Puluhan tahun lalu, mobil terbang hanya muncul di film science-fiction atau kartun. Kini, kehadirannya, benar-benar nyata.
Awal Oktober 2022, sebuah perusahaan manufaktur kendaraan listrik Tiongkok, Xpeng, melakukan uji coba mobil terbang listrik, di Dubai, Uni Emirat Arab.
Tes tersebut memberi gambaran bagaimana teknologi revolusioner memungkinkan kita melintasi kota-kota dari ketinggian, sementara lalu-lintas di jalan raya mungkin saja mengalami kemacetan.
Saat uji coba di Dubai, mobil melaju dalam kondisi kokpit kosong, alias tanpa awak. Pihak perusahaan menyatakan tes dengan awak penumpang telah mereka lakukan pada Juli 2021.
Di Slovakia, perusahaan Klein Vision telah menyiapkan beberapa prototipe mobil terbang. Satu di antaranya yaitu Air Car, yang telah diuji coba pada Juni 2021 lalu. Mobil ini sempat melakukan penerbangan dari bandara di Nitra ke bandara di Bratislava, Slovakia.
Jarak jalan darat kedua bandara sekitar 96,5 kilometer. Pada uji coba, Air Car mampu menyelesaikan perjalanannya dalam tempo 35 menit, melayang di ketinggian 8.200 kaki dengan kecepatan jelajah maksimum 189,8 kilometer per jam.
Versi terbaru Air Car pun telah disiapkan, tengah menunggu sertifikasi layak jalan dan layak terbang. Targetnya, mampu melaju hingga 299 kilometer per jam dengan jarak 997 kilometer dalam mode terbang.
Selain Klein Vision, ada juga PAL-V, perusahaan dari Belanda yang sibuk merancang dan menyiapkan produk mobil terbangnya. Begitu juga NASA dan beberapa perusahaan lain -termasuk Boeing Co, Airbus SE, dan Bell- yang berlomba mengembangkan mobil terbang.
Meskipun mobil terbang masih terasa seperti sesuatu dari masa depan, para ilmuwan dan insinyur terus bekerja untuk menjadikannya kenyataan. Dengan harapan bahwa kendaraan ini dapat memberikan solusi untuk masalah lalu lintas yang semakin memburuk, kita mungkin saja melihat perubahan besar dalam cara kita bergerak di masa depan.