Siapa sangka jika adegan mobil terbang dalam film fiksi ilmiah garapan sutradara Robert Zemeckis berjudul “Back to the Future” akan segera menjadi kenyataan. Film populer yang dibintangi Michael J. Fox dan tayang pada tahun 1985 itu mengisahkan, di masa depan mobil yang dikendarai manusia tidak hanya bergerak di jalan aspal, melainkan berlalu-lalang di udara.
Sejumlah perusahaan besar di dunia memang tengah mengembangkan mobil terbang. Lantas seperti apa prototype alat transportasi masa depan tersebut? Mobil terbang sebenarnya adalah gabungan konsep antara drone dan pesawat mini. Dari berbagai penampakan prototipe, mobil terbang memiliki sayap dan sejumlah rotor.
Teknologi mobil terbang menggunakan fitur teknologi seperti penggunaan rotor, propulsion, dan bahan bakar untuk menggerakkan mobil terbang. Rotor adalah bagian dari pesawat terbang yang berfungsi untuk menghasilkan gaya angkat yang memungkinkan mobil terbang untuk melayang di udara. Propulsion adalah sistem yang menghasilkan gaya dorong untuk membantu pesawat terbang bergerak maju. Bahan bakar yang digunakan untuk memacu mobil terbang biasanya adalah bensin, solar, atau udara tekan. Alat navigasi dan komunikasi juga dibutuhkan untuk memastikan mobil terbang dapat bergerak dengan aman.
Selain itu, penggunaan bahan bakar alternatif seperti baterai dan listrik juga akan menjadi lebih populer. Baterai lebih aman dan efisien daripada bahan bakar biasa, dan juga menghasilkan sedikit emisi. Bahkan, beberapa mobil terbang sekarang sudah menggunakan baterai untuk menghasilkan daya.
Keuntungan dan Kekurangan Pengembangan Mobil Terbang Bagi Manusia
Jika dibandingkan dengan mobil dan moda transportasi darat lainnya, mobil terbang memberikan sejumlah keuntungan tidak hanya bagi manusia, namun juga bagi lingkungan hidup. Berikut ini merupakan sejumlah keuntungan mobil terbang:
- Mengurangi Emisi
Mobil terbang dapat menjadi solusi pengurangan emisi. Sebab, sebagian besar prototypenya didesain sebagai kendaraan berbahan bakar listrik. Artinya, selama daya baterai pada mobil terbang diisi menggunakan metode yang lebih berkelanjutan seperti pembangkit listrik tenaga matahari dan pembangkit listrik tenaga angin, mobil terbang tidak menghasilkan emisi berbahaya.
- Mempersingkat Waktu Perjalanan
Salah satu tantangan berkendara di kota besar di seluruh dunia adalah kemacetan. Dalam kondisi kemacetan yang parah, berkendara menggunakan motor atau mobil jauh lebih lambat dibandingkan berjalan kaki. Dengan adanya mobil terbang, orang dapat berpindah dari satu titik ke titik lainnya dalam waktu singkat.
- Jangkauan Lebih Luas
Mobil terbang juga dapat menjangkau area yang lebih luas. Daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki infrastruktur jalan maupun transportasi umum jadi lebih mudah untuk dijangkau.
Di masa depan, hal ini diprediksi akan mengubah cara manusia memilih tempat tinggal. Jika saat ini tempat tinggal seperti perumahaan maupun apartemen berpusat di sekitar industri, bisnis dan sarana transportasi, di masa depan para pekerja bisa tinggal di tempat yang lebih jauh dari perkantoran maupun sarana transportasi.
Selain keuntungan, mobil terbang juga memiliki sejumlah kekurangan yang menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan pengembangnya. Berikut ini adalah sejumlah kekurangan mobil terbang
- Polusi Suara
Sejumlah prototipe mobil terbang diketahui menghasilkan suara bising yang lebih tinggi dibandingkan kendaraan darat komersial. Jika kita bandingkan, suara yang dihasilkan setara dengan sebuah helikopter saat mengudara yakni sebesar 100 db. Maka bayangkan jika terdapat ratusan mobil terbang yang berlalu lalang.
- Harga yang Mahal
Moda transportasi ini tentu tidak murah, bahkan diprediksi menjadi kendaraan super mewah. Hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan pengembang untuk membuat harga mobil terbang jadi jauh lebih terjangkau, setidaknya dapat dibandingkan dengan mobil darat komersial pada umumnya.
Orang-Orang yang Pernah Coba Ciptakan Mobil Terbang
• Paul Moller telah menghabiskan 40 tahun dan jutaan dolar mengembangkan Skycar nya. Dia kini sangat dekat untuk mengembangkan massal pertama kendaraan jenis ini. Pada tahun 1965, ia menunjukkan usaha pertamanya , XM – 2, yang melayang dari tanah, tapi tidak pergi ke mana pun. Pada tahun 1989, Moller meluncurkan M200X, yang kini telah terbang ke 200 penerbangan dan dapat terbang setinggi 50 kaki ( 15,24 meter ).
• Makro Industries di Huntsville sedang mengembangkan teknologi ini yang dipanggil X2R SkyRider. Mobil aero akan dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal. SkyRider menggabungkan desain interior mobil sport 2 kursi dengan mobilitas helikopter atau pesawat . Perusahaan itu mengatakan juga mengembangkan 5 dan model 7 – kursi SkyRider, dan itu harus sesuai dalam kebanyakan garasi dua mobil. Sistem navigasi akan menguasai hampir seluruhnya oleh satelit GPS dan layanan seluler.
• Pada tahun 1990 , Kenneth Wernicke membentuk sky technologies untuk mengembangkan mobil kecil bersayap . Aircar Nya telah diterbangkan dengan kecepatan 200 hingga 400 mph ( 322-644 kph) dan didorong pada 65 mph ( 105 kph) . Ini juga cukup kecil untuk masuk ke dalam ruang parkir rata-rata.
• Baru-baru ini Branko Sarh, seorang insinyur senior di Mcdonnell Douglas Aerospace telah berusaha untuk mengembangkan mobil melayang dengan sebutan Sokol A400 atau Advanced Terbang Automobile. Sarh merancang kendaraan 4 penumpang yang akan pop keluar sayap telescoping dengan menekan sebuah tombol.
• Desain terbaru Moller, para Skycar M400, dirancang untuk lepas landas dan mendarat secara vertikal, seperti Jet Harrier dalam ruang kecil. Hal ini dapat mencapai kecepatan 400 mph (644 kph), tetapi akan pesiar di sekitar 350 mph (563 kph), dan memiliki jangkauan 900 mil (1449 km).
5 Perusahaan yang Lakukan Uji Coba Mobil Terbang
1.Lilium Aviation
Lilium Aviation mengembangkan kendaraan jet-propelled, yang digadang-gadang akan mengubah wajah dunia transportasi. Mobil terbang akan memungkinkan penumpang melakukan perjalanan jarak jauh dengan cepat tanpa adanya hambatan macet.
Jet Lilium telah diuji coba lepas landas dan mendarat secara vertikal layaknya helikopter, namun menggunakan sayap saat berada di udara untuk berpergian dengan?stabil dan efisien. Didukung baterai listrik, mobil terbang?ini memiliki jangkauan 300 km (186 mil) dan dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga 300 kilometer per jam.
2. Toyota
Toyota menyatakan dukungan untuk proyek mobil terbang Cartivator di Jepang. Toyota berencana menggelontorkan dana 42,5 juta yen (setara Rp4,9 miliar) dalam waktu tiga tahun ke depan. Budget sebesar itu akan digunakan untuk mewujudkan sketsa desain mobil terbang sebagai prototipe sampai pada waktu yang ditargetkan pada 2018 mendatang.
3. NASA dan Uber
Pada saat itu Uber memiliki rencana untuk mengadakan uji coba di Dallas, kemudian menyusul di Dubai. Perusahaan ini memang terlihat sangat optimis dengan ide ini dan kini menunjuk Los Angeles sebagai lokasi selanjutnya. Sesi uji coba Elevate Uber kabarnya akan dilangsungkan pada tahun 2020 di Los Angeles.
4. Dubai Civil Aviation Authority
Pengujian telah dilakukan di wilayah Jumeirah Beach Residence, Dubai, Uni Emirat Arab, pada pertengahan September 2017. Pengujian taksi terbang itu berdurasi sekitar lima menit di ketinggian 650 kaki, di sekitar lingkungan perumahan yang berangin, dan disaksikan langsung oleh Putra Mahkota Dubai, Shaikh Hamdan Bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum.
5. PAL-V
PAL-V (Personal Air and Land Vehicle) siap memasarkan produk masa depan berupa mobil beroda tiga yang bisa dikendarai di jalan dan udara. Setelah melakukan uji coba beberapa kali, PAL-V telah memenuhi persyaratan untuk mengoperasikan mobil terbang berdaya tampung dua orang.
Belanda memiliki target untuk mulai mengirim mobil terbang pada konsumen pada akhir tahun 2018. Desain final mobil terbang buatan mereka akan dipamerkan ke publik pada Oktober tahun depan. Harga mobil terbang ini tergolong cukup mahal, karena ini merupakan teknologi baru.
Jadi, kalau di masa depan mobil ini jadi kenyataan, jangan terlalu kaget!
editor : eliaaspace