Berbicara mengenai jaringan ponsel, harus menilik pada teknologi prtama yang digunakan, yakni teknologi jaringan radio atau disebut juga dengan 0G. Teknologi ini merupakan teknologi radio mobil yang jadi cikal bakal lahirnya teknologi seluler.
Teknologi 0G adalah teknoogi radio terbuka yang ttujuannya untuk komersial. Dalam jaringn 0G, terdapat beberapa teknologi yang disebut Push to Talk ( PTT atau manual ), Mobile Telephone System ( MTS ), Imptoved Mobile Telephone System (IMTS), dan Advanced Mobile Telephone System (AMTS). Salah satu penggunaan teknologi ini adalah layanan dari perusahaan Motorola dan Beli System di Amerika pada 1946.
Seiring berjalannya waktu, teknologipun semakin berkembang. Lantas seperti apa perkembangan teknologi jaringan seluler itu ? . Untuk menjawabnya, simak penjelasan mengenai jaringan seluler dari generasi pertama sampai generasi terbaru berikut ini.
1G
Jaringan generasi awal ini pertama kali dikomersilkan oleh perusahaan, Nippon Telegram and Telephone (NTT) pada tahun 1979. Mulanya, jaringan seluler ini hanya berlaku bagi masyarakat kota Tokyo.
Lima tahun kemudian, NTT akhirnya berhasil mendistribusikan 1G secara merata di seluruh kota di Jepang. Tak hanya di Jepang, 1G turut diperkenalkan di Amerika pada awal Maret 1983 oleh perusahaan Ameritech. Jaringan 1G kemudian turut membantu di Kanada pada pertengahan tahun 1980-an di Inggris pada tahun 1985.
Pada era 80-an, jaringan 1G dapat diakses dengan ponsel Motorola DynaTAC. Ponsel yang dijuluki The Brick tersebut memiliki bobot sekitar 1kg, dan dibutuhkan hampir 10 jam untuk mengisi daya ponsel ini hingga penuh.
Meskipun tergolong sebagai teknologi yang revolusioner pada saat itu, 1G masih jauh dari kata sempurna. Sebagai generasi seluler pertama, 1G tidak luput dari banyak kekurangan. 1G beroperasi menggunakan analog bernama Advanced Mobile Phone System (AMPS). Teknologi ini memanfaatkan modulasi Frequency Division Multiple Access (FDMA) yang dapat menghasilkan kecepatan maksismum 2,4 Kbps.
2G
Terlepas dari banyaknya kekurangan 1G, jaringan pionir itu dapat bertahan cukup lama. Hingga pada tahun 1991, dimana jaringan 2G akhirnya pertama kali komersil di Finlandia. Jaringan yang telah mengandalkan teknologi Global System for Mobile Communications (GSM) ini dilengkapi dengan berbagai penyempurnaan.
Salah satunya mencakup sistem keamanan yang memungkinkan panggilan telepon yang terenkripsi. Dengan demikian, pengguna dapat lebih tenanng saat melakkan panggilan telepon, karena tidak lagi dapat disadap.
Peningkatan lain datang dari aspek kkualitas suara. Pengguna tak lagi menemukan suara statis yang bising saat melakukan panggilan.
Soal kecepatan, jaringan 2G menawarkan bandwidth 30 KHz hingga 200 KHz. Selain itu, jaringan ini turut memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan SMS dan MMS, meskipun dengan kecepatan rendah, hingga 64 Kbps.
Peningkatan berkelanjutan dari teknologi GSM memperkenalkan jaringan seluler 2,5G, yang menggabungkan kemampuan packet switching dalam bentuk GPRS, dan juga teknologi EDGE. Jaringan 2,5G mampu menghasilkan kecepatan data hingga 144kbps, memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima pesan e-mail dan menjelajah web.
3G
Teknologi 3G diperkenalkan pada awal tahun 2000-an, dan berbagai peningkatan kembali dilakukan untuk memberikan kualitas jaringan internet yang lebih baik. Salah satu perubahan yang cukup besar dalam 3G adalah dukungan mobile internet dan roaming (akses di luar jangkauan).
Teknologi 3G awalnya dikenal sebagai WCDMA (Wideband Code Division Access) yang mendukung kecepatan internet hingga 2 Mbps atau hampir 10x lebih cepat dari teknologi 2G. Di era 3G kita juga sudah bisa menikmati layanan serba online seperti live striming, vidio striming, game online, sampai teleconference.
Teknologi 3G kemudian ditigkatkan lagi menjadi teknologi HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mendukug kualitas jaringan dan kecepatan yang lebih baik.
4G
Teknologi jaringan kemudian berkembang lagi lebih pesat, dan hadirlah generasi keempat yaitu 4G dengan teknologi long termevolution atau LIE. Dari sisi kecepatan 500x lebih cepat dibandingkan teknologi 3G pendahulunya.
Sedangkan dari sisi fungsionalitas, 4G tidak hanya terbatas pada telepon seluler saja tapi bisa digunakan oleh berbgai macam perangkat yng menggunakan gelombang digital.Teknologi 4G juga membawa sensasi menerima panggilan diatas frekuensi LTE atau biasa disebut VoLTE (Voice over LTE). Ini membuat kualitas telepone menjadi jauh lebih baik dianding sebelumnya karena memanfaatkan frekuensi dengan teknologi terbaru.
Dengan kecepatan yang tinggi ini, koneksi LTE bisa digunakan untuk berbagai kepentingan seperti perangkat IoT (Internet of Things) yang sekarang sudah mulai banyak digunakakn dan dioperasikan melalui jaringan internet.
5G
Teknologi 5G ternyata telah digunakan di Indonesia dengan Telkomsel dan XL Axiata sebagai pelopornya. Konektivitasyang cepat serta lebih responsif menjadikan teknologi ini akan sangat berguna dalam meningkatka performa teknologi sebelumnya.
Proses digitalisasi tersebut juga turut merubah berbagai pola bisnis yang sudah ada. Mereka yang mampu bertransformasix dan menemukan solusi digital bagi bisnisnya akan mampu bertahan di tengah ketatnya persaingan saat ini.
Editor : Munna Hidayatul Mustoviah