Secara umum, ada dua fungsi bahasa pemrograman yang wajib Anda ketahui, antara lain:
1. Media Komunikasi antara Programmer dan Komputer
Fungsi pertama bahasa pemrograman adalah sebagai jembatan komunikasi antara programmer dan komputer. Ini sesuai dengan fungsi bahasa itu sendiri, yakni alat komunikasi yang dipahami oleh penuturnya.
Metode Compiler
Compiler adalah tools untuk memindai seluruh perintah bahasa pemrograman, lalu mengubahnya menjadi sebuah paket file baru. Nah, paket file ini berisikan kode mesin yang dapat dibaca komputer atau perangkat lain.
Kemudian, komputer dapat mengeksekusi perintah bahasa pemrograman setiap kali pengguna menjalankan paket file tersebut. Oh ya, ekstensi paket file ini bisa berbeda, sesuai dengan perangkat yang akan menjalankan program.
Misalnya, .EXE untuk perangkat berbasis Windows, .APK untuk Android, atau .APP untuk iOS. Sementara, bahasa pemrograman yang tercatat menggunakan Compiler antara lain C, C++, C#, Java, Kotlin, dan Swift.
Metode Interpreter
Interpreter adalah tools untuk mengubah perintah bahasa pemrograman menjadi kode mesin, tanpa menghasilkan paket file baru. Caranya dengan menerjemahkan perintah tersebut sebaris demi sebaris, saat program dijalankan
Contoh tools yang lazim dipakai sebagai Interpreter adalah web browser. Oleh sebab itu, Interpreter sering digunakan oleh bahasa pemrograman spesialis website, seperti JavaScript, Ruby, dan PHP.
2. Tools untuk Mengembangkan Sistem dan Program
Fungsi kedua bahasa pemrograman adalah sebagai tools untuk mengembangkan sistem dan program. Cara kerjanya, programmer akan menulis kode program (coding) yang kemudian diubah menjadi kode mesin.
Hasil akhir dari kode mesin tersebut adalah jutaan sistem operasi, website, games, dan aplikasi yang ada saat ini. Bahkan, perangkat berlabel ‘smart’ milik Anda juga dapat berfungsi karena adanya kode program di dalamnya.
Sampai di sini, Anda telah memahami apa itu bahasa pemrograman beserta fungsinya. Di bagian selanjutnya, kami ajak Anda mengenal lebih dekat tentang jenis-jenis bahasa pemrograman.
Apa Saja Jenis-jenis Bahasa Pemrograman?
Berdasarkan tingkat kedekatannya dengan logika komputer, bahasa pemrograman terbagi menjadi tiga jenis. Apa sajakah itu?
1. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah
Bahasa tingkat rendah adalah jenis bahasa pemrograman yang paling dekat hubungannya dengan logika komputer. Bahasa jenis ini bisa dijalankan di komputer tanpa perlu diterjemahkan terlebih dahulu dengan Compiler atau Interpreter.
Nah, bahasa pemrograman tingkat rendah dibagi lagi menjadi dua, yaitu:
Bahasa Mesin
Bahasa mesin adalah bahasa asli yang dipahami komputer. Bahasa ini juga dikenal sebagai kode mesin atau kode objek. Umumnya, bahasa mesin ditampilkan dalam kode biner (0 dan 1).
Oleh karena itu, bahasa mesin cenderung sulit dipahami oleh manusia. Namun positifnya, program yang ditulis dengan bahasa mesin punya kinerja yang sangat gesit, karena tidak perlu diterjemahkan lagi.
Oh ya, bahasa mesin juga merupakan hasil akhir dari proses penerjemahan bahasa tingkat tinggi yang dilakukan oleh Compiler atau Interpreter loh.
Bahasa Assembly
Bahasa Assembly atau bahasa rakitan adalah jenis bahasa tingkat rendah untuk membangun sistem yang berhubungan langsung dengan perangkat keras. Contohnya untuk membuat sistem operasi atau driver.
Bahasa Assembly memanfaatkan mnemonik, atau singkatan kata-kata dalam bahasa Inggris untuk membentuk perintah tertentu. Karenanya, bahasa ini perlu dikonversi lagi menjadi bahasa mesin.
Nah, proses penerjemahan ini dilakukan sebuah tools bernama Assembler. Meski harus diterjemahkan dulu, performa program berbahasa Assembly terbilang cepat. Sebab, ia tidak membutuhkan banyak memori ketika dijalankan.
2. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah
Bahasa tingkat menengah adalah jenis bahasa pemrograman yang menjadi penghubung antara bahasa tingkat rendah dan bahasa tingkat tinggi. Makanya, bahasa ini sering disebut dengan pseudo-language atau bahasa semu.
Sebagai bahasa penghubung, bahasa tingkat menengah menggunakan perintah yang mendekati bahasa manusia, sehingga mudah dipahami. Di sisi lain, kompleksitasnya lumayan tinggi, mendekati bahasa Assembly.
Oleh sebab itu, bahasa tingkat menengah juga sering dipakai untuk membangun sistem operasi. Bahkan, ia biasa digunakan untuk membuat program yang dapat mengelola program lain, seperti Terminal.
Nah, beberapa contoh dari bahasa tingkat menengah antara lain bahasa C, C++, dan C#.
3. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi
Bahasa tingkat tinggi adalah jenis bahasa pemrograman dengan perintah yang menyerupai bahasa manusia. Dengan kata lain, perintah tersebut sangat mudah ditulis, dibaca, dan dikelola untuk keperluan lebih lanjut.
Maka dari itu, bahasa tingkat tinggi sangat direkomendasikan bagi Anda yang baru belajar pemrograman. Mengingat, tingkat kesulitannya relatif lebih rendah dibanding dua jenis bahasa yang telah disebutkan sebelumnya.
Terlepas dari itu, bahasa tingkat tinggi sering dimanfaatkan untuk membangun website dan aplikasi. Bahkan, hampir semua website dan aplikasi yang Anda install dibuat menggunakan bahasa tingkat tinggi.
Seperti yang sudah dibahas, bahasa tingkat tinggi perlu diterjemahkan dulu menjadi kode mesin. Tapi untungnya, setiap bahasa sudah mengikutsertakan Compiler atau Interpreternya masing-masing, sehingga nyaman digunakan.
Nah, bahasa tingkat tinggi masih dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:
Pemrograman Berorientasi Prosedural (Procedural Oriented Programming)
Pemrograman berorientasi prosedural adalah jenis bahasa pemrograman yang membagi perintah program menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Nantinya, bagian tersebut akan diurutkan secara sistematis.
Jika sudah, komputer akan melaksanakan perintah sesuai dengan urutan yang sudah ditetapkan.
Kelebihannya, programmer akan lebih mudah memahami alur program. Namun kekurangannya, akan lebih sulit memodifikasi satu bagian program tanpa mempengaruhi bagian yang lainnya.
Nah, contoh bahasa pemrograman berorientasi prosedural adalah Pascal, Basic, dan FORTRAN.
Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming)
Pemrograman berorientasi objek adalah jenis bahasa pemrograman yang mengelola perintah program menjadi objek-objek tertentu. Nah, masing-masing objek akan memiliki karakteristiknya tersendiri.
Kemudian, komputer akan mengeksekusi perintah yang diberikan sesuai dengan karakteristik masing-masing objek.
Keuntungan dari pemrograman berorientasi objek adalah kemudahan dari segi modifikasi, tanpa menyebabkan error di bagian program lain. Kekurangannya, program jadi lebih sulit dipahami alurnya.
Contoh bahasa pemrograman berorientasi objek antara lain Java, PHP, Python, dan Ruby.
Setelah mengetahui apa itu bahasa pemrograman, fungsi, dan jenisnya, sekarang kami ajak Anda mengenal beberapa contoh bahasa pemrograman. Yuk simak bersama-sama!
editor ali lugas nugroho