Cara Kerja Trojan
Cara kerja Trojan cukup sederhana. Saking sederhananya, banyak orang terjebak oleh malware ini. Pasalnya, Trojan mampu menyamar sebagai software yang sulit Anda bedakan dengan aslinya.
Berikut cara kerja Trojan:
- Hacker mengirimkan pancingan kepada target. Contohnya: file PDF, link tertentu, software, dll;
- Target menerima umpan, lalu mengklik file yang mereka terima;
- Trojan aktif, kemudian mengirimkan seluruh info yang hacker inginkan dari device atau website;
- Hacker akan mengendalikan sistem dan melakukan berbagai tindakan kriminal;
- Perangkat dan server yang terinfeksi bisa menularkan malware ini ke perangkat dan website yang saling terhubung.
Malware ini baru aktif ketika Anda mengundangnya masuk ke device Anda. Jadi kesimpulannya, Trojan membutuhkan bantuan korban untuk bisa beraksi. Dan ketika berhasil menginfeksi satu device, Trojan bisa menular ke perangkat terdekat lainnya. Caranya, yaitu dengan memanfaatkan jaringan WiFi. Selain itu, website juga bisa menjadi target Trojan. Malware ini mampu menyerang server web dan menginfeksi situs yang berada dalam jaringan yang sama. Tidak main-main, bukan? Buktinya, Trojan sudah menjatuhkan banyak korban. Bahkan perusahaan besar sekelas Amazan pun sempat terkena serangan ini. Mari simak cerita lengkap kasus Trojan Amazon pada poin selanjutnya.
8 Cara Mengatasi Serangan Trojan
Sampai sini, Anda sudah semakin tahu akan bahaya Trojan. Nah supaya Anda lebih siap mengatasi serangan malware ini, mari simak cara mengatasi Trojan berikut ini.
1. Instal Antivirus Terbaik
Boleh dibilang antivirus adalah software yang wajib ada pada komputer. Memasang program pembasmi virus ini akan mencegah malware masuk, mendeteksi hal-hal mencurigakan, dan sebagai cara menghapus virus Trojan.
Penting Anda tahu, karakter tiap antivirus itu berbeda. Sebab, jenis Trojan pun banyak macamnya. Karena itu, pilihlah antivirus terbaik yang paling mencukupi kebutuhan Anda.
2. Waspada Terhadap Email Asing
Saat Anda menerima email asing yang menjanjikan tawaran menarik, berhati-hatilah. Bisa jadi Anda sedang berhadapan dengan email phising. Email phising adalah email yang bertujuan mengelabui seseorang.
Biasanya, email tersebut melampirkan file, link, tombol, atau apapun yang bisa di-klik. Nah sebelum rasa penasaran Anda membawa petaka, sebaiknya jangan tergiur untuk mengkliknya.
3. Hindari Mengklik Pop-Up Mencurigakan
Penjahat cyber seringkali memanfaatkan rasa panik untuk melancarkan aksinya. Salah satunya dalam wujud pop-up.
Jika Anda menjelajah sebuah website dan tiba-tiba muncul pop-up yang menyatakan device sudah terinfeksi virus, tenanglah. Rasa panik hanya akan mendorong Anda melakukan apa yang hacker inginkan.
Jadi, segeralah keluar dari situs tersebut. Dan untuk mengonfirmasi keberadaan virus, silakan scan device dengan anti-virus daripada percaya pada pop-up nakal.
4. Pastikan Hanya Download dari Situs Resmi
Apakah Anda suka mendownload file atau apps dari situs tidak resmi? Entah untuk bermain game, membaca e-book bajakan, atau mencari apps yang tidak ada di Google Play Store.
Mulai sekarang, sebaiknya hentikan kegiatan berbahaya tersebut. Pasalnya, bisa saja penjahat cyber memasukkan Trojan ke dalam file yang Anda unduh. Cukup berisiko, bukan?
5. Gunakan Jaringan Internet yang Aman
Saat Anda menjumpai jaringan WiFi yang memberi akses cuma-cuma, berhati-hatilah. Jaringan internet yang tidak aman biasanya membuka pintu lebar-lebar bagi mangsanya. Sehingga, Anda boleh login tanpa password. Maunya internetan gratisan, eh malah kena Trojan…Hadeh, pasti Anda tidak mau, bukan? Karena itu, sebaiknya gunakan saja jaringan WiFi yang sudah terjamin.
6. Gunakan Hosting dengan Perlindungan Ketat
Tidak hanya komputer, Trojan juga bisa menyerang server website Anda. Parahnya lagi, antivirus biasa tidak bisa membasmi malware yang bersarang pada server. Oleh sebab itu, penting untuk menggunakan hosting dengan sistem keamanan ketat.
7. Rutin Perbarui Sistem Operasi dan Software
Berikutnya, lengkapi cara mencegah serangan Trojan dengan rajin update device atau website pribadi Anda. Mulai dari sistem operasi (OS), software, ekstensi, Content Management System (CMS), plugin website, dll.
Alasannya, malware ini mampu menyelinap lewat celah keamanan sistem. Tak heran penyedia layanan rutin meningkatkan versi keamanan mereka agar tidak ketinggalan langkah. Namun untuk mendapat sistem keamanan terbaru, Anda harus mengupdate device atau website Anda terlebih dahulu.
8. Lakukan Backup Secara Teratur
Meski sudah mencegah Trojan, sebaiknya Anda tetap melakukan backup. Dengan mencadangkan seluruh data device ataupun website, Anda tidak akan panik kalau amit-amit terkena malware ini.
Oleh : Azzahra Aquariusta