Tim peneliti dari Swiss menggunakan DNA manusia sebagai metode penyimpanan informasi digital. Menakjubkan, bukan?
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, para ilmuwan telah mengembangkan opsi lain dalam penyimpanan data. Sampai saat ini hard disk drive (HDD) masih digunakan untuk menyimpan data komputer.
Di era serba canggih seperti sekarang, kebanyakan orang mengandalkan perangkat keras drive untuk menyimpan data digital. Siapa sangka, DNA manusia bisa menjadi wadah penyimpanan informasi digital dalam ruang yang sangat kecil.
Dilansir dari BBC, para ilmuwan telah menemukan cara untuk menyimpan data dalam bentuk molekul DNA (deoxyribonucleic acid). Cara ini memungkinkan orang-orang untuk mengarsipkan data berharga dalam jumlah besar ke medium kecil.
Menurut para ahli, data yang disimpan mampu bertahan selama ribuan tahun. Sekelompok ilmuwan di Atlanta, Amerika Serikat, mengembangkan sebuah cip yang mereka katakan mampu meningkatkan bentuk penyimpanan DNA yang sudah ada.
“Jadi, begitu kami menambahkan semua kontrol elektornik yang mana akan kami lakukan tahun depan, kami mengharapkan sesuatu seperti peningkatan 100 kali lipat dari teknologi yang ada untuk penyimpanan data menggunakan DNA,” tambahnya.
Tim peneliti membuat sandi DNA dengan teks 83 KB yang ditulis pada abad ke-10 dan 13, lalu menyimpan DNA di bidang silica atau senyawa silikon-oksigen untuk melindunginya, kemudian dihangatkan dalam suhu 71 derajat Celsius selama satu minggu. Hal tersebut dianggap sama seperti menjaganya di suhu 10 derajat Celsius selama 2.000 tahun.
Penyimpanan DNA telah meningkat popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir karena ini adalah sistem yang tidak akan ketinggalan zaman dan ditinggalkan seperti disket dan CD beberapa dekade yang lalu.
Bagaimanapun, setiap manusia adalah representasi dari kapasitas data dan potensi komputasi DNA.
Ilustrasi penelitian (Thinkstock/Alexander Raths)
Penyimpanan DNA memiliki potensi untuk menawarkan kepadatan penyimpanan lebih dari 1 exabyte per inci kubik, yang berarti 9 zettabytes informasi (satu zettabyte merupakan satu triliun gigabyte) semuanya disimpan dalam ruang yang kecil.
Itu juga bisa memiliki jejak karbon yang lebih rendah daripada penyimpanan komputer tradisional, menjadikannya pilihan yang jauh lebih unggul dan lebih ramah lingkungan.
editor:LCC
0 Komentar