Apa itu Quantum Computing?
Quantum computing (komputer kuantum) merupakan alat untuk memproses informasi dengan prinsip mekanika kuantum. Komputasi ini memiliki sifat yang berbeda dari komputasi klasik.
Kemudian, Quantum computer memiliki prosesor yang berbeda dengan komputer klasik.
Prosesor komputer klasik menggunakan chip berbasis silikon. Sedangkan untuk quantum computer, menggunakan sistem kuantum seperti atom, ion, foton, atau elektron.
Materi quantum computer tersebut berperilaku sesuai dengan hukum mekanika kuantum, yaitu menggunakan konsep superposisi, pengukuran probabilistik ,dan keterkaitan kuantum.
Konsep-konsep tersebut memberikan dasar pada algoritma kuantum untuk memproses informasi yang kompleks.
Superposisi Quantum Computing
Komputasi quantum computing menggunakan sifat kuantum yang dapat disiapkan dalam keadaan superposisi.
Keadaan superposisi adalah kondisi bit (satuan dasar dalam komputasi) yang bisa bernilai 0 dan 1 pada saat bersamaan.
Misalnya, bayangkan kamu sedang berolahraga di teras depan rumah. Lalu, saat berolahraga kamu akan melompat ke kanan dan ke kiri secara bergantian. Kamu tidak akan bisa melompat ke kiri dan kanan secara bersamaan.
Jika kamu adalah quantum computer, maka dapat bergerak ke kiri dan kanan dalam waktu bersamaan.
Fenomena tersebut dinamakan dengan superposisi. Dalam kegunaan kuantum komputer, arah kiri dan kanan tersebut adalah bit komputer yang bernilai 0 atau 1.
Pengukuran Kuantum
Sekarang, katakanlah teman kamu datang dan ingin memotret kamu saat berlari. Kemungkinan besar, mereka akan mendapatkan gambar yang blur saat kamu melompat ke kiri dan ke kanan.
Beda halnya jika kamu adalah partikel kuantum. Sebab, ada hal menarik yang akan terjadi.
Jadi, di mana pun kamu berada saat temanmu mengambil gambar, maka hasilnya akan selalu menunjukkan baik ke kiri atau ke kanan.
Hal ini dikarenakan adanya tindakan mengamati atau mengukur partikel kuantum yang meruntuhkan keadaan superposisi.
Keadaan ini bisa disebut dengan dekoherensi yang mengambil keadaan biner klasik, yaitu 1 atau 0.
Meski sudah di runtuhkan, dalam komputasi kuantum ada proses yang bisa “mengatur ulang” partikel kembali menjadi keadaan superposisi. Sehingga, dapat di gunakan untuk pengukuran kuantum lagi.
Keterkaitan Kuantum
Misteri kuantum komputer selanjutnya adalah keterkaitan kuantum. Konsep ini adalah kemampuan dua atau lebih partikel kuantum untuk terjerat satu sama lain.
Ketika partikel menjadi saling berkaitan, mereka akan membentuk sistem tunggal sedemikian rupa. Maka dari itu, keadaan kuantum dari satu partikel tidak dapat di jelaskan secara independen dari keadaan kuantum partikel lainnya.
Hal tersebut juga mengartikan, bahwa operasi atau proses apa pun yang kamu terapkan pada satu partikel juga berkaitan dengan partikel lainnya.
Selain saling berkaitan, partikel juga dapat mempertahankan antar hubungan ini. Bahkan, ketika di pisahkan pada jarak yang sangat jauh.
Efek pengukuran kuantum juga berlaku untuk partikel yang saling mengikat. Ketika satu partikel di ukur dan runtuh, partikel lainnya juga akan runtuh.
Cara Kerja Komputer Kuantum
Setelah mengetahui pengertiannya, berikutnya perlu di pahami bagaimana cara kerja komputer kuantum. Cara kerja quantum computing adalah teknologi yang menggunakan sistem komputasi yang berbasis pada prinsip teori kuantum, yaitu prinsip perilaku teori dan material pada tingkat atom dan subatom yang berbeda. Komputer ini menggunakan bit kuantum (qubit) yang dapat menyandikan informasi dengan nilai 1 dan 0 secara bersamaan.
Dengan kemampuan ini, komputer kuantum dapat memproses data jauh lebih cepat di bandingkan komputer klasik atau komputer biasa. Tidak heran jika banyak perusahaan besar di dunia menggunakan teknologi ini untuk meningkatkan kinerja di segala sisi. Teknologi ini dapat mendukung pengolahan dan analisis data yang lebih akurat dan efisien.
Editor : Ratna Puspita