Behavioral analytics merupakan cabang ilmu dari data.

Menurut Mixpanelbehavioral analytics merupakan tool yang digunakan untuk memberi informasi pada analis bisnis mengenai kegiatan yang dilakukan pengguna produk digital.

Behavioral analytics merupakan cabang ilmu yang berfokus pada platform e-commercegame online, aplikasi web dan mobile, serta internet of things.

Ilmu ini mempelajari perilaku konsumen untuk mengetahui apakah ada hal-hal yang bisa dioptimasi agar tujuan bisnis bisa tercapai.

Dilansir dari Investopediabehavioral analytics merupakan proses yang bergantung pada data.

Umumnya, data mentah di peroleh dari aktivitas pengguna di media sosial atau aplikasi yang dianalisis.

Data-data ini di kumpulkan dan di analisis untuk membuat keputusan tertentu.

Contoh Penggunaan

E-commerce dan retail

Dalam e-commerce dan retail, behavioral analytics adalah proses analisis yang bermanfaat untuk memastikan produk yang di tawarkan sudah sesuai dengan selera maupun tren konsumen.

2. Game online

Behavioral analytics dalam industri game di gunakan untuk mengetahui tren penggunaan dan preferensi mendatang.

Tak jarang perusahaan game menggunakan behavioral analytics untuk upselling dalam game yang spesifik pada para penggunanya.

3. Pengembangan aplikasi

 adalah cara bisnis mengetahui bagaimana perilaku orang-orang ketika menggunakan sebuah aplikasi.

Dengan memahami hal tersebut, developer atau pengembang bisa memperkirakan tren di waktu mendatang agar bisa melakukan pengembangan produk tepat waktu.

Dengan begitu, bisnis bisa memimpin persaingan pasar dengan kompetitor.

4. Keamanan

Behavioral analyticsadalah cara yang juga bisa di lakukan untuk mendeteksi adanya peretasan data atau informasi akibat pihak tidak bertanggung jawab.

Biasanya, hal ini di gunakan oleh agensi pemerintahan.

Namun, banyak perusahaan swasta yang juga memanfaatkan untuk tujuan ini.

Langkah-langkah

1. Tentukan tujuan analisis

Langkah pertama melakukan behavioral analytics adalah menentukan tujuannya.

Ketahui apa yang ingin timmu capai dengan proses analisis tersebut.

Agar pemantauannya lebih mudah, perlu di susun key performance metrics (KPI).

2. Petakan jalur kritis sesuai dengan tujuan

Jalur kritis atau critical paths adalah tahapan aksi yang di lakukan oleh pengguna sesuai dengan tujuan produk.

Misalnya, jika produk yang di analisis adalah produk e-commerce, jalur kritisnya adalah memasukkan kata kunci pencarian, kemudian mencari produk, menambahkan produk ke dalam keranjang, lalu masuk ke proses checkout, dan terakhir konfirmasi pembayaran.

Nah, tahap-tahap ini harus di perhatikan secara rinci dan dikumpulkan datanya.

3. Buat rencana pelacakan

Berdasarkan langkah-langkah yang di ambil pengguna untuk mencapai sebuah tujuan, tim analis bisa menentukan mana yang paling penting untuk dilacak untuk mendapat data yang sesuai dengan tujuan.

Kemampuan mengidentifikasi mana data yang paling sesuai adalah penting agar proses behavioral analytics bisa berlangsung secara efektif dan efisien.

Rencana pelacakan biasa di buat di spreadsheet Excel.

Hal ini merupakan pedoman semua kegiatan yang di lakukan pengguna.

Selain itu, rencana pelacakan ini juga adalah peta untuk implementasi tool analitik yang tepat.

Semua orang yang terlibat dalam behavioral analytics harus memahami rencana ini untuk bisa mengolah data yang benar dan mendapatkan hasil yang sesuai keinginan.

4. Tetapkan cara identifikasi pengguna

Platform untuk melakukan behavioral analytics biasanya butuh satu cara identifikasi pengguna, seperti username atau email.

Hal ini berguna untuk mempermudah analisis data dari berbagai perangkat dan sesi.

Oleh karena itu, pastikan cara identifikasi pengguna ini tidak bisa di ubah sehingga analisis bisa di lakukan tanpa kendala.

5. Implementasi dan mulai pelacakan

Setelah menyempurnakan rencana pelacakan, proses selanjutnya adalah melaksanakan s dengan data-data yang sesuai.

Hal ini bisa di lakukan dengan menggunakan software behavioral data analytics dan memanfaatkan SDK atau API untuk mengintegrasikannya dengan produk yang di analisis.

Jika perlu menganalisis tahapan atau langkah aksi yang di lakukan pengguna lainnya, hal ini tentu bisa di tambahkan setelah analisis di mulai.

Setelah data di peroleh, tim bisa menyimpulkan dan mulai menyusun rencana kegiatan yang perlu di lakukan agar tujuan bisnis bisa tercapai berdasarkan hasil behavioral analytics.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com
WhatsApp Tanya & Beli Program?