Dalam bahasa Indonesia, Firmware sering sebut juga dengan nama perangkat tegar. Bisa katakan firmware ini mirip dengan sistem operasi dalam komputer. Sebuah komputer tanpa adanya sistem operasi maka ia tidak akan bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Bahkan input perintah pada komputer juga tidak akan bisa proses. Nah, hal ini juga berlaku sama halnya dengan firmware.
Tanpa adanya firmware dalam sebuah perangkat keras. Maka perangkat keras tersebut juga tidak akan bisa menerima perintah untuk diselesaikan. Pada awalnya, firmware hanya mempunyai memori terprogram read-only (PROM) saja.
Ia juga desain untuk bekerja secara permanen yang tidak dapat ubah apabila terjadi pembaharuan tertentu. Nah, PROM ini kemudian berkembang dan ubah menjadi EPROM (Erasable Programmable ROM).
Hingga pada akhirnya, firmware mulai berkembang dalam bentuk memori flash. Jenis yang satu ini lebih mudah untuk digunakan. Tidak hanya itu, ia juga jauh lebih praktis ketika di-update.
irmware sendiri memiliki fungsi untuk mengontrol perangkat keras. Tanpa adanya , maka perangkat keras tidak akan bisa operasikan. Apalagi untuk alat elektronik seperti smartphone.
Pada smartphone, Anda sering kali minta untuk melakukan update . Fungsinya adalah untuk meningkatkan performa dari perangkat keras. Selain itu, juga gunakan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada sebuah sistem.
Dalam juga terdapat kumpulan instruksi yang akan gunakan untuk mengoperasikan sebuah perangkat keras, serta digunakan untuk mengontrol, menyaring, mengatur lalu lintas data yang telah diizinkan secara privat pada perangkat lunak.
Fungsi dengan software bisa dikatakan sangat mirip. Namun, tahukah Anda keduanya sejatinya memiliki fungsi yang berbeda. Jika memiliki fungsi dalam mengontrol, menyaring, mengatur lalu lintas data untuk mengakses sebuah jaringan yang privat, maka software tidak demikian.
0 Komentar