SELF DRIVING CAR
Self Driving Car adalah kendaraan yang mampu merasakan lingkungannya dan beroperasi tanpa keterlibatan manusia. Kita sebagai penumpang tidak diharuskan untuk mengendalikan kendaraan setiap saat, kita juga tidak diharuskan berada di dalam kendaraan sama sekali. Mobil otonom dapat pergi ke mana pun dan melakukan semua yang dilakukan oleh pengemudi manusia yang berpengalaman.
Teknologi self driving car kini mulai dikembangkan oleh sejumlah perusahaan otomotif. Teknologi tersebut tidak hanya memberikan pengalaman baru untuk pengemudi namun juga berpotensi mengubah kebiasaan masyarakat dalam berkendara.
CARA KERJA SELF DRIVING CAR
Secara sederhana, self driving car adalah sebuah terobosan baru dalam dunia otomotif yang memanfaatkan komputer, radar, dan kecerdasan buatan (AI) agar kendaraan roda empat bisa mengambil alih kemudi secara otomatis tanpa bantuan manusia.
Teknologi yang juga disebut autonomous car ini mulai banyak diterapkan oleh beberapa produsen mobil di produk mereka. Beberapa perusahaan yang mengembangkan teknologi ini dan mulai dikenal masyarakat adalah Tesla dan Volkswagen.
cara kerja self driving car ini dijalankan dengan menggunakan software canggih. Software ini tak bekerja sendiri karena membutuhkan komponen penting lainnya seperti kamera, Lidar, radar, hingga scaner yang berupa laser untuk mengambil data kondisi secara realtime di lingkungan kendaraan.
Software akan mengeluarkan perintah dan mengambil alih fungsi kendaraan dengan menggerakkan setir, rem, gas, lampu, dan sebagainya saat kondisi di sekitar mobil aman dan memungkinkan untuk melaju, sehingga kendaraan bisa berjalan meski tanpa kontrol dari manusia.
KELEBIHAN SELF DRIVING CAR
Mengurangi Tingkat Kecelakaan
Sebagian besar kecelakaan kendaraan dikarenakan oleh kesalahan manusia sendiri. Diperkirakan kendaraan yang sepenuhnya otomatis bisa mengurangi kecelakaan kendaraan sekitar 90%.
Satu hal yang pasti mengenai penilaian mobil otonom: perlu memperhitungkan bagaimana kendaraan self-driving bisa mengekang kecelakaan yang disebabkan oleh kelelahan dari si pengemudi, gagal fokus dan gangguan mengemudi, serta gangguan terkait alkohol.
Perjalanan Lebih Efisien
Kendaraan yang sepenuhnya otomatis bisa berkomunikasi satu sama lain lewat jaringan komputer.
Komunikasi ini memungkinkan analisis waktu nyata yang dapat membantu menentukan rute perjalanan terbaik, dan menghitung kecepatan serta jarak yang sesuai antara kendaraan selama kemacetan di jam sibuk.
Arus Lalu Lintas Menurun
Karena mobil otonom berkomunikasi secara real time, jarak perjalanan antar kendaraan bisa ditingkatkan. Hal tersebut pada akhirnya bisa membantu mengurangi masalah lalu lintas umum.
KEKURANGAN SELF DRIVING CAR
Diperlukan Adopsi secara Luas
Sudah disebutkan bahwa diantara salah satu kelebihan yang telah dijelaskan di atas, satu-satunya cara sistem mobil otonom sepenuhnya bisa bekerja adalah jika semua kendaraan bisa mengemudi sendiri.
Masalah yang terdapat pada konsep ini adalah bahwa hal tersebut pada dasarnya akan melucuti orang dari kemampuan mandiri mereka dalam mengemudi.
Kehilangan Pekerjaan Besar-besaran di Sektor Ekonomi Tertentu
Sebagian besar penduduk bergantung penuh pada industri otomotif untuk mata pencaharian mereka. Banyak dari mereka yang bekerja di truk, angkutan umum, serta layanan pengiriman dapat semakin terpinggirkan di masa depan karena mobil otonom.
Meskipun Goldman Sachs memperkirakan bahwa dengan otomatisasi akan mengurangi 300.000 pekerjaan terkait transportasi setiap tahun, peluang kerja baru akan tercipta dengan sistem lain.
Hacker dan Ancaman Keamanan Siber
Masalah keamanan merupakan sebuah masalah yang sangat nyata dari kendaraan self-driving.
Saat kendaraan mengandalkan komputer untuk berfungsi, teknologi ini pun cukup rentan terhadap ancaman dunia maya. Saat kendaraan sepenuhnya dijalankan pada sistem, maka semakin tinggi peluang orang lain untuk terhubung dengan kendaraan.
Editor : Ridho Saputra
0 Komentar