Pengertian SQL
SQL atau Standard Query Language adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam mengakses, mengubah, dan memanipulasi data yang berbasis relasional.
Tentu saja bahasa komputer dalam data basis relasional ini berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh American National Standard Institute (ANSI). Standardisasi SQL sudah ada sejak tahun 1986 dan memang diinisiasi oleh ANSI.
Hingga saat ini banyak server dalam sebuah database maupun software mampu mengartikan bahasa SQL. Maka dari itulah, SQL merupakan bahan pembicaraan dan sebuah materi yang sangat penting bagi kamu yang bergelut dalam dunia IT maupun hal-hal yang bersinggungan dengan database relasional.
Apa Saja Profesi yang Perlu Skill SQL?
Setelah membahas tentang apa itu SQL, mari kita singgung sedikit mengenai jenis-jenis pekerjaan yang membutuhkan keterampilan SQL.
Karena SQL sangat berkaitan erat dengan pengelolaan data, maka sebagian besar profesi dalam bidang data memerlukan keterampilan untuk menggunakan sistem query ini.
Di bawah ini adalah beberapa pekerjaan yang membutuhkan keterampilan SQL.
Data scientist
Data scientist adalah seseorang yang bergulat dengan pembuatan database, mengolah data, dan menerjemahkannya menjadi sesuatu yang lebih mudah untuk ditelaah — terjemahan ini disebut dengan produk data.
Produk data inilah yang nantinya akan dijadikan acuan oleh sebuah perusahaan untuk membuat keputusan bisnis dan kebijakan lainnya. Karena sifat pekerjaan yang berkaitan erat dengan data, maka data scientist memerlukan skill pengelolaan data dengan SQL.
Data engineer
Seorang data engineer bertanggung jawab untuk menemukan tren atau pola dalam sebuah set data, kemudian mengembangkan sebuah algoritma untuk membuat data tersebut memiliki manfaat bagi perusahaan.
Selain itu, data engineer juga bertanggung jawab untuk membangun algoritma yang dapat digunakan untuk mengakses data mentah dengan lebih mudah. Maka dari itu, data engineer memerlukan keahlian dalam SQL untuk mempermudah pengelolaan data.
Business analyst
Seorang business analyst bertugas untuk memandu perusahaan dalam menciptakan proses, produk, layanan, dan software melalui analisa bisnis. Pada umumnya, seorang business analyst akan menjalankan gap analysis dengan tujuan untuk mengidentifikasi langkah yang diperlukan untuk memajukan bisnis tersebut.
Apabila hasil dari gap analysis tersebut berkaitan dengan data, maka SQL diperlukan untuk menemukan kesenjangan dalam data set tersebut. Analisa kesenjangan yang terperinci adalah kunci sukses dari seorang business analyst.
Database administrator
Seorang Database Administrator (DBA) bertugas untuk mengelola software database untuk menyimpan, menyusun, dan mengakses data dengan sistem yang matang.
DBA pada umumnya membawahi tim SQL programer, yang tentu saja mewajibkannya untuk menguasai bahasa pemrograman tersebut.
Quality assurance tester
Seorang QA Tester pada umumnya bertugas untuk memeriksa keruskan atau masalah pada produk digital seperti aplikasi, software, game, dan website.
Produk digital seperti di atas seringkali menyimpan sebagian besar informasi pengguna dalam sebuah database berbasis SQL. Untuk mengetahui detail terkait kerusakan dan masalah pada produk digital, QA Tester tentunya wajib menguasai SQL agar dapat menemukan informasi tersebut.
Data Definition Language (DDL)
DDL digunakan untuk mendefinisikan skema database. Perintah ini hanya berhubungan dengan deskripsi skema database yang digunakan untuk membuat dan memodifikasi struktur objek database. Semua perintah DDL bersifat auto-committed yang berarti menyimpan semua perubahan di database secara permanen (tidak dapat di-rollback).
Contoh perintah DDL:
CREATE – digunakan untuk membuat database atau objek database (table, index, function, views, store procedure, dan trigger).
ALTER – digunakan untuk mengubah struktur database.
DROP – digunakan untuk menghapus database atau objek database.
RENAME – digunakan untuk mengubah nama objek yang ada di database.
TRUNCATE – digunakan untuk menghapus seluruh record yang ada di dalam tabel.
COMMENT – digunakan untuk menambahkan komentar ke dalam kamus data.
Data Query Language (DQL)
DQL digunakan untuk melakukan query pada data di dalam objek skema yang bertujuan untuk mendapatkan beberapa hubungan skema berdasarkan query yang diberikan. Sederhananya, perintah DQL ini digunakan untuk mengambil data dari database.
Contoh perintah DQL:
SELECT – digunakan untuk mengambil data dari database.
Data Manipulation Language (DML)
DML digunakan untuk memodifikasi database. Perintah DML ini bertanggung jawab terhadap semua bentuk perubahan yang terjadi di database. Semua perintah DML tidak bersifat auto-committed, yang artinya dapat di-rollback.
Contoh perintah DML:
INSERT – digunakan untuk menambahkan data ke tabel.
UPDATE – digunakan untuk mengubah data di dalam tabel.
DELETE– digunakan untuk menghapus data dari tabel.
Data Control Language (DCL)
DCL digunakan untuk memberikan hak, izin, dan kontrol lain dari sistem database.
Contoh perintah DCL:
GRANT – digunakan untuk memberikan hak akses pengguna terhadap database.
REVOKE – digunakan untuk menarik kembali hak akses pengguna yang diberikan menggunakan perintah GRANT.
Transaction Control Language (TCL)
TCL digunakan untuk menangani transaksi yang terjadi di dalam database. Perintah TCL hanya dapat digunakan dengan perintah DML seperti INSERT, UPDATE, dan DELETE.
Contoh perintah TCL:
COMMIT – digunakan untuk menyimpan semua transaksi ke database.
ROLLBACK – digunakan untuk mengembalikan transaksi yang belum disimpan ke database.
SAVEPOINT – digunakan untuk mengembalikan transaksi ke titik tertentu tanpa melakukan rollback seluruh transaksi.
SET TRANSACTION – digunakan untuk menentukan karakteristik transaksi tersebut.
Editor : Rsyad