Perkembangan Internet di Indonesia
Sejarah internet di Indonesia dimulai semenjak awal tahun 1990-an, dimana jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network. Seiring dengan perkembangan teknologi, karenanya perkembangan internet di Indonesia menjadi lebih komersial dan individual, lebih-lebih yang melibatkan perdagangan dunia maya.
Sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang adalah ISP komersial pertama di Indonesia. Kemudian berkembang lebih lanjut di tahun 1995 dengan beberapa BBS (Bulletin Board System) di Indonesia yang menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di Amerika Serikat, karenanya pemakai internet di Indonesia bisa akses internet HTTP (Hypertext Transfer Protocol).
1. Jaringan Satelit
Satelit merupakan salah satu medium yang digunakan dalam transmisi komunikasi. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan dari satu titik ke titik lainnya di atas bumi. Pada umumnya digunakan jenis satelit Geostasioner, yang mengorbit pada titik yang sama di atas permukaan bumi dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.
Sistem transmisi data dengan jaringan satelit juga disebut dengan VSAT (Very Small Aperture Terminal). Sebenarnya VSAT merupakan stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Oleh karena itu piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit Geostasioner.
Keunggulan VSAT yakni mecakup jangkauan terjauh, dapat mencapai setengah permukaan bumi karena menggunakan relay dari satelit. Adapun kekurangannya antara lain koneksinya rentan terhadap gangguan cuaca, memakan tempat (piringan/parabola), mempunyai tingkat hambatan (latency) yang lebih tinggi dibanding kabel dan akibat jarak antara satelit dan bumi yang relatif jauh mengakibatkan adanya delay propagansi yang signifikan.
2. Wi-Fi
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, istilah Wi-Fi dalam bahasa Inggris ber-sinonim dengan WLAN (wireless local area network). Oleh karenanya Wi-Fi dikenal juga dengan cara terhubung dengan Internet menggunakan titik akses (hotspot) terdekat. Titik akses tersebut biasanya terhubung dengan BTS (Base Transciever Station) yang merupakan tower penguat pemancar sinyal seluler.
3. Jaringan Kabel (Fiber Optik)
Kabel fiber optik adalah sebuah kabel yang terbuat dari fiber kaca dengan teknologi canggih dan mempunyai kecepatan transfer data yang lebih cepat daripada kabel biasa. Biasanya fiber optik digunakan pada jaringan backbone (tulang punggung) karena dibutuhakan kecepatan yang lebih dalam jaringan ini, namun pada saat ini sudah banyak yang menggunakan fiber optik untuk jaringan biasa baik LAN, WAN maupun MAN karena dapat memberikan dampak yang lebih pada kecepatan dan bandwith karena fiber optik ini menggunakan bias cahaya untuk mentransfer data yang melewatinya dan sudah barang tentu kecepatan cahaya tidak diragukan lagi.
Kabel fiber terbagi menjadi 2, yakni coaxial teresterial yang ditanam di dalam tanah dan coaxial marine untuk serat optik dalam laut.
Dalam penggunaan serat optik ini, terdapat beberapa keuntungan antara lain :
- Mampu membawa banyak data atau memuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai Gigabyte perdetik. Dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan sehingga cocok digunakan sebagai jaringan teknologi Internet pita lebar (broadband)
- Biaya pemasangan dan pengoperasiannya relatif rendah
- Mempunyai tingkat keamanan yang lebih tinggi
- Ukurannya kecil dan ringan sehingga hemat pemakaian ruang
- Kebal terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio
- Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api
- Tidak berkarat.
Editor: TRI UMAYAH