Ruby on Rails, disebut juga Rails, adalah sebuah kerangka kerja aplikasi web sumber terbuka yang berjalan via bahasa pemrograman Ruby. Ia merupakan kerangka kerja full-stack: memampukan pembuatan laman dan aplikasi yang mengumpulkan informasi dari server web, berkomunikasi dengan atau memanggil sebuah kueri dari server web, dan mengolah templat dari sumber. Sebagai hasilnya, Rails menyajikan fitur sistem routing yang independen dari server web.
Ruby on Rails menegaskan penggunaan pola-pola dan prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak terkenal, seperti pola active record, konvensi diatas konfigurasi (CoC), don’t repeat yourself (DRY), and model-view-controller (MVC).
Sejarah Ruby On Rails
Ruby on Rails pertama kali di rilis pada juli 2004 oleh David Heinemeier Hansson. Awalnya, framework ini merupakan bagian dari Basecamp, sebuah Project Management Tool yang juga merupakan nama sebuah perusahaan pemiliknya.
Rails versi 2.3 di rilis pada Maret 2015 dengan banyak fitur baru seperti Rails Engine, Rack, dan Nested Mode Forms.
Rails versi 3.1 di rilis pada 31 Agustus 2011 dengan fitur mayor seperti Reversible Database Migrations, Asset Pipeline, Streaming, jQuery sebagai Javascript Library dan memerkenalkan CoffeeScript serta Sass.
Rails versi 3.2 di rilas pada 20 Januari 2012 yang memfokuskan pada performa dan kecepatan. Pada versi ini Routing Engine, Automatic Query Explain dan Tagged Logging pertama kali di perkenalkan. Versi ini juga merupakan versi Rails terakhir yang men Support Ruby versi 1.8.7.
Rails versi 4.0 di rilis pada 25 Juni 2013, memperkenalkan Russian Doll Caching, Turbolinks, Live Streaming. Active Resource dan Active Record Observer mulai di pisah dari sistem, dan tersedia sebagai Gem.
Rails 4.1 dirilis pada 8 April 2014, memperkenalkan Spring, Variants, Enums, Mailer previews, and secrets.yml.
Rails 4.2 dirilis pada 19 Desember 2014, memperkenalkan Active Job, asynchronous emails, Adequate Record, Web Console, and foreign keys. Kali ini, Aaron Petterson dipercayakan untuk merombak Active Record untuk meningkatkan performa.
Kelebihan dari Ruby on Rails
- Ruby bersifat fleksibel dan memiliki framework dengan IDE yang mudah digunakan (friendly),
- Kemampuan migrasi database yang mendukung berbagai platform,
- Penggunaan fungsi dan manipulasi yang mudah,
- memiliki fokus utama pada estetika dan kesederhanaan,
- Ruby bersifat konsisten dengan struktur dan metodologinya.
Kekurangan dari Ruby on Rails
- Butuh kemampuan pemrograman yang tinggi,
- Lebih rumit dalam pembuatan proyek berskala besar,
- Dokumentasi hanya mencakup framework yang populer,
- Membutuhkan sumber daya komputasi lebih,
- Performa yang relatif lambat.
Kesimpulan
Dalam melakukan pengembangan sebuah aplikasi, baik aplikasi dalam bentuk mobile, web, maupun dekstop, menggunakan framework akan membuat proses pengerjaan kita menjadi lebih cepat. Struktur kode kita juga akan lebih ringkas dan rapi. Selain itu, dengan framework juga dapat memudahkak kita melakukan pemeliharaan serta mampu menangani bugs dan error dengan mudah.
Sama halnya saat kita membangun sebuah rumah, jika kita sudah memiliki kerangka serta gambaran dari rumah tersebut, maka proses pembangunannya pun akan semakin mudah dan cepat.