Pengertian Endpoint Security
ENDPOINT Security adalah metodologi Keamanan Informasi Klien/Server (IS) untuk melindungi jaringan perusahaan melalui fokus pada perangkat jaringan (titik akhir) dengan memantau status, aktivitas, perangkat lunak, otorisasi, dan otentikasi mereka.
Perangkat lunak keamanan diinstal pada perangkat titik akhir apa pun, serta server jaringan.
Perangkat lunak tersebut dapat mencakup antivirus, antispyware, firewall dan sistem pencegahan intrusi host (HIPS).
Penjelasan dari Apa itu Pengertian, Makna, serta Contoh dari Istilah Endpoint Security
Agar kita bisa mengartikan, serta memahami lebih lanjut terkait arti penjelasan dan maksud dari acronym atau kata endpoint security di atas, pastinya kita juga harus memahami secara lanjut tentang pembahasan terkait apa itu pengertian, makna, dan akronim, istilah, jargon, atau terminologi dari katanya.
Untuk manajemen dan personel keamanan TI, keamanan titik akhir adalah elemen yang semakin penting untuk jaringan perusahaan karena lebih banyak karyawan dan orang luar yang berwenang (seperti mitra bisnis, konsultan, pelanggan dan klien) diberikan akses jaringan melalui internet dan/atau berbagai perangkat seluler.
Keamanan titik akhir berkembang dengan kemajuan teknologi.
Elemen keamanan sekarang termasuk perlindungan dan pencegahan intrusi, serta perangkat lunak pemblokiran perilaku untuk memantau kegiatan perangkat titik akhir untuk aplikasi yang tidak disesuaikan atau niat jahat.
Beberapa program keamanan titik akhir yang kompleks fokus pada otentikasi perangkat pengguna.
Saat pengguna mencoba login, kredensial divalidasi, dan perangkat dipindai untuk kepatuhan dengan kebijakan perusahaan, yang mungkin termasuk pemindaian untuk perangkat lunak yang tidak sah (seperti game dan aplikasi peer-to-peer), yang diperbarui Virtual Private Network (VPN) , Perangkat lunak antivirus, firewall, perangkat lunak perusahaan wajib dan sistem operasi yang disetujui (OS).
Perangkat yang tidak memenuhi kebijakan perusahaan tersebut dapat diberikan akses terbatas atau dikarantina.
Ini dikenal sebagai Network Access Control (NAC), yang digunakan untuk menyatukan banyak elemen teknologi keamanan titik akhir.
Ketika akses disediakan, sering sesuai dengan profil pengguna.
Misalnya, karyawan Sumber Daya Manusia (SDM) hanya dapat diberikan akses umum ke jaringan departemen jaringan dan SDM.
Sebagaimana yang sudah kita lihat di atas, istilah ini merupakan salah satu dari kumpulan kamus, akronim, istilah, jargon, atau terminologi dalam bidang teknologi yang diawali dengan abjad atau awalan E, serta merupakan terms yang terkait dengan Cybersecurity.
Jenis-Jenis Endpoint Security
1. Endpoint Protection Platform (EPP)
Alat ini berfungsi untuk mencegah file berbahaya begitu masuk ke dalam jaringan.
EPP biasanya berupa antivirus yang dapat mengenali jenis ancaman yang sudah ada sebelumnya.
Secara umum, EPP cocok menjadi lapisan keamanan untuk menghadapi ancaman yang levelnya masih rendah.
2. Endpoint Detection and Response (EDR)
Di sisi lain, EDR lebih canggih daripada EPP. Teknologinya bisa mengenali ancaman seperti malware, ransomware, dan lainnya.
Pendekatan keamanannya lebih terfokus pada deteksi dan respons terhadap ancaman yang mungkin sudah telanjur menginfeksi perangkat.
Jadi, alat ini akan melakukan pemantauan secara real-time tanpa henti terhadap semua file yang masuk ke perangkat.
3. Extended Detection and Response (XDR)
Ini adalah level tertinggi perlindungan endpoint. Cakupannya lebih luas, bukan sekadar bisa mendeteksi malware yang kompleks.
Selain memantau endpoint, XDR mampu menyuguhkan wawasan yang lengkap dengan cara mengambil data dari berbagai sumber; jaringan, cloud, aplikasi, dll.
Itulah kenapa XDR memungkinkan deteksi dan respons yang lebih holistik terhadap berbagai jenis ancaman berbahaya ketimbang EDR dan EPP.
Pilih Keamanan Endpoint atau Antivirus?
Aspek perbandingan | Keamanan Endpoint | Antivirus |
Perlindungan | Terkoneksi dengan cloud, update otomatis. | Signature atau serangan yang sudah dikenal. |
Cakupan Perangkat | Melindungi semua perangkat terhubung di dalam jaringan. | Biasanya hanya melindungi satu perangkat. |
Pertahanan Terhadap Ancaman | Melindungi dari ancaman yang dikenal dan risiko serangan cyber. | Hanya melindungi dari ancaman yang sudah dikenal. |
Keamanan Internal | Tidak rentan terhadap kebocoran data. | Tidak efektif dalam mencegah pencurian data. |
Pengendalian Risiko | Bisa memantau dan mengambil tindakan secara remote. | Umumnya hanya memberi peringatan. |
Integrasi | Memungkinkan integrasi solusi keamanan yang beragam. | Berfungsi sebagai program tunggal. |
Hasilnya, sistem perlindungan endpoint memang menawarkan lebih baik dan efisien daripada perangkat lunak antivirus biasa.
Arti Endpoint Security dalam Kamus Terjemahan Bahasa Inggris, Indonesia (Termasuk Jawa dan Sunda), dan Malaysia
Selain membahas tentang pengertian dan pembahasan definisinya, untuk lebih memperdalamnya, di sini kita juga perlu mengetahui apa arti kata endpoint security dalam kamus terjemahan bahasa Inggris, Indonesia (termasuk Jawa dan Sunda), juga bahasa Malaysia (Melayu).
Untuk lebih mudah dalam memahaminya, di postingan literasi ini Kami akan menguraikannya berupa daftar terjemahan istilahnya dari berbagai jenis bahasa sebagai berikut:
- Bahasa Inggris; Terminologi = endpoint security, Kategori: cybersecurity.
- Bahasa Indonesia (termasuk dalam terjemahan bahasa Jawa dan Sunda); Terminologi = keamanan endpoint, Kategori: keamanan cyber.
- Bahasa Malaysia; Terminologi = titik akhir keamanan, Kategori: keselamatan siber.
Bagaimana Sistem Keamanan Endpoint Bekerja?
Langkah 1: Pengumpulan Informasi
Pada langkah ini, sistem akan memindai semua perangkat, data-data sensitif, serta manajemen akses di jaringan Anda yang perlu dilindungi.
Langkah 2: Menyarankan Solusi yang Sesuai
Langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi solusi yang cocok untuk mengamankan setiap lapisan endpoint.
Apakah membutuhkan perlindungan cloud, perangkat keras, atau perangkat lunak? Sistem akan menyarankan yang terbaik.
Langkah 3: Menerapkan dan Memantau Solusi Keamanan
Terakhir, sistem akan mengimplementasikan solusi yang sudah dipilih dan melakukan monitoring pada setiap perangkat.
Langkah ketiga ini juga termasuk evaluasi kinerja untuk mencari tahu apakah masih ada kerentanan jaringan yang terbuka.