Diengcyber.com – 5G adalah generasi kelima dari teknologi seluler nirkabel, menawarkan kecepatan unggah dan unduh yang lebih tinggi, koneksi yang lebih konsisten, dan peningkatan kapasitas daripada jaringan sebelumnya.

 5G jauh lebih cepat dan lebih andal daripada jaringan 4G yang populer saat ini dan berpotensi mengubah cara kita menggunakan internet untuk mengakses aplikasi, jejaring sosial, dan informasi.

Jaringan 5G mempermudah dalam tansfer data. (foto: counterpoint)

Misalnya, teknologi seperti mobil berkemudi otomatis, aplikasi game canggih, dan media streaming langsung yang membutuhkan koneksi data berkecepatan tinggi yang sangat andal akan mendapat manfaat besar dari konektivitas 5G.

Apakah 5G penting?

Jaringan 5G dihadirkan karena kebutuhan saat ini tidak sekadar menikmati konten lewat HP. Jaringan 5G dihadirkan dengan tujuan peningkatan efektivitas ekosistem Internet of Things (IoT), mobil swakemudi, dan robotik.

Dengan jaringan 5g, kita bisa melakukan banyak hal dengan teknologi ini. Contoh kegiatan yang bisa dilakukan antara lain seperti melakukan kegiatan secara jarak jauh, pengendalian perangkat jarak jauh.

Orang yang berada di Amerika bisa mengandalkan alat yang ada di Jerman. Dokter bedah yang ada di luar negeri bisa melakukan operasi pasien di negara lain  dengan bantuan robotik.  

Pada industri game,  Anda juga nantinya tidak perlu beli rakit PC mahal-mahal buat main gim dengan grafis tinggi. Malah Anda bisa mainin lewat smartphone murah dengan memakai layanan cloud gaming.

Semua terjadi karena 5G menawarkan kecepatan yang sangat tinggi dan juga latensi yang sangat rendah.   

Sama seperti 4G, kehadiran 5G juga bisa membuat disrupsi lain. Karena 5G tidak hanya berpengaruh pada industri telekomunikasi, tapi juga buat hiburan, kesehatan, bahkan pertanian.   Ini berarti jaringan 5G memang sangat penting kedepannya, termasuk Indonesia. Apalagi Indonesia punya roadmap yang disebut “Making Indonesia 4.0”.  

Karena itu, tidak perlu skeptis dengan jaringan 5G. Kehadiran 5G bisa membantu banyak hal dan mengubah wajah perindustrian Indonesia menjadi lebih modern.

Namun walaupun begitu maish banyak suara sumbang, pro dan kontra tentang adanya jaringan 5g di Indonesia saat ini.

Hal ini disebabkan karena belum meratanya jaringan 4G namun sudah diujinya jaringan 5G di Indonesia. 5G pun masih belum merata sampai ke pelosok daerah yang menjadikan diujinya jaringan 5G di indonesia menjadi pro kontra.

Akses jaringan 5G masih hanya ada pada beberapa daerah seperti Jabodetabek, Solo, Medan, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Bandung, Batam, dan Denpasar.

Perbedaan 5G dan 4G

Meskipun 5G berjalan pada frekuensi radio yang sama dengan generasi sebelumnya, ada beberapa perbedaan utama antara 5G dan 4G, 4G LTE, dan 3G. Beberapa perbedaan tersebut di antaranya:   

Kecepatan yang lebih tinggi

 Jaringan 5G dapat mencapai kecepatan 10 gigabita per detik, menjadikannya 10 kali lebih cepat dari jaringan 4G. Artinya, tugas-tugas yang sebelumnya intensif, seperti mengunduh film atau mencadangkan basis data, sekarang akan memakan waktu lebih singkat dari sebelumnya.   

Latensi rendah

Alasan utama lompatan dalam kecepatan adalah latensi rendah. Latensi adalah penundaan antara pengiriman dan penerimaan informasi. Jaringan 4G dapat mencapai latensi sekitar 200 milidetik. Latensi tersebut berkurang menjadi satu milidetik dengan 5G.   

Bandwidth lebih tinggi 

5G dapat berjalan pada rentang bandwidth yang lebih luas (pita rendah, pita menengah, pita tinggi) dengan memperluas sumber daya spektrum radio, dari sub-3 GHz yang digunakan dalam 4G hingga 100 GHz dan seterusnya. 5G dapat beroperasi di pita yang lebih rendah dan mmWave, meningkatkan kapasitas secara substansial, throughput multi-Gbps, dan latensi rendah. Bandwidth ini menandakan lebih banyak perangkat dapat dihubungkan untuk mengirim dan menerima data pada satu waktu.

Editor :kanh_cilor


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com
WhatsApp Tanya & Beli Program?