekarang ini lebih dikenal dengan nama Mac OS Klasik. Menariknya saat itu Mac OS Klasik merupakan sistem yang menggunakan antarmuka pengguna grafik (GUI) sepenuhnya. Dengan kata lain, Mac OS Klasik tidak mempunyai barisan perintah (command line).
Pada awalnya macOS berasal dari NeXT, di mana merupakan sebuah perusahaan yang didirikan Steve Jobs setelah keluar dari Apple di tahun 1985. Kemudian perusahaan NeXT telah mengembangkan sistem operasi dengan nama NeXTSTEP dan dirilis pada tahun 1985 juga. Selanjutnya di tahun 1990an, Apple mencoba untuk membuat sistem operasi generasi baru untuk menggantikan Mac OS Klasik. Sayangnya saat itu terdapat beberapa kendala dan pada akhirnya proyek tersebut dibatalkan.
Kemudian Apple, mengakuisisi perusahaan NeXT di tahun 1996. Lalu menjadikan NeXTSTEP sebagai dasar sistem operasi berikutnya. Dengan dibelinya perusahaan tersebut, secara otomatis Steve Jobs kembali lagi ke Apple. Tentunya Steve Jobs akan memimpin pengembangan sistem operasi generasi baru dengan nama “Rhapsody” dan setelah itu dirilis dengan nama Mac OS X.
Mac OS X merupakan versi ke 10 dari sistem operasi untuk Macintosh. Berbeda dengan Mac OS Klasik yang menggunakan angka arab, versi ini lebih merujuk kepada penggunaan angka Romawi. Awalnya kata “X” diucapkan sebagai “ten / sepuluh”, namun kebanyakan pengguna sering menyebutnya sebagai huruf “X” saja. Mengenai versi pertama dari Mac OS X sendiri, memiliki antarmuka yang tidak jauh beda dengan Mac OS Klasik.
Kelebihan
- Mudah digunakan – Dikarenakan MacOS menyediakan tampilan yang bersih, sederhana, glossy dan modern, maka tidak heran jika banyak pengguna merasa dimudahkan dalam mengoperasikan perangkat Mac. Bahkan banyak yang beranggapan jika MacOS ini juga cocok untuk graphic design / multimedia.
- Tersedia software gratis untuk menunjang produktivitas – Apple memiliki beberapa software perkantoran sendiri seperti Microsoft Office. Di antaranya adalah Pages, Numbers, Keynote dan lain sebagainya. Software tersebut memiliki peran dan fungsi yang setara dengan Microsoft Word, Excel dan Powerpoint. Selain itu tersedia juga aplikasi manipulasi gambar (iPhoto), aplikasi edit video (iMove), iCloud Drive untuk menyimpan file secara online dan masih banyak lagi.
- Mendukung kompatibilitas dengan Windows – Tentunya dengan MacOS pengguna dapat mentransfer file, foto, video serta data lainnya dari Windows ke Mac. Selain itu, MacOS juga mengenali beberapa format file dari Windows termasuk NTFS dan FAT. Bahkan pengguna dapat menjalankan Microsoft Office secara native di Mac.
- Perlindungan privasi dan keamanan yang kuat – Aktivitas apa saja yang pengguna lakukan pada perangkat Mac, akan dilindungi oleh fitur privasi dan keamanan yang kuat. Misalnya seperti menjalankan software dengan aman, melindungi data, hingga membuat pengguna merasa nyaman ketika mengakses situs di web browser.
- Terintegrasi dengan produk Apple lainnya – Sebagian produk Apple dan layanannya terintegrasi sepenuhnya, sehingga menciptakan satu ekosistem. Misalnya seperti iPhone atau iPad telah reintegrasi dengan komputer Mac, di mana pengguna dapat mencadangkan, memecahkan masalah dan mengelola file yang diinstall pada perangkat iOS tertentu. Kemudian mengunggah atau mengunduh file menggunakan penyimpanan berbasis cloud seperti Google Drive dan OneDrive.
- Customer support yang handal – Dengan kata lain, pengguna Mac mendapatkan respons yang lebih baik dari tim pendukungnya dibandingkan dengan sistem operasi lain. Terlebih dengan adanya insinyur atau programmer yang terampil, dapat membantu pengguna dalam memperbaiki masalah pada hardware dan software secara tanggap.
Kekurangan
- Harga mahal – MacOS adalah sistem operasi yang dibuat dan dirancang khusus untuk perangkat Mac. Jadi satu – satunya cara untuk menggunakan MacOS adalah dengan membeli MacBook atau iMac. Terlebih lagi untuk membeli perangkat tersebut sangatlah mahal jika dibandingkan dengan perangkat Windows.
- Ketersediaan software yang terbatas – Bukan rahasia umum lagi, apabila MacOS hanya memiliki sedikit dukungan dari developer dibandingkan dengan sistem operasi Windows. Baik untuk software yang tersedia di App Store atau pun sumber lainnya. Hal ini mungkin dikarenakan Windows memiliki jangkauan pasar yang lebih baik dibandingkan MacOS.
- Tidak ada penyesuaian perangkat keras – Selanjutnya, pengguna memiliki opsi terbatas dalam meningkatkan hardware yang terdapat pada perangkat Mac. Misalnya ketika ingin meningkatkan CPU dan RAM pada MacBook atau iMac, pengguna tidak dapat menggantinya dengan mudah. Mengingat terdapat beberapa komponen tersebut sangat reintegrasi dengan seluruh sistem perangkat keras.
- Kurang cocok untuk menjalankan game – Meskipun MacOS dikategorikan sebagai salah satu sistem operasi yang cukup populer. Namun faktanya sistem operasi ini memang tidak rancang untuk para gamer, meskipun memiliki fitur perangkat keras yang mumpuni.
Editor : Kharisma