MENGENAL LEBIH JAUH TENTANG BAHASA PEMROGRAMAN ARDUINO

Sejarah Arduino

Semuanya berawal dari sebuah thesis yang dibuat oleh Hernando Barragan, di Institute Ivrea, Italia pada tahun 2005, dikembangkan oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles dan diberi nama Arduin of Ivrea. Lalu diganti nama menjadi Arduino yang dalam bahasa Italia berarti teman yang berani.

Tujuan awal dibuat Arduino adalah untuk membuat perangkat mudah dan murah, dari perangkat yang ada saat itu. Dan perangkat tersebut ditujukan untuk para siswa yang akan membuat perangkat desain dan interaksi.

Saat ini tim pengembangnya adalah Massimo Banzi, David Cuartielles, Tom Igoe, Gianluca Martino, David Mellis, dan Nicholas Zambetti. Mereka mengupayakan 4 hal dalam Arduino ini, yaitu:

  1. Harga terjangkau
  2. Dapat dijalankan diberbagai sistem operasi, Windows, Linux, Mac, dan sebagainya.
  3. Sederhana, dengan bahasa pemograman yang mudah bisa dipelajari orang awam, bukan untuk orang teknik saja.
  4. Open Source, hardware maupun software.

Sifat Arduino yang Open Source, membuat Arduino berkembang sangat cepat. Sehingga banyak lahir perangkat-perangkat sejenis Arduino. Seperti DFRDuino atau Freeduino, sedangkan untuk lokal ada SENTSOR Uno Plus yang dibuat oleh SENTSOR Electronics Indonesia, CipaDuino yang dibuat oleh SKIR70, MurmerDuino yang dibuat oleh Robot Unyil, ada lagi AViShaDuino yang salah satu pembuatnya adalah Admin Kelas Robot.

Sampai saat ini pihak resmi, sudah membuat berbagai jenis-jenis Arduino. Mulai dari yang paling mudah dicari dan paling banyak digunakan, yaitu Arduino Uno. Hingga Arduino yang sudah menggunakan ARM Cortex, berbentuk Mini PC. Hingga saat ini sudah ada ratusan ribu Arduino yang digunakan di dunia sejak tahun 2011. Arduino juga sudah dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar, contohnya Google menggunakan Arduino untuk Accessory Development Kit, NASA memakai Arduino untuk prototypin, ada lagi Large Hadron Colider memakai Arduino dalam beberapa hal untuk pengumpulan data.

Salah satu komponen dari arduino (yakni text-editor) dibangun menggunakan Java. Hal ini mengakibatkan banyak yang mengira bahasa arduino adalah bahasa baru turunan dari Java. Arduino sebenarnya menggunakan bahasa C / C++, dengan compiler avr-gcc yang sama dengan yang dipakai pada avr-studio. Aturan proses kompilasi sudah disediakan oleh aplikasi Arduino, dimana berkas kode utama dengan ekstensi ino akan hubungkan dengan berkas-berkas lain. Telah disediakan pula rutin utama C++ (fungsi main) yang memanggil fungsi setup dan loop dari file kode utama berekstensi ino. Kombinasi pustaka Arduino dengan aturan kompilasi (makefile avr-gcc) ini memudahkan siapa saja menggunakan Arduino tanpa harus faham tentang C++. Sehingga orang awam pun bisa menjadi seniman digital, bisa mempelajari Arduino dengan mudahnya. Plugin yang disediakan pada software Arduino memungkinkan komunitas untuk menambahkan bermacam compiler lain selain avr-gcc, bahkan dukungan untuk prosesor lain selain Atmel AVR.

Jenis-Jenis Arduino

Seperti Microcontroller yang banyak jenisnya, Arduino lahir dan berkembang, kemudian muncul dengan berbagai jenis. Diantaranya adalah:

a. Arduino Uno

Jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan. Terutama untuk pemula sangat disarankan untuk menggunakan Arduino Uno. Banyak sekali referensi yang membahas Arduino Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3), menggunakan ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O digital dan 6 pin input analog. Untuk pemprograman cukup menggunakan koneksi USB type A to To type B. Sama seperti yang digunakan pada USB printer.

b. Arduino Due

Berbeda dengan saudaranya, Arduino Due tidak menggunakan ATMEGA, melainkan dengan chip yang lebih tinggi ARM Cortex CPU. Memiliki 54 I/O pin digital dan 12 pin input analog. Untuk pemprogramannya menggunakan Micro USB, terdapat pada beberapa handphone.

c. Arduino Mega

Mirip dengan Arduino Uno, sama-sama menggunakan USB type A to B untuk pemprogramannya. Tetapi Arduino Mega, menggunakan Chip yang lebih tinggi ATMEGA2560. Dan tentu saja untuk Pin I/O Digital dan pin input Analognya lebih banyak dari Uno.

d. Arduino Leonardo.

Bisa dibilang Leonardo adalah saudara kembar dari Uno. Dari mulai jumlah pin I/O digital dan pin input Analognya sama. Hanya pada Leonardo menggunakan Micro USB untuk pemprogramannya.

e. Arduino Fio

Bentuknya lebih unik, terutama untuk socketnya. Walau jumlah pin I/O digital dan input analognya sama dengan uno dan leonardo, tapi Fio memiliki Socket XBee. XBee membuat Fio dapat dipakai untuk keperluan projek yang berhubungan dengan wireless.

f. Arduino Lilypad

Bentuknya yang melingkar membuat Lilypad dapat dipakai untuk membuat projek unik. Seperti membuat amor iron man misalkan. Hanya versi lamanya menggunakan ATMEGA168, tapi masih cukup untuk membuat satu projek keren. Dengan 14 pin I/O digital, dan 6 pin input analognya.

g. Arduino Nano

Sepertinya namanya, Nano yang berukulan kecil dan sangat sederhana ini, menyimpan banyak fasilitas. Sudah dilengkapi dengan FTDI untuk pemograman lewat Micro USB. 14 Pin I/O Digital, dan 8 Pin input Analog (lebih banyak dari Uno). Dan ada yang menggunakan ATMEGA168, atau ATMEGA328.

h. Arduino Mini

Fasilitasnya sama dengan yang dimiliki Nano. Hanya tidak dilengkapi dengan Micro USB untuk pemograman. Dan ukurannya hanya 30 mm x 18 mm saja.

i. Arduino Micro

Ukurannya lebih panjang dari Nano dan Mini. Karena memang fasilitasnya lebih banyak yaitu; memiliki 20 pin I/O digital dan 12 pin input analog.

j. Arduino Ethernet

Ini arduino yang sudah dilengkapi dengan fasilitas ethernet. Membuat Arduino kamu dapat berhubungan melalui jaringan LAN pada komputer. Untuk fasilitas pada Pin I/O Digital dan Input Analognya sama dengan Uno.

k. Arduino Esplora

Rekomendasi bagi kamu yang mau membuat gadget sepeti Smartphone, karena sudah dilengkapi dengan Joystick, button, dan sebagainya. Kamu hanya perlu tambahkan LCD, untuk lebih mempercantik Esplora.

l. Arduino Robot

Ini adalah paket komplet dari Arduino yang sudah berbentuk robot. Sudah dilengkapi dengan LCD, Speaker, Roda, Sensor Infrared, dan semua yang kamu butuhkan untuk robot sudah ada pada Arduino ini.

Arduino adalah microcontroller single board yang bersifat open source, dengan tingkat fleksibilitas yang tinggi baik dari segi hardware maupun software untuk memudahkan dalam merancang proyek elektronik. Arduino ini disebut-sebut sebagai terobosan baru dalam dunia microcontroller. Arduino memungkinkan untuk membuat perangkat yang dapat berinteraksi dengan lingkungannya.

Platform Arduino berisi perangkat keras berupa board dan perangkat lunak atau IDE (Integrated Development Environment) yang digunakan untuk menulis dan mengisi program ke board Arduino. Microcontroller board Arduino diprogram menggunakan bahasa pemrograman Arduino dan Arduino development environment. Dengan bahasa pemrograman ini, Anda bisa mendirikan dan memprogram komponen elektronik.

Bahasa Pemrograman Arduino

Bahasa pemrograman Arduino ditemukan oleh Hernando Barragan pada tahun 2003, pada saat ia mengembangkan sistem wiring. Arduino menggunakan bahasa pemrogramannya sendiri, yang mirip dengan C++. Dilansir dari bitdegree,org, terdapat tiga bagian utama yang menyusun bahasa pemrogramanan Arduino yaitu function, value, dan structure.

Function memungkinkan dalam mengontrol board. Dengan menggunakan function, analisis data, operasi matematika, dan tugas lainnya dapat dilakukan. Value berfungsi mewakili konstanta dan variabel, tipe daya yang digunakan seperti array, boolean, char, float, dan lainnya yang mirip dengan C++. Bagian terakhir adalah structure, bagian dari bahasa Arduino yang mengandung elemen kode, seperti operator.

Struktur Dasar Program Arduino

Struktur dasar dari program Arduino sangatlah sederhana, hanya terdiri dari dua fungsi utama, yaitu void setup() dan void loop (). Dimana setup() merupakan inisialisasi yang hanya dijalankan sekali saja di awal program, sedangkan loop () diginakan untuk mengeksekusi bagian program yang dijalankan hingga program berhenti dijalankan. Karena memiliki keterkaitan satu sama lain, kedua fungsi ini harus ada pada sketch (Arduino IDE), jika tidak, sketch bisa mengalami error.

Memprogram Arduino

Arduino menggunakan struktur “if-then” sebagai dasar logika kode. Struktur ini dibagi menjadi empat blok, yaitu setup, input, manipulate data, dan output. Dalam Arduino, setup adalah kode yang ditulis untuk menjalankan suatu perintah, seperti kalibrasi data. Input mengacu pada value yang digunakan sebagai syarat “if/jika”. Bagian manipulate data digunakan untuk mengubah data menjadi bentuk yang lebih mudah untuk kalkulasi. Sedangkan output dalam Arduino adalah hasil dari logika yang dimasukkan (then).

Editor : tri umayah

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
WhatsApp Tanya & Beli Program?