perangkat tidak hanya memberikan fungsionalitas baru dan memperbaiki bug, tetapi juga mengatasi kerentanan keamanan dalam lingkungan kerja.
Ternyata, banyak pekerja yang lebih memilih menunda pembaruan software perangkat, sehingga komputer, laptop, dan smartphone menjadi lebih rentan dalam jaringan perusahaan.
Tak hanya itu, tim TI juga cenderung menyetujui dan membiarkan 64 persen pekerja melewatkan instalasi pembaruan pada software .
Menurut survei yang ddilakukan Kaspersky, ara pekerja memilih untuk menunda pembaruan karena takut waktu yang dihabiskan dapat memengaruhi produktivitas kerja. Lebih dari separuh pekerja mengaku pekerjaannya terganggu karena pembaruan, dengan sebanyak 43 persen beristirahat sejenak dari pekerjaan dan 8 persen hanya menunggu. Selain itu, 36 persen pekerja juga menilai bahwa mempelajari perangkat lunak versi baru merupakan pemborosan waktu yang seharusnya dapat dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Secara keseluruhan, 44 persen pekerja menyatakan tidak peduli untuk memperbarui software perangkat kerja dibandingkan perangkat pribadi.
Hal ini menunjukkan bahwa menjaga perangkat kerja tetap up to date tidak terlalu menjadi pertimbangan signifikan.
Padahal, menurut Kaspersky, pembaruan software yang dilakukan secara teratur pada perangkat kerja akan membuat data-data terlindungi dari pelaku kejahatan siber yang memanfaatkan hal ini.
Kaspersky menyarankan tim TI mendorong para pekerja untuk menginstal pembaruan software secara rutin, memberi tahu pekerja tentang pentingnya pembaruan tepat waktu, dan menjelaskan potensi bahaya terhadap sistem yang belum diperbarui
Editor: Raissaa
0 Komentar