hyperautomation mengacu pada otomatisasi ujung ke ujung (end-to-end) yang dicapai dengan memanfaatkan kekuatan dan menggabungkan berbagai jenis teknologi.
Perlu kalian ketahui bahwa sebuah hyper automation dapat merubah sebuah bisnis dengan merampingkan proses bisnis dengan menghilangkan tugas yang berulang dan juga mengotomatisasi yang manual.
Proses hiper yang serba otomatis itu pastinya memiliki banyak sekali kelebihan, dimana salah satu kelebihan atau keuntungan utamanya yaitu mereka dapat memungkinkan organisasi untuk menyelesaikan tugas dengan konsistensi, akurasi, serta kecepatan. Ini semua pada akhirnya akan mengurangi biaya, dan umumnya dapat meningkatkan pengalaman pelanggan.
Memang, setiap pendekatan baru untuk proses bisnis atau infrastruktur pasti akan menghadirkan suatu tantangan, dan hyper automation tidak terkecuali.
Banyak sekali perusahaan tidak merasa siap untuk menangani upaya otomatisasi karena data mentah (raw) atau berkualitas buruk serta kurangnya sumber daya dengan keterampilan teknis untuk mengatasinya. Program pelatihan ulang tersedia yang dapat membantu organisasi mengatasi kebutuhan ini dan juga mengembangkan pendekatan yang sesuai untuk dapat mencapai tujuan mereka.
Apa itu Hyper Automation?
Otomatisasi hiper jika dalam bahasa Indonesia, istilah hyper automation adalah mengacu pada otomatisasi ujung ke ujung atau end-to-end yang dicapai dengan cara memanfaatkan kekuatan dan juga menggabungkan berbagai jenis teknologi.
Hyper automation adalah suatu perpanjangan otomatisasi proses bisnis lama di luar batas proses individu. Otomatisasi hiper ini digunakan dengan menggabungkan alat AI and machine learning dengan RPA (Robotic Process Automation), dengan begitu, ini dapat memungkinkan otomatisasi untuk hampir semua tugas berulang yang dilakukan oleh pengguna bisnis.
Jadi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan otomatisasi hiper ini?
Mungkin bahwa istilah ini memang terbilang baru, dimana mereka lebih dikenal dengan sebutan hyper automation. Terkait sejarahnya sendiri, istilah “hiper otomatisasi atau hyper automation” ini muncul pada bulan Oktober tahun 2019 lalu serta menempati posisi teratas dalam daftar 10 tren teknologi strategis terbaik Gartner untuk tahun 2020. Perlu untuk diketahui bahwa konsep hyper automation juga tercakup dalam istilah industri lainnya.
Sebagai contoh misalnya, seorang pakar atau menurut ahli yang bernama Forrester menyebutnya dengan “otomatisasi proses digital (digital process automation)” sementara IDC dan lainnya menggunakan sebutan “otomatisasi proses cerdas (smart process automation)” yang pada intinya adalah mengacu pada “hyper” yang sedang dibahas disini.
Terlepas dari istilah yang digunakan tersebut, otomatisasi hyper (hyper automation) ini merupakan seperangkat business technology yang akan terus mengubah organisasi di hampir setiap industri.
Tujuan dan Fungsi dari Hyper Automation
Berdasarkan dengan penjelasan pengertian dan juga arti otomatisasi hiper di atas, maka dapat kita gambarkan bahwa hyper automation atau digital process automation ini seringkali mengacu pada penggunaan teknologi canggih, seperti kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), pembelajaran mesin atau Machine Learning (ML), dan juga otomatisasi proses robot atau Robotic Process Automation (RPA), terkait proses yang mengotomatisasi tugas-tugas yang pernah diselesaikan oleh manusia sebelumnya. Beberapa hal yang perlu kalian pahami lainnya yaitu hyper automation ini tidak hanya mengacu pada tugas serta proses yang dapat diotomatisasi saja, tetapi lebih ke tingkat otomatisasinya. Ini lebih sering disebut sebagai fase utama dalam digital transformation (transformasi digital) yang berikutnya. Terkait dengan tujuan dan fungsi utamanya, otomatisasi hiper ini dapat beroperasi bersama manusia untuk memberikan efisiensi yang tak tertandingi diantaranya seperti untuk:
– Mengotomatiskan proses bisnis dari ujung ke ujung atau end-to-end.
– Menghidupkan atau mengaktifkan tenaga kerja modern Anda dengan kemampuan yang tepat dan cepat.
– Menambah kecerdasan serta wawasan ke otomatisasi dengan AI (Artificial Intelligence) dan juga ML (Machine Learning).
– Memberikan wawasan tentang otomatisasi Return Of Investment atau ROI untuk skala lanjutan.
Cara Kerja Otomatisasi Hiper
Setelah kita mengetahui apa itu arti hyper automation beserta tujuan dan juga fungsinya, Kami juga akan akan membahas sedikit terkait dengan prinsip atau cara kerja dari sebuah otomatisasi hiper. Dengan menggunakan kombinasi teknologi otomatisasi, hyper automation dapat mengatasi beberapa keterbatasan pendekatan yang dapat mengandalkan alat otomatisasi tunggal.
Ini semua pastinya akan memungkinkan organisasi untuk dapat bergerak melampaui batas-batas proses individu dan juga mengotomatisasi hampir semua tugas yang membosankan dan juga terukur. Memang, otomatisasi membutuhkan perencanaan serta implementasi yang cermat. Sebuah bisnis, organisasi atau perusahaan perlu memahami bagaimana teknologi digital akan cocok dengan alur kerja mereka yang ada, serta peran apa saja yang akan mereka mainkan dalam proses yang baru dengan menggunakan konsep digital twin. Digital Twin merupakan sebuah model virtual yang dapat membantu manusia mengumpulkan informasi berbasis data dan juga prediksi yang akurat guna melakukan pengambilan keputusan yang berpengaruh pada produktifitas perusahaan.
Cukup memperkenalkan otomatisasi ke dalam proses bisnis tanpa menghargai peran yang akan dimainkan olehnya, atau mengotomatisasi proses yang tidak bagus atau bisa dibilang bermasalah pastinya dapat memiliki konsekuensi besar di tingkat organisasi.
Salah satu atribut utama hyper automation adalah integrasi dan untuk mencapai skalabilitas dalam berbagai macam operasi, berbagai teknologi otomasi harus saling bekerja sama dengan mulus.
Perencanaan, implementasi, serta peningkatan proses yang cermat akan dicapai melalui manajemen proses bisnis atau Business Process Management atau BPM yang cerdas. Untuk alasan ini, BPM adalah komponen inti dari hyper automation, khususnya terkait dengan prinsip dan cara kerjanya.
Jenis-Jenis Hyper Automation (Otomatisasi Hiper)
Seperti yang sudah Kami sebutkan sebelumnya di atas, hyper automation ini sebenarnya lebih berupa framework (kerangka kerja) dan juga seperangkat teknologi canggih untuk otomatisasi penskalaan di sebuah bisnis, organisasi ataupun perusahaan.
Goals atau tujuan akhir dari otomatisasi cerdas ini adalah untuk dapat mengembangkan proses untuk mengotomatisasi otomatisasi perusahaan. Terkait dengan jenis jenis komponennya, perlu kalian ketahui bahwa kemampuan untuk memasukkan manusia dalam proses digitalisasi merupakan komponen kunci dari hyper automation. Adapun untuk jenis teknologi canggih yang harus digunakan dalam hyper automation meliputi seperti berikut:
– Menggunakan automation tools atau alat penambangan proses serta penambangan tugas (process dan task mining); Untuk mengidentifikasi dan juga memprioritaskan peluang otomatisasi.
– Alat pengembangan otomatisasi untuk dapat mengurangi upaya dan biaya otomatisasi pembangunan seperti Robotic Process Automation (RPA), alat pengembangan tanpa kode (no-code/low code), iPaaS; Untuk integrasi, dan juga alat otomatisasi beban kerja.
– Alat logika bisnis (business logic) yang digunakan untuk mempermudah adaptasi dan juga penggunaan kembali otomatisasi; Ini termasuk manajemen proses bisnis yang cerdas, manajemen keputusan, serta manajemen aturan bisnis
– Kecerdasan buatan dan juga alat pembelajaran mesin untuk memperluas kemampuan otomatisasi; Rentang alat di area ini termasuk pemrosesan bahasa alami atau Natural Language Processing (NLP), pengenalan karakter optik, visi mesin, agen virtual, serta chatbot.
Manfaat Hyper Automation dan Contohnya
Secara sederhana, hyper automation menyediakan rute berkecepatan tinggi untuk melibatkan semua orang dalam mentransformasi bisnis, didukung dengan mengotomatisasi pekerjaan yang semakin kompleks yang mengandalkan masukan masukan pengetahuan dari orang-orang.
Meningkatkan RPA dengan kecerdasan akan menciptakan tenaga kerja digital cerdas yang dapat melakukan tugas berulang untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan, walaupun mereka hanya berfokus pada tindakan manusia.
Pekerja digital ini adalah agen hyper automation transformation yang dapat terhubung ke berbagai aplikasi bisnis, beroperasi dengan data terstruktur dan juga tidak terstruktur, menganalisis data dan membuat keputusan, serta menemukan proses dan peluang otomatisasi baru. Hyper Automation menawarkan banyak manfaat, keunggulan, kelebihan, dan potensi keuntungan tak terbatas diantaranya adalah sebagai berikut.
Fleksibilitas
Manfaat pertama dari otomatisasi hiper ini yaitu adalah fleksibilitas.
Karena hyper automation telah bergantung pada banyak teknologi otomasi, organisasi dapat melewati manfaat terbatas dari satu teknologi digital. Ini semua pastinya akan membantu organisasi untuk mencapai skala dan juga fleksibilitas dalam operasi menggunakan teknologi visi komputer, seperti untuk mengotomatisasikan proses hutang dagang.
Peningkatan Produktivitas
Manfaat dari hyper automation berikutnya yaitu untuk peningkatan dalam hal produktivitas.
Dengan mengotomatisasi tugas yang memakan waktu, khususnya para pegawai atau karyawan dapat menyelesaikan lebih banyak hal dengan sumber daya yang lebih sedikit dan juga melayani peran yang lebih berharga dalam organisasi. Sebagai contoh misalnya para pegawai atau karyawan hanya perlu melakukan cross-check pada data masuk yang telah diproses dengan bantuan alat kecerdasan buatan.
Integrasi
Kemudian manfaat selanjutnya ada integrasi.
Dengan hyper automation, organisasi dapat mengintegrasikan teknologi digital di seluruh proses dan juga sistem warisan mereka. Para pimpinan atau pemangku kepentingan sudah memiliki akses yang lebih baik ke data serta dapat berkomunikasi dengan lancar di seluruh organisasi.
ROI (Return of Investment) yang Meningkat
Macam manfaat dari otomatisasi hiper terakhir yang akan dijelaskan disini yaitu adalah peningkatan dalam ROI. Hyper Automation meningkatkan pendapatan, terlebih karena praktiknya sendiri sudah dapat memangkas dan juga mengurangi biaya yang ada. Dengan alat analytics serta kemampuan analitis yang kuat, organisasi dapat mengoptimalkan penyebaran sumber daya mereka seperti menggunakan hyper automation berbasis AI untuk membaca kwitansi pengeluaran dan juga mencocokkannya dengan vendor dan pengeluaran yang diterima untuk dapat menemukan anomali dan belajar dari waktu ke waktu.
Perbedaan Hyper Automation dengan Otomatisasi Biasa
Jadi, apa yang membedakan antara hyper automation dengan otomatisasi yang biasa pada umumnya? Pada dasarnya, di mana otomatisasi dapat menjadi suatu optimasi yang sederhana dari sebuah proses tugas (di mana Anda mengatur bot untuk dapat melakukan serangkaian tugas), maka hyper automation sudah memiliki lapisan ekstra “kecerdasan” robot atau automation technologies yang membuat proses menjadi lebih pintar. Katakanlah dimana otomatisasi adalah penggunaan lengan robot untuk dapat melakukan tugas lebih cepat dan dengan lebih sedikit kesalahan, hyper automation juga memanfaatkan otak robot untuk melakukan tugas-tugas tersebut dengan cara yang lebih cerdas.
Tipe lapisan kecerdasan ekstra ini dapat mencakup teknologi AI dalam berbagai bentuk, seperti diantaranya adalah sebagai berikut:
– Pemrosesan bahasa alami atau Natural Language Processing (NLP) yang dapat memungkinkan bot untuk menafsirkan ucapan manusia.
– Pengenalan karakter optik atau Optical Character Recognition (OCR) yang dapat memungkinkan bot untuk mengkonversi gambar menjadi teks yang dapat dibaca.
– Pembelajaran mesin atau Machine Learning (ML), yang memungkinkan bot untuk dapat mengidentifikasi pola dalam data.
– Benar! Ketika itu semua dikombinasikan dengan perangkat lunak otomatisasi, teknologi ini secara dramatis dapat memperluas kemungkinan otomatisasi biasa pada umumnya.
Editor : primaa
0 Komentar