PERBEDAAN ROUTING STATIS DAN DINAMIS
- Posted Byby Amelia Shinta
- March 11, 2022
Dalam dunia jaringan (network), kamu akan menemukan istilah routing. Sederhananya, routing adalah proses pengiriman data dari suatu jaringan ke jaringan lainnya. Ada dua jenis routing yang banyak di gunakan, yaitu routing statis dan dinamis.
Kedua jenis routing ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yuk, cari tahu lebih dalam apa itu routing statis dan dinamis, serta perbedaan keduanya dari penjelasan berikut!
Baca Juga: Jaringan Komputer: Pengertian, Topologi, dan Jenisnya
Apa itu Routing?
Sebelum masuk ke pembahasan perbedaan routing statis dan dinamis, simak dulu penjelasan apa itu routing di bawah ini.
Routing merupakan hal yang sangat vital dalam dunia jaringan. Seperti yang sudah di sebutkan di atas, routing adalah proses meneruskan paket-paket data dari satu jaringan ke yang lainnya. Proses ini dapat di artikan juga sebagai penggabungan beberapa jaringan untuk meneruskan paket data dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya.
Berikut gambaran proses routing yang di contohkan oleh Cloudfare:
Paket data dari komputer A dikirim ke komputer B melalui beberapa network / jaringan. Router akan mencari jalur routing tercepat untuk bisa mencapai tujuan akhir.
Alat yang melakukan proses routing bernama Router. Selain berfungsi mengirimkan paket data antar jaringan, router menentukan jalur terbaik untuk mencapai network tujuan.
Untuk menjalankan fungsi tersebut, router menggunakan routing table. Routing table berisi informasi keberadaan beberapa network, sekaligus merupakan pedoman jalur yang dilalui sebuah paket data agar bisa mencapai tujuannya.
Berikut contoh routing table:
Perbedaan Routing Statis dan Dinamis
Dalam jaringan, ada beberapa jenis routing. Jenis routing yang paling umum di gunakan adalah routing statis dan dinamis. Untuk mengetahui lebih dalam, baca penjelasan berikut yuk!
Routing Statis
Routing statis atau Static Routing adalah proses setting router jaringan menggunakan tabel routing yang di konfigurasikan secara manual oleh network administrator.
Seorang administrator jaringan akan mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang terhubung pada jaringan tersebut. Mereka harus memasukkan atau menghapus rute statis jika adanya perubahan topologi.
Konsep routing statis merupakan pengaturan routing paling sederhana dalam jaringan komputer. Maka dari itu, penggunaan routing statis cocok untuk jaringan internet skala kecil.
Baca Juga: Cara Membuat Halaman HTML Static dengan WordPress
Kelebihan
- Meringankan kinerja processor router
- Tidak ada bandwith yang terbuang saat terjadi pertukaran paket
- Lebih aman
- Administrator bebas menentukan jalur jaringan
- Kebal terhadap usaha hacker untuk melakukan spoof dengan tujuan membajak trafik
Kekurangan
- Hanya dapat di gunakan untuk jaringan berskala kecil
- Rentan terhadap kesalahan saat melakukan entri data secara manual
- Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi tentang router yang tersambung di dalamnya
- Administrasi cukup rumit dibanding dynamic routing, terlebih jika ada banyak router yang dikonfigurasikan secara manual
- Jika ada satu router yang mengalami kerusakan, maka jaringan akan terhenti karena static route tidak akan memperbaharui informasi dan tidak menginformasikan ke router yang lain
Baca Juga: Pengertian dan Cara Kerja Firewall pada Jaringan Komputer
Routing Dinamis
Routing Dinamis (Dynamic Routing) adalah jenis router yang mampu membuat tabel routing secara otomatis berdasarkan lalu lintas jaringan dan router yang terhubung.
Berkebalikan dengan routing statis, routing di namis memiliki protokol routing yang akan mengatur router secara otomatis untuk saling berkomunikasi dengan memberikan informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Informasi ini digunakan untuk membangun dan memperbaiki table routing-nya.
Ada berbagai macam protokol routing dinamis, seperti:
- RIP (Routing Information Protocol)
- IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)
- OSPF (Open Shortest Path First)
- BGP (Border Gateway Protocol)
Kelebihan
- Cocok untuk jaringan dengan cakupan yang lebih luas
- Proses konfigurasi jaringan lebih cepat
- Jalur ditentukan secara otomatis oleh sistem
- Tetap aman apabila ada suatu jaringan yang rusak
- Bila ada penambahan network baru, maka tidak perlu semua router dikonfigurasi. Hanya router yang berkaitan saja
Kekurangan
- Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui IP Table
- Membutuhkan bandwith yang lebih besar
- Membutuhkan RAM yang lebih besar agar dapat menentukan jalur terbaik saat terjadinya down
Agar lebih mudah, cek tabel perbedaan routing statis dan dinamis berikut ya:
Perbedaan Routing Statis dan Dinamis
Routing Statis | Routing Dinamis |
---|---|
Tabel routing dibuat dan dihapus secara manual oleh administrator. | Tabel routing dibuat dan dihapus secara otomatis oleh protokol routing. |
Cocok digunakan untuk jaringan skala kecil. | Cocok digunakan untuk jaringan skala besar. |
Tidak banyak membutuhkan resource | Banyak menggunakan resource |
Lebih aman | Kurang aman |
Tidak menggunakan protokol routing | Menggunakan protokol routing seperti RIP, OSPF, dsb. |
Berfungsi pada protokol IP | Berfungsi pada inter-routing protocol |
Router tidak dapat membagi informasi routing | Router membagi informasi routing secara otomatis |
Baca Juga: 4 Cara Mempercepat Koneksi WiFi dengan Mudah
Tipe Routing Mana yang Kamu Gunakan?
Bagaimana, apakah kamu sudah lebih paham tentang routing statis dan dinamis? Pada dasarnya, kedua jenis routing ini memiliki beberapa perbedaan dari segi konfigurasinya, penggunaan, fitur, kemudahan, dan manfaatnya. Keduanya juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dapat kamu baca di penjelasan di atas.
Semoga artikel ini dapat membantumu memahami dengan lebih baik apa itu jenis routing statis dan dinamis. Semoga bermanfaat, salam sukses online!
Editor : Muhamad Rhedy Kustanto