Ilustrasi emisi karbon dari kendaraan (Shutterstock/NadyGinzburg)

Pemandangan tersebut tentu sering kita jumpai apalagi bagi kalian yang sering berlalu-lalang di kota-kota besar seperti JABODETABEK. Asap yang ditimbulkan dari kendaraan bermotor seperti motor dan juga mobil sering kali menimbulkan polusi yang sangat mengganggu terutama pada pernafasan kita, tak jarang saat menghirup udara di sekitar kita akan merasa sakit pada bagian dada dan juga batuk-batuk, bahkan ibu kota Indonesia yaitu Jakarta sempat menempati urutan teratas ibu kota paling berpolusi di dunia dengan indeks kualitas udara (AQI) yang sangat buruk. Selain berdampak langsung pada orang-orang disekitar, ternyata emisi yang disebabkan oleh kendaraan bermotor bisa menjadi masalah lebih lanjut yaitu efek rumah kaca.

Efek Rumah Kaca

Baik di sekolah maupun ramai diberitakan oleh media, efek rumah kaca merupakan fenomena alami di mana gas-gas tertentu di atmosfer, seperti karbon dioksida (CO2), memungkinkan cahaya matahari masuk ke atmosfer bumi tetapi juga menahan panas di atmosfer dan mencegah panas tersebut keluar ke ruang angkasa. Efek rumah kaca sangat penting dalam menjaga suhu bumi yang dapat dihuni manusia, tetapi peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca dalam atmosfer, yang terutama disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil termasuk kendaraan bermotor, dapat menyebabkan peningkatan suhu global dan perubahan iklim yang serius. Adapun efek dari peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca dalam atmosfer adalah sebagai berikut :

  1. Peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca dapat menyebabkan peningkatan suhu global, yang akan menimbulkan dampak berkelanjutan berupa perubahan cuaca yang ekstrim, kekeringan, bahkan banjir.
  2. Pemanasan global berdampak juga pada mencairnya es laut di Kutub Utara dan Selatan, serta es gletser di gunung dan wilayah kutub, yang dapat menyebabkan kenaikan permukaan laut yang signifikan dan mempengaruhi kelangsungan hidup hewan dan tumbuhan yang tergantung pada lingkungan tersebut.
  3. Penyerapan CO2 oleh laut menghasilkan asam karbonat, yang menyebabkan peningkatan tingkat asam laut. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan terhadap ekosistem laut, seperti terumbu karang, dan mempengaruhi spesies ikan dan hewan lainnya yang hidup di perairan laut.

Dengan dampak yang begitu buruk tersebut, kini sudah banyak aktivis-aktivis lingkungan dan juga beberapa orang untuk mendorong gerakan anti emisi, salah satunya adalah pemakaian kendaraan yang semula berbahan bahan fosil menjadi listrik.

Mobil Listrik Solusi Efek Rumah Kaca

Siapa sih yang tidak mengenal orang tersebut, ia bernama Elon Musk. Elon Musk adalah seorang pengusa yang terkenal sebagai salah satu pendiri perusahaan mobil listrik terbesar di dunia yaitu Tesla Inc. Ia memimpin Tesla sebagai CEO sejak 2008 hingga kini dan telah mengembangkan banyak inovasi mobil listrik yang revolusioner.

Foto: Tesla Model X. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto

Tesla dipandang sebagai salah satu perusahaan paling inovatif dalam industri mobil listrik. Mobil-mobil listrik Tesla terkenal karena jangkauan yang lebih jauh daripada mobil listrik lainnya, kecepatan akselerasi yang tinggi, penambilan visual yang menarik, higga fitur auto pilot nya. Elon Musk juga terus berupaya untuk mengurangi harga mobil listrik dan meningkatkan daya tarik konsumen dengan mengembangkan teknologi baterai yang lebih murah dan lebih efisien. Selain Tesla, Elon Musk juga berperan penting dalam mengembangkan perusahaan lainnya yang terkait dengan energi bersih, seperti SolarCity dan The Boring Company yang fokus pada infrastruktur transportasi bawah tanah.

Meskipun Tesla menghadapi tantangan di industri mobil, seperti persaingan yang semakin ketat dan tantangan dalam produksi skala besar, Elon Musk terus mengejar visinya untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempercepat adopsi mobil listrik. Dengan inovasi dan teknologi yang terus berkembang, pengaruh Elon Musk pada industri mobil listrik diperkirakan akan terus berlanjut hingga ke masa yang akan datang.

Mobil Listrik di Indonesia

Di Indonesia sendiri kita masih jarang menjumpai mobil listrik dengan merek karena ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut seperti harga yang belum terjangkau untuk masyarakat dan sebagainya. Akan tetapi ada beberapa pesaing dari merek lain yang sudah banyak dipasarkan di Indonesia, beberapa merek tersebut antara lain :

1.Hyundai IONIC 5, mulai di harga 748 juta rupiah.

DAVID DEWHURST PHOTOGRAPHY/HYUNDAI

2.Wuling Air EV, mulai dari harga 243 juta rupiah.

3.MINI Electric, mulai dari harga 110 juta rupiah.

Editor : genn


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com
WhatsApp Tanya & Beli Program?