Bahasa pemrograman adalah senjata utama membangun berbagai sistem di dunia. Contohnya, website, aplikasi, sistem operasi, dan perangkat teknologi lainnya.

Namun, banyaknya pilihan bahasa pemrograman justru membuat bingung mereka yang ingin mempelajarinya. Maka tidak heran, banyak orang yang mengurungkan niatnya belajar bahasa pemrograman.

Untungnya di artikel ini, Anda akan memahami  apa itu bahasa pemrograman beserta dengan fungsi dan jenisnya. Anda juga akan mengenal berbagai contoh bahasa pemrograman plus kegunaannya secara spesifik.

Apa itu Bahasa Pemrograman?

Bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan oleh programmer untuk memberikan instruksi kepada komputer. Itulah kenapa bahasa pemrograman tersusun dari sintaks yang merupakan perintah komputer untuk menjalankan suatu program.

Nah, perintah tersebut akan diterjemahkan menjadi logika yang dimengerti komputer. Dengan begitu, tidak heran kalau bahasa pemograman sering disebut sebagai bahasa komputer.

Hasil akhir dari penggunaan bahasa pemrograman adalah sistem operasi, aplikasi desktop, website, aplikasi mobile, bahkan berbagai perangkat teknologi yang biasa Anda operasikan sehari-hari.

Wah, ternyata bahasa pemograman penting bagi perkembangan teknologi, ya? Tentu saja.

Setelah tahu apa itu bahasa pemrograman, saatnya Anda tahu lebih detail tentang fungsi bahasa pemrograman.

Apa Fungsi Bahasa Pemrograman?

Secara umum, ada dua fungsi bahasa pemrograman yang wajib Anda ketahui, antara lain:

1. Media Komunikasi antara Programmer dan Komputer

Fungsi pertama bahasa pemrograman adalah sebagai jembatan komunikasi antara programmer dan komputer. Ini sesuai dengan fungsi bahasa itu sendiri, yakni alat komunikasi yang dipahami oleh penuturnya.

Sayangnya, bahasa yang dipahami komputer berbeda dengan bahasa manusia. Maka dari itu, perintah bahasa pemrograman yang ditulis programmer harus diterjemahkan terlebih dahulu, agar bisa dimengerti komputer.

Untuk menerjemahkan bahasa pemograman ke bahasa komputer, ada dua metode yang biasa digunakan, yaitu:

Metode Compiler

Compiler adalah tools untuk memindai seluruh perintah bahasa pemrograman, lalu mengubahnya menjadi sebuah paket file baru. Nah, paket file ini berisikan kode mesin yang dapat dibaca komputer atau perangkat lain.

Kemudian, komputer dapat mengeksekusi perintah bahasa pemrograman setiap kali pengguna menjalankan paket file tersebut. Oh ya, ekstensi paket file ini bisa berbeda, sesuai dengan perangkat yang akan menjalankan program.

Misalnya, .EXE untuk perangkat berbasis Windows, .APK untuk Android, atau .APP untuk iOS. Sementara, bahasa pemograman yang tercatat menggunakan Compiler antara lain C, C++, C#, Java, Kotlin, dan Swift.

Metode Interpreter

Interpreter adalah tools untuk mengubah perintah bahasa program menjadi kode mesin, tanpa menghasilkan paket file baru. Caranya dengan menerjemahkan perintah tersebut sebaris demi sebaris, saat program dijalankan.

Contoh tools yang lazim dipakai sebagai Interpreter adalah web browser. Oleh sebab itu, Interpreter sering digunakan oleh bahasa pemrograman spesialis website, seperti JavaScript, Ruby, dan PHP.

2. Tools untuk Mengembangkan Sistem dan Program

Fungsi kedua bahasa pemrograman adalah sebagai tools untuk mengembangkan sistem dan program. Cara kerjanya, programmer akan menulis kode program (coding) yang kemudian diubah menjadi kode mesin.

Hasil akhir dari kode mesin tersebut adalah jutaan sistem operasi, website, games, dan aplikasi yang ada saat ini. Bahkan, perangkat berlabel ‘smart’ milik Anda juga dapat berfungsi karena adanya kode program di dalamnya.

Sampai di sini, Anda telah memahami apa itu bahasa pemrograman beserta fungsinya. Di bagian selanjutnya, kami ajak Anda mengenal lebih dekat tentang jenis-jenis bahasa pemrograman.

Apa Saja Jenis-jenis Bahasa Pemrograman?

Berdasarkan tingkat kedekatannya dengan logika komputer, terdapat tiga jenis bahasa pemrograman. Apa sajakah itu?

1. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah

Bahasa tingkat rendah adalah jenis bahasa pemrograman yang paling dekat hubungannya dengan logika komputer. Bahasa jenis ini  bisa dijalankan di komputer tanpa perlu diterjemahkan terlebih dahulu dengan Compiler atau Interpreter.

Nah, bahasa pemrograman tingkat rendah dibagi lagi menjadi dua, yaitu:

Bahasa Mesin

Bahasa mesin adalah bahasa asli yang dipahami komputer. Bahasa ini juga dikenal sebagai kode mesin atau kode objek. Umumnya, bahasa mesin ditampilkan dalam kode biner (0 dan 1)

Oleh karena itu, bahasa mesin cenderung sulit dipahami oleh manusia. Namun positifnya, program yang ditulis dengan bahasa mesin punya kinerja yang sangat gesit, karena tidak perlu diterjemahkan lagi.

Oh ya, bahasa mesin juga merupakan hasil akhir dari proses penerjemahan bahasa tingkat tinggi yang dilakukan oleh Compiler atau Interpreter loh.

Bahasa Assembly

Bahasa Assembly atau bahasa rakitan adalah jenis bahasa pemrograman tingkat rendah untuk membangun sistem yang berhubungan langsung dengan perangkat keras. Contohnya untuk membuat sistem operasi atau driver.

Bahasa Assembly memanfaatkan mnemonik, atau singkatan kata-kata dalam bahasa Inggris untuk membentuk perintah tertentu. Karenanya, bahasa ini perlu dikonversi lagi menjadi bahasa mesin.

Nah, proses penerjemahan ini dilakukan sebuah tools bernama Assembler. Meski harus diterjemahkan dulu, performa program berbahasa Assembly terbilang cepat. Sebab, ia tidak membutuhkan banyak memori ketika dijalankan.

2. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah

Bahasa tingkat menengah adalah jenis bahasa pemrograman yang menjadi penghubung antara bahasa tingkat rendah dan bahasa tingkat tinggi. Makanya, bahasa ini sering disebut dengan pseudo-language atau bahasa semu.

Sebagai bahasa penghubung, jenis bahasa pemrograman tingkat menengah menggunakan perintah yang mendekati bahasa manusia, sehingga mudah dipahami. Di sisi lain, kompleksitasnya lumayan tinggi, mendekati bahasa Assembly.

Oleh sebab itu, bahasa tingkat menengah juga sering dipakai untuk membangun sistem operasi. Bahkan, ia biasa digunakan untuk membuat program yang dapat mengelola program lain, seperti Terminal.

Nah, beberapa contoh dari bahasa tingkat menengah antara lain bahasa C, C++, dan C#.

3. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi

Bahasa tingkat tinggi adalah jenis bahasa pemrograman dengan perintah yang menyerupai bahasa manusia. Dengan kata lain, perintah tersebut sangat mudah ditulis, dibaca, dan dikelola untuk keperluan lebih lanjut.

Maka dari itu, bahasa tingkat tinggi sangat direkomendasikan bagi Anda yang baru belajar pemrograman. Mengingat, tingkat kesulitannya relatif lebih rendah dibanding dua jenis bahasa pemrograman yang telah disebutkan sebelumnya.

Terlepas dari itu, bahasa tingkat tinggi sering dimanfaatkan untuk membangun website dan aplikasi. Bahkan, hampir semua website dan aplikasi yang Anda install dibuat menggunakan bahasa tingkat tinggi.

Seperti yang sudah dibahas, jenis bahasa pemrograman tingkat tinggi perlu diterjemahkan dulu menjadi kode mesin. Tapi untungnya, setiap bahasa sudah mengikutsertakan Compiler atau Interpreternya masing-masing, sehingga nyaman digunakan.

Nah, bahasa tingkat tinggi masih dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:

Pemrograman Berorientasi Prosedural (Procedural Oriented Programming)

Pemrograman berorientasi prosedural adalah jenis bahasa pemrograman yang membagi perintah program menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Nantinya, bagian tersebut akan diurutkan secara sistematis.

Jika sudah, komputer akan melaksanakan perintah sesuai dengan urutan yang sudah ditetapkan.

Kelebihannya, programmer akan lebih mudah memahami alur program. Namun kekurangannya, akan lebih sulit memodifikasi satu bagian program tanpa mempengaruhi bagian yang lainnya.

Nah, contoh bahasa pemrograman berorientasi prosedural adalah Pascal, Basic, dan FORTRAN.

Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming)

Pemrograman berorientasi objek adalah jenis bahasa pemrograman yang mengelola perintah program menjadi objek-objek tertentu. Nah, masing-masing objek akan memiliki karakteristiknya tersendiri.

Kemudian, komputer akan mengeksekusi perintah yang diberikan sesuai dengan karakteristik masing-masing objek.

Keuntungan dari pemrograman berorientasi objek adalah kemudahan dari segi modifikasi, tanpa menyebabkan error di bagian program lain. Kekurangannya, program jadi lebih sulit dipahami alurnya.

Contoh bahasa pemrograman berorientasi objek antara lain Java, PHP, Python, dan Ruby.

Setelah mengetahui apa itu bahasa pemrograman, fungsi, dan jenisnya, sekarang kami ajak Anda mengenal beberapa contoh bahasa pemrograman. Yuk simak bersama-sama!

15+ Contoh Bahasa Pemrograman yang Perlu Anda Ketahui

Semua sistem dan program yang ada saat ini tercipta berkat bahasa pemograman. Maka dari itu, Anda perlu mengenal beberapa diantaranya. Nah, 15+ contoh bahasa pemrograman adalah sebagai berikut:

  1. JavaScript
  2. Python
  3. SQL
  4. Java
  5. TypeScript
  6. C#
  7. C++
  8. PHP
  9. C
  10. Go
  11. Kotlin
  12. Ruby
  13. Dart
  14. Swift
  15. R
  16. HTML
  17. CSS

Langsung saja menuju contoh bahasa pemrograman yang pertama!

1. JavaScript

JavaScript adalah bahasa program yang dipakai untuk mengembangkan website dari segi klien (client side). JavaScript merupakan salah satu bahasa tertua di dunia, karena sudah dikembangkan sejak tahun 1995.

JavaScript memungkinkan programmer menambahkan fitur-fitur kompleks sehingga halaman website jadi lebih dinamis dan interaktif. Contohnya untuk membuat pop up notifikasi, pesan konfirmasi, bahkan games sederhana di halaman web.

Bahkan, kemampuan JavaScript semakin meningkat berkat adanyaNode.js, sebuah runtime environment. Jadinya, JavaScript kini tidak hanya dipakai untuk membangun website dinamis. Ia juga dimanfaatkan dalam pengembangan server, aplikasi mobile, animasi grafis, games, dan masih banyak lagi.

Kelebihan bahasa pemrograman JavaScript:

  • Membuat website jadi lebih dinamis, sekaligus menambah fitur-fitur baru di website.
  • Mempersingkat waktu loading halaman website dari server.
  • Memungkinkan untuk digunakan bersama bahasa lain.
  • Merupakan bahasa pemograman yang sangat mudah dipahami dan dipelajari pemula.
  • Mampu mengembangkan sistem yang solid karena ekosistemnya yang luas dan fleksibel.

Kekurangan bahasa pemrograman JavaScript:

  • JavaScript murni tidak bisa berjalan di luar browser.
  • Perintah JavaScript cenderung kurang aman dibanding bahasa pemrograman lain.
  • Ekosistem yang terlalu luas berpotensi membingungkan programmer pemula.

2. Python

Bahasa pemrograman Python adalah bahasa pemograman open source populer yang cukup mudah dipahami pemula. Sama seperti JavaScript, Python sudah ada sejak dekade 90-an, tepatnya di tahun 1991.

Bahasa Python sering disebut sebagai bahasa multiguna, karena bisa dipakai untuk berbagai jenis sistem. Tapi kebanyakan, Python dipakai untuk membangun Machine Learning, Artificial Intelligence, Big Data, dan Robotika.

Kelebihan bahasa pemrograman Python:

  • Perintah Python sangat mudah dipahami, dibaca, dan ditulis.
  • Sanggup terintegrasi dengan bahasa pemrograman lain, seperti C, C++, dan Java.
  • Python mengeksekusi perintahnya baris demi baris, sehingga programmer bisa menemukan error lebih mudah.
  • Perintah Python bisa dijalankan di berbagai platform tanpa terkendala masalah kompatibilitas, istilahnya Write Once Run Anywhere.

Kekurangan bahasa pemrograman Python:

  • Perintah Python diterjemahkan oleh Interpreter, sehingga performanya tidak sebaik bahasa yang menggunakan Compiler.
  • Interpreter juga membuat Python kurang cocok untuk membangun aplikasi mobile atau games.

3. SQL

SQL adalah bahasa pemrograman yang berguna untuk mengakses, mengelola, dan memanipulasi data berbasis relasional. SQL ini pertama kali dikembangkan oleh IBM pada tahun 1974.

Sebagai bahasa program khusus data, ia sangat berguna dalam mendefinisikan struktur data dan alirannya dalam suatu program. Tanpa SQL, data program tidak dapat diolah dengan maksimal.

Maka dari itu, SQL banyak dimanfaatkan untuk membangun sistem manajemen database (DBMS) untuk aplikasi dengan platform apapun.

Kelebihan bahasa pemrograman SQL:

  • Performa pengolahan data yang sangat cepat, tidak sampai hitungan detik.
  • Query SQL paling mirip dengan bahasa manusia, sehingga mudah dipelajari.
  • Ekosistem yang terjamin, karena sudah ada sejak dekade 70-an.
  • Kompatibel dengan berbagai platform dan bahasa pemrograman lain.

Kekurangan bahasa pemrograman SQL:

  • Meski perintahnya mudah dipahami, interface SQL sendiri terbilang kompleks sehingga kurang ramah pengguna.
  • Kemampuan yang terbatas, hanya berguna untuk mengelola data.
  • Tidak bisa berdiri sendiri, harus digunakan bersama bahasa pemrograman lain jika ingin membangun sebuah sistem utuh.

4. Java

Java adalah bahasa pemrograman multiplatform dilengkapi performa stabil serta keamanan terjamin. Sama seperti JavaScript dan Python, Java juga tergolong veteran karena pertama kali diluncurkan tahun 1995.

Mengingat keamanannya, Java banyak dipakai untuk membangun sistem informasi perbankan, retail, dan pemerintahan. Selain itu, Java banyak dimanfaatkan dalam pengembangan aplikasi mobile dan desktop.

Kelebihan bahasa pemrograman Java:

  • Perintah Java cukup mudah dipahami, ditulis, dan diperbaiki ketika terjadi error.
  • Program Java dapat dikonversi dan berjalan di berbagai platform.
  • Hasil akhir perintah Java adalah kode mesin murni, sehingga lebih aman dari kemungkinan diintip penyusup.
  • Mampu menjalankan beberapa perintah berbeda di waktu yang bersamaan.

Kekurangan bahasa pemrograman Java:

  • Perintah Java cenderung berbelit-belit, alias butuh beberapa baris kode untuk menulis satu perintah sederhana.
  • Banyaknya baris kode ini membuat program Java memakan banyak memori ketika dijalankan.
  • Java tidak menyediakan fasilitas backup secara bawaan.

5. TypeScript

TypeScript adalah bahasa pemrograman open source yang dibangun di atas JavaScript. Banyak yang bilang, bahasa yang baru dikenalkan tahun 2012 ini adalah superset dari JavaScript.

Maksudnya, perintah JavaScript bisa digunakan di TypeScript, begitu pula sebaliknya. Meski begitu, TypeScript tetap membawa perubahan dan fitur-fitur baru. Misalnya aturan pengetikkan ketat dan saran pengetikan otomatis (Autocomplete).

Sebagai bahasa superset, apa yang dilakukan di JavaScript bisa juga dilakukan di TypeScript. Dengan kata lain, ia bisa dimanfaatkan untuk pengembangan website, front end, back end, dan aplikasi mobile.

Kelebihan bahasa pemrograman TypeScript:

  • Meminimalisasi error saat coding, karena aturan pengetikan yang ketat.
  • Bisa digunakan di berbagai platform, karena masih memanfaatkan ekosistem JavaScript.
  • Mudah dipahami bagi Anda yang telah menguasai JavaScript sebelumnya.
  • Dapat digunakan bersama bahasa pemrograman lain.

Kekurangan bahasa pemrograman:

  • Baris kode cenderung membludak, karena aturan penulisan yang kaku.
  • Komunitas yang tidak begitu besar, karena belum sepopuler JavaScript.
  • Dalam beberapa kasus membutuhkan Compiler, sementara JavaScript sama sekali tidak.

6. C#

C# (dibaca C sharp) adalah bahasa pemograman modern yang berorientasi objek. Bahasa ini memanfaatkan layanan web berbasis XML dan berjalan di atas platform .NET milik Microsoft.

C# adalah bahasa untuk kebutuhan pengembangan umum. Namun, ia banyak digunakan untuk membangun aplikasi berbasis Web. Bahasa ini agak sulit dipelajari, jadi kurang cocok bagi Anda yang masih pemula.

Kelebihan bahasa pemrograman C#:

  • Bahasa C# sangat kompatibel dengan ekosistem Windows, karena memanfaatkan platform .NET.
  • Bahasa C# lebih modern dibandingkan C dan C++, sehingga lebih mudah di-maintenance.
  • Berbeda dengan Java, C++ menyediakan fasilitas backup untuk mencegah kebocoran memori.

Kekurangan bahasa pemrograman C#:

  • Ketergantungan dengan platform .NET, sehingga kurang fleksibel untuk platform lain.
  • Bahasa C# menggunakan kombinasi perintah bahasa lain seperti C dan Java, sehingga cenderung sulit untuk dipelajari.

7. C++

Berikutnya, contoh bahasa pemrograman adalah bahasa pemrograman C++. Bahasa yang tergolong tingkat menengah ini pertama kali dikembangkan tahun 1980 oleh ahli komputer bernama Bjarne Stroustrup.

Bahasa perbaikan dari bahasa C ini punya fitur layaknya bahasa tingkat tinggi. Sebut saja pendekatan berorientasi objek, penanganan error, dan saran pengetikan (Autocomplete). Nah, ia paling cocok dipakai untuk membangun aplikasi berbasis desktop.

Kelebihan bahasa pemrograman C++:

  • Bahasa C++ mendukung struktur pemrograman yang ringkas dan portabel.
  • Mendukung beberapa kemampuan khas pemrograman berorientasi objek, seperti abstraksi, pewarisan, dan enkapsulasi.
  • Perintah C++ mudah dipahami layaknya bahasa tingkat tinggi, tapi bisa dipakai untuk membangun sistem kompleks seperti bahasa tingkat rendah.
  • Lebih kompatibel dengan banyak platform dibandingkan bahasa C.

Kekurangan bahasa pemrograman C++:

  • Bahasa C++ masih kurang aman dibandingkan bahasa lain seperti Python, apalagi Java.
  • Tidak mendukung fitur Garbage Collection (penghapusan objek tanpa deklarasi perintah), sehingga lebih boros memori.
  • Bisa dipakai membangun aplikasi berbasis web, tapi proses debug-nya tidak semudah aplikasi desktop.

8. PHP

Bahasa pemrograman PHP adalah salah satu bahasa pemrograman paling populer saat ini. Bahasa PHP juga tergolong veteran, karena sudah dikembangkan sejak tahun 1994, oleh Rasmus Laird.

Bahasa yang satu ini sangat kompatibel, dan lazim digunakan bersama bahasa lain seperti JavaScript, HTML, CSS, bahkan SQL.

Nah, PHP paling sering dimanfaatkan untuk membangun website dan aplikasi berbasis web. Terutama dengan dukungan web hosting yang baik agar website mudah diakses.

Kelebihan bahasa pemrograman PHP:

  • Bahasa PHP sangat mudah dipelajari pemula, dan perintahnya tergolong aman.
  • Kemampuannya bisa ditingkatkan dengan memasang library, modul, dan framework PHP tambahan.
  • Dapat berjalan di berbagai sistem operasi, sebut saja Windows, Mac, Linux, atau Android.
  • Kompatibel dengan berbagai layanan Cloud, seperti Amazon Web Services.

Kekurangan bahasa pemrograman PHP:

  • Belum teruji kemampuannya untuk membangun sistem selain yang berbasis web.
  • Performanya tidak begitu stabil ketika dipaksa mengelola aplikasi berskala besar.
  • Harus dipasangkan dengan bahasa pemrograman lain agar hasil akhir sistem lebih optimal.

9. C

Contoh bahasa pemrograman selanjutnya adalah bahasa C. Apa itu bahasa pemrograman C?

Bahasa program yang satu ini juga termasuk veteran, karena sudah dikembangkan sejak tahun 1972 oleh Dennis M Ritchie dari perusahaan AT&T.

Nah, bahasa C tergolong bahasa tingkat menengah yang menggabungkan kemudahan bahasa tingkat tinggi dan kemampuan bahasa tingkat rendah. Ia banyak digunakan untuk membangun sistem operasi, teks editor, driver, dan compiler.

Kelebihan bahasa pemrograman C:

  • Sebagai bahasa tingkat menengah, perintah C masih cukup mudah dimengerti.
  • Bahasa C dikenal punya kinerja yang cepat, efisien, dan tangguh.
  • Dapat diandalkan untuk membangun program dengan kalkulasi yang rumit.
  • Terdapat fitur alokasi memori dinamis, sehingga performanya terbilang stabil.

Kekurangan bahasa pemrograman C:

  • Metode penanganan error yang kurang baik, sehingga agak sulit menemukan kesalahan pengetikan perintah.
  • Tidak mendukung reusability, sehingga programmer harus menulis kode yang sama secara berulang-ulang.

10. Go

Go atau Golang adalah bahasa pemrograman open source yang diterjemahkan oleh Compiler. Bahasa ini mulai dikenalkan pada tahun 2009 oleh raksasa teknologi dunia, Google.

Bahasa ini menggabungkan beberapa keunggulan dari bahasa lain, seperti kecepatan performa bahasa C dan kemudahan dari JavaScript dan Python. Bahasa Go banyak digunakan untuk membangun server dan aplikasi berskala besar.

Kelebihan bahasa pemrograman Go:

  • Bahasa Go lumayan mudah dipahami dan dipelajari pemula.
  • Sudah menyediakan tools bawaan untuk proses testing aplikasi.
  • Performa yang terbilang cepat, karena menggunakan Compiler.

Kekurangan bahasa pemrograman Go:

  • Belum mendukung metode penanganan error yang mumpuni.
  • Masih belum populer, jumlah komunitasnya juga belum banyak.
  • Ekosistem yang masih perlu waktu untuk berkembang.

11. Kotlin

Contoh bahasa pemrograman yang berikutnya adalah Kotlin. Kotlin adalah bahasa multiplatform dan open source yang dikembangkan oleh perusahaan JetBrains pada tahun 2011 lalu.

Meski multiplatform, Kotlin sebagai bahasa pemrograman adalah yang paling cocok dipakai untuk aplikasi Android. Alasannya, Kotlin didukung secara resmi oleh Google sebagai bahasa pengantar untuk pengembangan Android.

Kelebihan bahasa pemrograman Kotlin:

  • Perintah bahasa Kotlin cenderung ringkas, sehingga bisa menghemat baris kode.
  • Dukungan resmi Google untuk pengembangan fitur, peningkatan kinerja, dan pengamanan sistem secara berkelanjutan.
  • Perintah program yang lebih aman dari kemungkinan error, karena aturan coding yang mewajibkan deklarasi variabel di awal.
  • Bisa digunakan bersama Java untuk mengembangkan satu aplikasi yang sama.

Kekurangan bahasa pemrograman Kotlin:

  • Kecepatan proses Compile yang cenderung tidak stabil.
  • Jumlah komunitas programmer Kotlin masih minim.
  • Kemampuan Kotlin dalam membangun aplikasi di platform selain Android masih belum teruji. 

12. Ruby

Ruby adalah contoh bahasa pemrograman open source yang menggunakan pendekatan berorientasi objek. Bahasa yang satu ini dikenalkan ke publik pada tahun 1993 lalu.

Awalnya, Ruby hanya cocok digunakan untuk membangun aplikasi berbasis desktop. Namun sejak hadirnya framework bernama Ruby on Rails, ia kini bisa diandalkan untuk membangun website, baik dari sisi front end maupun back end.

Kelebihan bahasa pemrograman Ruby:

  • Sebagai bahasa veteran, Ruby sangat kompatibel dengan berbagai tools berbasis GUI, seperti GTK dan OpenGL.
  • Cukup fleksibel, bisa diandalkan untuk membangun aplikasi berbasis desktop maupun web.
  • Perintah Ruby cenderung simpel, sehingga mampu meringkas baris kode yang dihasilkan.

Kekurangan bahasa pemrograman Ruby:

  • Performa cenderung lambat dibanding bahasa pemrograman lain.
  • Kemampuan bahasa Ruby murni agak terbatas, hanya cocok untuk membangun aplikasi desktop.
  • Wajib digunakan bersama framework Rails agar bisa mengembangkan aplikasi berbasis web.
  • Kurang cocok untuk programmer pemula, karena mereka harus mempelajari Ruby dan Rails sekaligus.

13. Dart

Ternyata Go bukan satu-satunya bahasa yang dikembangkan oleh Google. Masih ada lagi bahasa pemrograman di bawah naungan raksasa teknologi tersebut, yaitu bahasa Dart yang dirilis tahun 2011. Apa itu bahasa pemrograman Dart?

Dart adalah bahasa resmi untuk menggunakan UI toolkit gratisan bernama Flutter. Kombinasi keduanya dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan aplikasi berbasis Android, iOS, dan web dengan perintah program yang sama.

Kelebihan bahasa pemrograman Dart:

  • Perintah program menyerupai JavaScript, sehingga mudah dipelajari bagi yang sudah menguasai JavaScript.
  • Performa yang cenderung lebih gesit, dibandingkan dengan JavaScript.
  • Dokumentasi yang terbilang lengkap, sehingga tidak menyulitkan programmer pemula.

Kekurangan bahasa pemrograman Dart:

  • Harus dipasangkan dengan Flutter, alias tidak bisa digunakan dengan tools lain.
  • Masih belum begitu populer, berbanding lurus dengan komunitas yang minim.
  • Masih dalam proses perkembangan, sehingga dokumentasi yang ada saat ini bisa saja berubah lagi.

14. Swift

Jika Kotlin adalah bahasa program pengantar untuk Android, maka Swift adalah bahasa pengantar untuk iOS. Bahasa pemograman ini dikembangkan secara eksklusif oleh Apple sejak tahun 2014 lalu.

Mirip dengan Dart, Swift harus ditandemkan dengan sebuah UI toolkit bernama Xcode. Bedanya, Xcode ini berbayar dan hanya dapat diinstall di perangkat bikinan Apple.

Maka bisa ditebak, bahasa pemrograman Swift khusus dipakai di perangkat Apple, untuk mengembangkan aplikasi berbasis Apple juga, seperti iOS dan Mac OS.

Kelebihan bahasa pemrograman Swift:

  • Dukungan resmi dari Apple untuk pengembangan ekosistem.
  • Cukup mudah dipahami untuk programmer pemula.
  • Performanya diklaim sangat cepat dibanding bahasa pemrograman lain.

Kekurangan bahasa pemrograman Swift:

  • Harus dipasangkan dengan Xcode, tidak bisa berdiri sendiri.
  • Swift memang open source, tapi Xcode itu sendiri berbayar, sehingga menyulitkan sebagian programmer.
  • Harus mempunyai perangkat Apple untuk belajar pemrograman Swift.

15. R

Contoh bahasa pemrograman yang lain adalah bahasa R. Bahasa yang dianggap sebagai gerbang ilmu data ini pertama kali dikembangkan oleh Ross Ihaka dan Robert Gentleman.

Berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang dipakai untuk membangun sistem, bahasa R lebih condong dimanfaatkan untuk pengolahan dan analisis data. Selain itu, R juga dapat diandalkan untuk kebutuhan statistik dan machine learning.

Kelebihan bahasa pemrograman R:

  • Bahasa pemrograman yang paling tepat untuk kebutuhan analisis dan ilmu data.
  • Mampu mengolah dan menampilkan berbagai visualisasi data sesuai kebutuhan.
  • Perintah dan interface yang ramah bagi programmer pemula.
  • Dapat berjalan di berbagai platform seperti Windows, Linux, dan Mac.

Kekurangan bahasa pemrograman R:

  • Bahasa R masih belum mendukung pemodelan grafis tiga dimensi.Performa yang tidak secepat bahasa pemrograman lain.

16. [Bonus] HTML

Anda mungkin bertanya: “Apa itu Bahasa Pemrograman HTML?” Terutama, di awal terjun di web development.

Nah, HTML sebenarnya bukanlah sebuah bahasa pemograman. HTML adalah bahasa markup, yang berguna untuk mengatur struktur website. Nah, HTML ini sudah dikenalkan sejak tahun 1991 lalu.

Dengan HTML, Anda bisa leluasa mengatur tata letak halaman web dan segala elemen tampilannya. Baru setelah itu, Anda bisa menambahkan bahasa program lain di website, seperti JavaScript atau PHP.

Bisa dibilang, HTML adalah kerangka dari sebuah halaman website. Maka bisa dibilang, HTML pasti ada di segala jenis website. Baik itu statis, dinamis, atau aplikasi berbasis web.

Kelebihan bahasa pemrograman HTML:

  • Sangat mudah dipahami oleh pemula.
  • Bisa digunakan bersama bahasa pemrograman manapun.
  • Mampu mengatur tata letak halaman website hingga elemen terkecil.
  • Bisa dirancang tanpa perlu menginstall software apapun, apalagi sampai memodifikasi sistem.

Kekurangan bahasa pemrograman HTML:

  • Tampilan asli website HTML murni sangat tidak menarik.
  • Wajib digunakan bersama bahasa lain, agar tampilan dan fiturnya lebih powerful.
  • Perintahnya kurang simpel, sering terjadi pengulangan kode di berbagai bagian website.
  • Tidak tersedia fitur penanganan error, jadi programmer harus memindai error secara manual.

17. [Bonus] CSS

Sama seperti HTML, CSS bukan bagian dari bahasa pemograman. CSS adalah bahasa desain untuk mempercantik halaman web. Dengan CSS, kerangka halaman web HTML bisa disulap menjadi lebih menarik.

Caranya dengan mengatur jenis background, mengganti warna teks, mengubah jenis font, dan masih banyak lagi. Layaknya HTML, CSS juga merupakan fondasi halaman web. Makanya, ia banyak ditemukan di berbagai jenis website.

Kelebihan bahasa pemrograman CSS:

  • Memudahkan proses mendesain halaman web.
  • Satu file CSS bisa digunakan di banyak halaman, sehingga tampilan website jadi lebih konsisten.
  • Mempercepat waktu loading website.
  • Ekosistem yang terbilang luas, tersedia berbagai macam framework.

Kekurangan bahasa pemrograman CSS:

  • Mirip HTML, CSS tidak menyediakan fitur penanganan error sehingga agak menyulitkan pemula.
  • Penggunaan CSS yang berlebihan dapat menyebabkan ukuran website membengkak, sehingga harus di-minify.
  • Terkadang muncul isu kompatibilitas CSS di beberapa browser, yang menyebabkan tampilan website berubah.

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com
WhatsApp Tanya & Beli Program?