Sejarah Penamaan JavaScript

Sejarah JavaScript dimulai sekitar tahun 1994, ketika internet dan website sedang mengalami perkembangan yang pesat. Website pada saat itu umumnya dibuat menggunakan bahasa pemograman PERL yang pemrosesan hanya bisa dilakukan di sisi web server.

Kelemahan pemrosesan di sisi web server adalah, setiap instruksi dari user harus dikirim terlebih dahulu kepada web server, baru kemudian ditampilkan lagi di dalam web browser. Karena kecepatan koneksi internet yang terbatas, hal ini dipandang tidak efisien. Programmer web butuh bahasa pemograman client-side yang bisa berjalan di web browser tanpa harus dikirim ke server.

Pada tahun 1995, Brendan Eich seorang programmer dari Netscape mulai mengembangkan sebuah bahasa pemograman script yang dinamakan Mocha. Netscape pada saat itu merupakan perusahaan software ternama yang memiliki web broser Netscape Navigator

Bahasa script Mocha ini ditujukan untuk client-side dan juga server-side. Dalam perkembangan selanjutnya, nama Mocha diubah menjadi LiveScript untuk versi client-side, dan LiveWire untuk versi server-side.

Saat bahasa tersebut akan dirilis, Netscape mengadakan kerjasama dengan Sun Microsystems untuk mengembangkan LiveScript, dan tepat ketika Netscape Navigator 2 dirilis, Netscape merubah nama LiveScript menjadi JavaScript dengan tujuan bahasa baru ini akan populer seperti bahasa Java yang saat itu sedang booming di kalangan programmer. Versi JavaScript ini dinamakan dengan JavaScript 1.0.

Perubahan Menjadi Nama Standar: ECMAScript

Implementasi JScript di dalam Internet Explorer membuat kalangan programmer bingung, karena terdapat 2 versi JavaScript: JavaScript di Netscape Navigator and JScript pada Internet Explorer. Versi JavaScript juga memiliki 2 versi, yakni versi 1.0 dan 1.1. Hal ini semakin menambah kerumitan dalam pembuatan program. Permasalahan terjadi karena ketiga versi JavaScript tersebut memiliki perbedaan fitur.

Kejadian ini sama seperti yang dialami oleh HTML dan CSS, dan kalangan programmer sepakat bahwa diperlukan sebuah  standarisasi untuk JavaScript.

Pada pertengahan tahun 1997, JavaScript 1.1 diajukan ke badan standarisasi Eropa: European Computer Manufacturers Association (ECMA) untuk membuat sebuah standar bahasa pemograman script web browser. Atas dasar ini, dibentuklah sebuah komite dengan anggota yang terdiri dari programmer dari berbagai perusahaan internet pada saat itu, seperti Netscape, Sun, Microsoft, Borland, NOMBAS serta beberapa perusahaan lain yang tertarik dengan perkembangan JavaScript.

Komite standarisasi ini menghasilkan bahasa pemograman yang disebut ECMAScript, atau secara formal disebut ECMAScript -262. 1 tahun berikutnya, badan standarisasi ISO (International Organization for Standardization) juga mengadopsi ECMAScript sebagai standar. Sejak saat itu, semua web browser menjadikan ECMAScript sebagai standar acuan untuk JavaScript

ECMAScript atau JavaScript?

ECMAScript adalah versi standar dari JavaScript. Namun karena kepopuleran JavaScript, hampir semua kalangan dan programmer menyebut ECMAScript dengan istilah umum: JavaScript.

Merk dagang JavaScript saat ini dimiliki oleh perusahaan Oracle yang mengakuisisi Sun Microsystem tahun 2010. Namun kita juga akan mendengar versi JavaScript 1.5 atau JavaScript 1.8. Ini adalah versi yang diadopsi oleh Mozilla Firefox yang merupakan ‘reingkarnasi’ dari Netscape. JavaScript 1.5 sebenarnya adalah ECMAScript 3. Dan JavaScript 1.8 merupakan versi ECMAScript dengan beberapa penambahan internal oleh Mozilla.

Apa yang dimaksud dengan ECMAScript Engine (JavaScript Engine)?

Jika anda membaca perkembangan tentang JavaScript, maka selain versi ECMAScript, terdapat istilah JavaScript engine atau dalam bahasa standarnya: ECMAScript Engine.

JavaScript engine adalah mekanisme internal web browser yang dapat disamakan dengan compiler dalam bahasa pemograman lain. Fungsinya untuk menjalankan kode JavaScript.

Biasanya disetiap rilis baru web browser seperti Google Chrome, Microsoft Edge, maupun Mozilla Firefox, juga diikuti rilis terbaru JavaScript engine yang menawarkan kecepatan lebih baik.

V8 adalah nama JavaScript engine untuk Google Chrome, SpiderMonkey untuk Mozilla Firefox, dan Chakra untuk Internet Explorer

Firman Dwi R


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com
WhatsApp Tanya & Beli Program?