Apa Itu Golang?
Golang adalah singkatan dari Go Language (bahasa Go) yang merupakan bahasa pemrograman hasil garapan Google, dan dikelola langsung oleh Google. Dikutip dari Computer Hope, bahasa pemrograman Golang mulai dikembangkan tahun 2007 oleh tiga pengembang di Google, yakni Ken Thompson, Robert Griesemer, dan Rob Bike. Kemudian, Golang resmi diluncurkan pada tahun 2009.
Tujuan mereka bertiga membangun Golang adalah untuk membuat bahasa pemrograman yang unggul di segala aspek, mulai dari kesederhanaan, keandalan, kecepatan atau efisiensi, hingga skala.
Dilansir dari Yalantis, Golang bersifat open-source dan ditulis serta dihimpun menggunakan bahasa pemrograman C. Bahkan, pencipta Golang mengatakan bahwa kompleksitas dari C++ menjadi motivasi utama mereka. Tidak heran, banyak pengembang yang mengatakan bahasa Golang adalah bahasa C di abad ke-21.
Berikut ini merupakan beberapa fungsi yang dimiliki oleh Golang dan dapat anda terapkan pada bisnis atau pekerjaan anda.
- Dapat membangun tim developer yang lebih scalable, baik berupa startup maupun perusahaan korporasi dalam bidang teknologi informasi.
- Membangun sebuah sistem yang lebih kompleks serta membutuhkan kinerja yang tinggi.
- Mengembangkan teknologi cloud computing yang memiliki skalabilitas yang mumpuni.
- Dapat mengembangkan kode server jaringan, terutama pada layanan mikro dan web server.
- Mampu untuk merancang aplikasi berbasis web yang lebih aman.
Jenis Framework yang Dimiliki Golang
Berikut merupakan beberapa framework milik bahasa pemrograman Go, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Martini
Martini merupakan kerangka kerja (framework) yang sangat ringan dan diaktifkan oleh Sinatra. Martini dapat bekerja berdasarkan hal – hal seperti routing, exception dealing, serta mampu untuk melakukan middleware. Framework ini juga bekerja dengan pihak ketiga (third-party) dan mampu memperluas kemampuan dengan mengelola banyak fungsi.
2. Buffalo
Buffalo merupakan framework yang mampu mengelola setiap aspek mulai dari front end hingga backend, dimana mempunyai fitur hot reloading dengan mengacu pada dev command secara terotomatisasi. Selain itu, anda juga dapat melakukan transformasi langsung dalam menjalankan dev command.
3. Goji
Goji adalah salah satu framework milik Go yang mempunyai fitur request HTTP multiplexer yang minimalis dan mendapat dukungan dari Einhorn. Sehingga, memungkinkan untuk memiliki web socket assistance.
4. Revel
Revel memiliki tampilan fitur yang lengkap dan tidak membutuhkan setup yang rumit. Kemampuan khusus dari Revel sendiri terletak pada pengembangan API, terlepas dari tugasnya yang rumit. Jika anda menggunakan Revel, maka tidak perlu menggunakan support dari pihak ketiga.
5. Gocraft
Framework yang terakhir adalah Gocraft yang menawarkan paket fasilitas routing yang cepat dan dapat ditingkatkan (upgrading) sesuai dengan kebutuhan. Jika anda membutuhkan kinerja API yang tinggi, solusinya adalah menggunakan Gocraft.
Berikut kelebihan dan kekurangan Golang yang bisa kamu jadikan pertimbangan.
Kelebihan
- bisa meningkatkan performa dan menarik lebih banyak pengunjung aplikasi
- bisa membuat aplikasi dalam waktu singkat dan biaya yang rendah
- developer tidak perlu terlalu khawatir aplikasi akan crash
- memberi tahu jika ada pengetikan yang salah selama proses kompilasi
- mudah dipelajari dan dibaca
- memiliki garbage collector
- open source
Kekurangan
- masih baru dan berada di tahap pengembangan
- pilihan framework sedikit
- membutuhkan fungsi tertentu untuk mengembalikan error jika sebenarnya ada error yang diharapkan
- tidak adanya manajemen memori manual
- keamanan runtime belum sebaik Ruby
Nah, dengan kelebihan dan kekurangan tersebut, apakah kamu tertarik untuk belajar Golang?
Belajar Golang
7 Alasan Kenapa Harus Belajar Golang
Berikut beberapa alasan mengapa kamu harus mempelajari bahasa pemrograman Golang.
1. Mudah Dipelajari
Memiliki sintaks yang mirip dengan bahasa C, bahasa ini mudah dipelajari, terutama untuk programmer C-style atau Java. Sintaks Go lebih kecil dibandingkan dengan banyak bahasa pemrograman lain dan hanya memiliki serangkaian fitur minimalis untuk menyelesaikan tugas. Bahasa inti terdiri dari beberapa fitur ortogonal sederhana yang dapat digabungkan dengan cara yang relatif sedikit. Golang tidak hanya memiliki kejelasan, tetapi juga memiliki dokumentasi ekstensif yang tersedia untuk memahami konsep dari awal.
2. Concurrency
Membuat aplikasi multithreading menggunakan bahasa pemrograman lain seperti Python, Java, dan sebagainya merupakan hal yang sulit karena bahasa tersebut kerap mengalami masalah kinerja, eksekusi bersamaan, penguncian threading, race condition, dan error. Golang memiliki konsep goroutine, yaitu thread ringan yang dikelola oleh runtime Go. Ini memiliki stack tersegmentasi yang dapat dikembangkan, sehingga penggunaan dengan lebih banyak memori hanya saat dibutuhkan. Goroutine memiliki sifat bawaan untuk berkomunikasi dengan aman antar saluran.
3. Jaringan
Go memiliki library parsing berkualitas tinggi yang mudah dipasang ke perpustakaan lain. Ini sangat baik untuk menulis aplikasi jaringan, seperti menulis server TCP atau HTTP di tingkat produksi. Hal ini juga dapat digunakan untuk menemukan protokol. Go juga memiliki banyak perpustakaan keren seperti netconf, SSH dan sebagainya untuk bereksperimen dengan jaringan ditambah dengan kinerja yang luar biasa. Kamu dapat menemukan contoh kode untuk hampir semua fungsi terkait jaringan.
4. Standard Library
Go memiliki standard library luar biasa yang menyediakan berbagai macam fungsi dan paket bawaan yang nyaman serta mudah digunakan untuk bekerja dengan tipe primitif. Beberapa paket memudahkan untuk menangani I/O, encoding dan decoding, memanipulasi byte mentah, fungsi utilitas jaringan, parsing, debugging, dan masih banyak lagi. Go juga tidak memerlukan ketergantungan ekstra karena dukungan untuk pengujian juga dibangun ke dalam pustaka standar.
5. Pengelolaan
Go sengaja meninggalkan banyak fitur yang hadir dalam bahasa Object-Oriented Programming (OOP). Karena semua yang ada di Go hanya dibagi menjadi paket, ia hanya memiliki struct, bukan class. Hal itu ada tanpa library runtime terpisah. Dalam Go, tidak ada konsep pewarisan juga. Hal ini pada akhirnya membuat Go lebih mudah untuk dikelola dan dimodifikasi karena tidak ada biaya tambahan untuk membuat jalur class yang akan diwarisi. Bersamaan dengan ini, tidak ada library dinamis, anotasi, konstruktor, atau bahkan generik.
6. Tools
Go merupakan bahasa pemrograman yang bersifat open-source, sehingga ada banyak tools yang mendukung penggunaannya. Ada tools untuk memperbaiki kode, pencarian dokumentasi, menghasilkan cakupan kode pengujian, menunjukkan kode bersamaan yang tidak dapat diandalkan, kerangka memori, dan masih banyak lagi. Ada juga berbagai editor, IDE, dan plugin yang siap digunakan, serta pustaka untuk mulai membuat command-line tools.
7. Eksekusi Cepat
Di sisi lain, Go adalah bahasa yang dikompilasi secara statis yang membuat eksekusinya cukup dekat dengan bahasa tingkat rendah. Hal ini membuat performanya sangat cepat untuk membuat aplikasi yang responsif.
Bahasa pemrograman ini dirancang oleh Google, yang berarti cocok digunakan untuk kode berbasis produksi dan mengelola program besar dengan efisiensi. Karena bersifat open-source, Go dapat dengan mudah dicetak dan disesuaikan untuk diri sendiri. Ini mendukung pengembangan cloud-native dan platform cloud memiliki dukungan untuk menjalankan kode Go. Terakhir, Golang menjadi bahasa pemrograman yang sedang tren akhir-akhir ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan Golang Developer. Namun, sayangnya masih sedikit developer yang menguasai bahasa pemrograman ini.
Contoh Aplikasi yang Menggunakan Golang
Golang adalah sebuah bahasa pemrograman yang sangat fleksibel dan dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis aplikasi & software.
Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi ternama di Indonesia yang menggunakan Golang:
- Bukalapak
- Halodoc
- Koinworks
- LinkAja
- Tokopedia
Tentu saja masih ada ratusan aplikasi dan website lain dari seluruh penjuru dunia yang dikembangkan dengan Golang.
editor : eliaaspace