Dunia akan menghadapi keterbatasan penyimpanan data digital karena jumlahnya yang terus berkembang secara pesat.
Para ilmuwan AS kini meneliti molekul DNA sebagai media penyimpanan data yang tidak akan usang dan bisa bertahan selama ribuan tahun.
Selama beberapa dekade, penyimpanan personal komputer sudah mencakup berbagai teknologi, termasuk punch card, floppy disk, tape,hard drive, serta teknologi flash.
Pada setiap model tujuannya merupakan sama, yaitu menjaga agar data bisa diakses dan tersedia untuk masa depan.
Kemajuan dalam kecepatan dan kapasitas ini sudah membantu kerangka kerja komputasi canggih saat ini terbentuk.
Berasal dari hard disk helium ke penyimpanan digital DNA, inilah yang akan menjadi masa depan teknologi penyimpanan data nantinya.
Ilustrasi penyimpanan data DNA (Getty Images/metamorworks)
Teknologi Penyimpanan Deoxyribonucleic (DNA)
Teknologi penyimpanan data yang diperkirakan lebih canggih yaitu menggunakan molekul Deoxyribonucleic atau DNA.
Seorang peneliti dari Harvard bernama George Church bahwa DNA yang dijatuhkan di suatu tempat masih bisa terus bertahan hingga 400.000 tahun kemudian.
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Ehrlich dan Zielinski dari Columbia University dan New York Genome Center. Mereka berdua melakukan penyematan data yang ukurannya sangat kecil ke dalam DNA kemudian data tersebut ditarik kembali.
Ternyata dari penelitian tersebut memberikan hasil yang luar biasa, 1 gram DNA bisa menyimpan 215 ribu kali lipat data dari sebuah harddisk berkapasitas 1 terabyte.
Walaupun DNA ini memiliki keunggulan yang luar biasa, tapi harus diakui teknologi penyimpanan DNA ini kemungkinan tidak bisa digunakan untuk semua kalangan karena harganya terbilang sangat mahal. Bayangkan saja, untuk mengkode 83 kb data membutuhkan dana kurang lebih USD 1.500.
Namun, para peneliti dan ilmuwan masih terus melakukan riset dan juga pengembangan sehingga suatu saat bisa diluncurkan ke public dan bisa digunakan oleh semua kalangan.
Jenis teknologi penyimpanan data yang dinyatakan sebagai HDD masa depan diprediksi dapat menyimpan data dalam jumlah yang tak terbatas.
Meskipun demikian, ukuran fisik HDD di masa yang akan datang justru digadang-gadang akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan hard disk yang ada saat ini.
Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1956, HDD memang terus mengalami perkembangan pesat demi menjawab kebutuhan manusia modern akan teknologi penyimpanan data paling mutakhir.
DNA, Penyimpanan Data Masa Depan
DNA atau deoxyribonucleic acid digadang-gadang akan menjadi teknologi penyimpanan data paling canggih di masa depan.
Molekul ini dianggap memiliki berbagai kelebihan untuk dapat disebut sebagai teknologi penyimpanan data paling efisien berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ehrlich dan Zielinski dari Columbia University dan New York Genome Center.
Keduanya memulai penelitian dengan menyematkan data berukuran sangat kecil ke dalam DNA untuk kemudian menarik kembali data tersebut.
Hasilnya, satu gram DNA dapat menyimpan 215 ribu kali lipat data dari sebuah hard disk yang berkapasitas satu terabyte dan berukuran 150 gram.
Dengan demikian, data yang berjumlah sangat banyak bisa disimpan dalam sebuah molekul yang berukuran sangat kecil melalui DNA.
Selain persoalan kapasitas dan ukuran, kelebihan lain yang dimiliki DNA sebagai teknologi penyimpanan data adalah ketahanannya yang dinilai sangat tinggi dibandingkan dengan drive yang ada saat ini.
Seorang peneliti dari Harvard, George Church menuturkan bahwa DNA yang dijatuhkan di suatu tempat dapat tetap bertahan, bahkan hingga 400.000 tahun kemudian.
Penemuan tersebut sebetulnya tidak mengherankan dalam ilmu pengetahuan, mengingat DNA memang kerap digunakan sebagai referensi menggali informasi mengenai identitas seseorang hingga nenek moyangnya.
Namun dibalik keunggulan-keunggulan tersebut, DNA juga disebut-sebut akan menjadi jenis teknologi penyimpanan data yang sangat mahal dan tidak bisa dijangkau oleh semua kalangan di awal kemunculannya. Untuk mengkodekan 83 Kb data saja, dibutuhkan biaya hingga sekitar USD 1.500.
Meskipun demikian, para ilmuwan sampai saat ini masih terus melakukan pengembangan sampai sampai salah satu jenis teknologi penyimpanan data yang dinyatakan sebagai HDD masa depan tersebut benar-benar diluncurkan ke publik.
Mungkin teknologi penyimpanan baru yg paling aneh di masa depan merupakan DNA. Ya, molekul yang menyimpan info biologis dapat dipergunakan buat menyimpan jenis data lainnya.
Peneliti Harvard di 2012 dapat mengkodekan DNA menggunakan berita digital, termasuk buku 53.400 kata dalam HTML, sebelas gambar JPEG, dan satu program JavaScript.
DNA menunjukkan kepadatan penyimpanan yg luar biasa, dua,2 petabyte per gr. Berarti bahwa hard drive DNA seukuran satu sdt mampu cocok dengan semua data dunia tentangnya setiap lagu yg pernah dirancang, setiap kitab yang pernah ditulis, serta jua setiap video yg pernah dibagikan.
Selain berhemat ruang, DNA sangat ideal untuk penyimpanan jangka panjang: Meskipun Anda beruntung Jika hard drive Anda bertahan selama empat tahun dan disk optik rentan terhadap panas serta kelembaban.
Pemimpin peneliti Harvard George Church berkata, “Anda dapat menjatuhkan DNA pada manapun Anda inginkan , di padang pasir atau halaman belakang Anda, dan itu akan terdapat pada sana 400.000 tahun kemudian. “
DNA membutuhkan ketika lama buat membaca dan menulis, serta seperti yang Anda bayangkan, teknologinya masih terlalu mahal buat dapat digunakan sekarang.
Menurut New Scientist, dalam satu studi baru-baru ini porto buat mengkodekan 83 kilobyte merupakan £ 1000 (kurang lebih $ 1.500 dolar AS).
Tetapi, para ilmuwan mengkodekan informasi kepada DNA sintesis dan menambahkannya ke bakteri. Ini mirip novel fiksi ilmiah yg ketika ini sedang ditulis dan dijalani. DNA bisa menjadi penggerak abadi yg primer suatu hari.
Editor : eliaaspace