Selama bertahun-tahun, Wi-Fi telah dikenal luas oleh konsumen di seluruh dunia. Hampir di semua gedung dan rumah kini telah tersedia Wi-Fi untuk mengakses jaringan internet. Saat ini komunikasi berbasis cahaya secara nirkabel sudah dimungkinkan dan pertanyaan baru yang muncul adalah: bagaimana kita akan menggunakannya? Dan apakah teknologi baru berbasis cahaya secara nirkabel ini akan menggantikan Wi-Fi sepenuhnya.

Sumber : www.analyticssteps.com

Apa itu Li-Fi?

Li-Fi memanfaatkan lampu LED untuk mentransfer data pada spektrum cahaya tampak. Sementara Wi-Fi atau Wireless Fidelity, menggunakan gelombang elektromagnetik pada frekuensi radio untuk mengirimkan data melalui router Wi-Fi. Perbedaan antara keduanya beragam, yang paling jelas adalah Wi-Fi menggunakan gelombang radio, sedangkan Li-Fi memanfaatkan cahaya.

LiFi dirancang untuk menggunakan bola lampu LED yang serupa dengan yang saat ini digunakan di banyak rumah dan kantor yang sadar energi. Namun, lampu LiFi dilengkapi dengan chip yang memodulasi cahaya untuk transmisi data optik. Data LiFi ditransmisikan oleh lampu LED dan diterima oleh fotoreseptor seperti pada Gambar 1.

Kecepatan Li-Fi dapat mencapai 224 gigabit per detik, dan beberapa uji coba mencatat bahwa kecepatannya itu adalah 100x lebih cepat dari kecepatan Wi-Fi rata-rata saat ini. Layanan Li-Fi juga sebagaimana layanan Wi-Fi, dapat mencakup aplikasi web, audio, atau bahkan video. Ukuran spektrum Li-Fi juga sangat besar. Wi-Fi bekerja pada frekuensi 2,4GHz, 4,9GHz dan 5GHz, sementara Li-Fi mencakup 10.000 kali spektrum frekuensi radio. Dalam hal tingkat kepuasan akan komunikasi data, Li-Fi adalah kandidat yang jelas yang akan menjadi game-changer. Li-Fi bisa 10 kali lebih murah daripada Wi-Fi nantinya.

Keuntungan lain dari Li-Fi adalah lebih aman karena data tidak dapat dicegat tanpa garis pandang yang jelas (kondisi LOS, line of sight). Juga tidak membuat interferensi pada elektronik sensitif, membuatnya lebih baik untuk digunakan di lingkungan seperti rumah sakit dan pesawat terbang.

Dinding: pemblokir teknologi Li-Fi

Cahaya tidak bisa menembus dinding. Jika seseorang berdiri di antara perangkat dan sumber cahaya dengan cara yang benar-benar memblokirnya, maka tidak akan ada transfer data. Dan lampu juga harus terus dinyalakan untuk mentransfer data. Hal ini membatasi bagaimana Li-Fi dapat digunakan. Li-Fi juga memiliki rentang fungsi yang lebih pendek daripada Wi-Fi pada umumnya. Namun, ketidakmampuan untuk melewati dinding atau pemblokir ini juga merupakan manfaat besar Li-Fi karena urusan menjaga keamanan data menjadi sangat sederhana hanya dengan mengurungnya di aliran cahaya.

Li-Fi, Wi-Fi, dan Bluetooth LE

Tampaknya Li-Fi benar-benar akan “mengganti” teknologi Wi-Fi karena kelemahannya. Tentu saja hal ini dapat meringankan beban frekuensi yang padat dan bertindak sebagai salah satu metode komunikasi baru yang akan menggerakkan dunia modern (dengan trilyun transfer byte per bulan) ke tempat lain dengan lebih banyak pilihan.

Beacon dan tag Bluetooth dapat melakukan sesuatu yang Wi-Fi maupun Li-Fi tidak dapat lakukan: secara otomatis mengirim data dalam ruang dengan efisiensi energi yang ekstrem. Sementara Li-Fi tentu bisa melihat kasus implementasi yang mirip dengan beacons. Apakah Anda ingin pelanggan Anda mendapatkan pesan saat mereka mendekati bagian tertentu dari toko Anda? Atau ingin mengirimi mereka informasi atau bahkan melacak pergerakan mereka? Bluetooth dapat mengirim informasi itu bahkan ketika ponsel tidak online dan juga dapat melacak di latar belakang. Jangan lupa, Li-Fi mengharuskan lampu ini menyala setiap saat, membuat perencanaan infrastruktur jangka panjang sedikit lebih rumit.

Standard Li-Fi

Seperti Wi-Fi, Li-Fi adalah teknologi nirkabel dan menggunakan protokol 802.11 yang serupa, tetapi Li-Fi menggunakan ultraviolet, inframerah dan komunikasi cahaya tampak (bukan gelombang frekuensi radio), yang memiliki bandwidth jauh lebih besar. Satu bagian dari VLC dimodelkan setelah protokol komunikasi yang dibuat oleh kelompok kerja IEEE 802. Namun, standar IEEE 802.15.7 sudah ketinggalan zaman: ia gagal untuk mempertimbangkan perkembangan teknologi terbaru dalam bidang komunikasi nirkabel optik, khususnya dengan pengenalan metode modulasi optical orthogonal frequency-division multiplexing (O-OFDM) yang telah dioptimalkan untuk kecepatan data, akses ganda dan efisiensi energi. Pengenalan O-OFDM berarti bahwa drive baru untuk standardisasi komunikasi nirkabel optik diperlukan.

Rekomendasi G.9991 (“Transceiver komunikasi cahaya tampak berkecepatan tinggi dalam ruangan – Arsitektur sistem, spesifikasi lapisan fisik dan lapisan data” / “High-speed indoor visible light communication transceiver – System architecture, physical layer and data link layer specification”) baru-baru ini diterbitkan oleh ITU-T. Ini adalah langkah besar dalam adopsi luas teknologi LiFi dalam berbagai aplikasi dari jaringan rumah / perusahaan ke IoT. Rekomendasi baru ini menggambarkan sistem komunikasi kecepatan tinggi dengan latensi rendah yang dirancang khusus untuk mengatasi tantangan LiFi.

Apa berikutnya?

Li-Fi baru saja diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir. Menjadi terkenal dengan cepat ketika pendiri Harald Haas dari University of Edinburgh memberikan TEDtalk. Kemungkinannya adalah, Li-Fi akan mengisi celah yang tidak bisa dilakukan oleh Wi-Fi dan Bluetooth — untuk digunakan di pesawat terbang atau untuk keamanan ekstra. Namun Wi-Fi dan Bluetooth juga terus berkembang (Bluetooth 5 dan Mesh baru keluar pada 2017), sehingga kita masih perlu terus melihat masa depan ketiga teknologi ini, apalagi untuk implementasi IoT.

PureLiFi menunjukkan sistem Li-Fi pertama yang tersedia secara komersial, Li-1st, pada Mobile World Congress 2014 di Barcelona. Pada Juni 2018, Li-Fi lulus uji coba oleh pabrik BMW di Munich untuk beroperasi di lingkungan industri. Manajer proyek BMW Gerhard Kleinpeter berharap miniaturisasi transceiver Li-Fi, agar Li-Fi digunakan secara efisien di plant produksi. Pada bulan Agustus 2018, Kyle Academy, sebuah sekolah menengah di Skotlandia, menjadi pilot project penggunaan Li-Fi di sekolah. Siswa dapat menerima data melalui koneksi antara komputer laptop mereka dan perangkat USB yang mampu menerjemahkan arus on-off yang cepat dari LED langit-langit menjadi data. Pada Juni 2019, perusahaan Prancis Oledcomm menguji teknologi Li-Fi mereka di Paris Air Show2019. Oledcomm berharap untuk berkolaborasi dengan Air France di masa depan untuk menguji Li-Fi dengan pesawat terbang dalam pesawat. Menurut Energias Market Research (data yang dirilis pertengahan Februari 2018) pasar Light Fidelity di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai lebih dari USD 80 Juta pada tahun 2023.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com
WhatsApp Tanya & Beli Program?