Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) adalah simulasi dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang dimodelkan di dalam mesin dan diprogram agar bisa berpikir seperti halnya manusia. Sedangkan menurut Mc Leod dan Schell, kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia.
Dengan kata lain AI merupakan sistem komputer yang bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang umumnya memerlukan tenaga manusia atau kecerdasan manusia untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
AI sendiri merupakan teknologi yang memerlukan data untuk dijadikan pengetahuan, sama seperti manusia. AI membutuhkan pengalaman dan data supaya kecerdasannya bisa lebih baik lagi. Poin penting dalam proses AI adalah learning, reasoning dan self correction. AI perlu belajar untuk memperkaya pengetahuannya. Proses belajar AI pun tidak selalu disuruh oleh manusia, melainkan AI akan belajar dengan sendirinya berdasarkan pengalaman AI saat digunakan oleh manusia.
Hal yang cukup menarik dari AI adalah ia mampu melakukan self correction atau mengoreksi diri sendiri. Jika kamu pernah mendengar ungkapan AI “Jika aku tidak pernah menang, maka setidaknya aku tidak boleh kalah” sedikit ngeri juga ya. AI memang diprogram untuk itu terus belajar dan membenahi diri sendiri dari kesalahan yang pernah dibuatnya.
Jika kamu masih bingung dari cara kerja AI, mari kita ambil salah satu contoh yaitu AlphaGo. Saat awal dikembangkan ia diberi 100 ribu data pertandingan Go untuk dipelajari. Kemudian, AlphaGo akan bermain Go bersama dengan dirinya sendiri dan setiap dia kalah dia akan memperbaiki cara ia bermain dan proses bermain ini akan diulang sampai jutaan kali.
Salah satu kelebihan AI dibanding manusia adalah AI yang dimiliki oleh AlphaGo tadi adalah manusia hanya dapat bermain satu kali dalam satu waktu. Sedangkan AI bisa mensimulasikan beberapa pertandingan pada satu waktu secara bersamaan. Sehingga proses belajar dan pengalamannya juga bisa lebih banyak dibanding manusia. Hal ini terbukti ketika AlphaGo bermain dengan juara dunia Go pada tahun 2016 ia bisa menjadi pemenangnya.
Secara garis besar sebuah kecerdasan buatan dapat melakukan salah satu dari keempat faktor berikut.
- Acting humanly, sistem yang dapat bertindak layaknya manusia.
- Thinking humanly, sistem yang bisa berpikir seperti halnya manusia.
- Think rationally, sistem yang mampu berpikir secara rasional.
- Act rationally, sistem yang mampu bertindak secara rasional.
Contoh Penerapan AI:
1. FACE ID
Face ID merupakan contoh produk AI yang dapat membuka kunci ponsel Anda dengan sensor wajah. AI mengenali Anda melalui pemindaian dan identifikasi wajah dengan mengingat poin penting dalam wajah Anda yang berbeda dengan orang lain. Selain digunakan dalam membuka kunci ponsel, Face ID juga digunakan untuk pengawasan dan keamanan di bandara.
2. PETA DAN NAVIGASI
Produk artificial intelligence yang satu ini mampu membantu Anda untuk melakukan perjalanan dengan lebih mudah dan cepat. Tidak perlu lagi menggunakan peta kertas yang kurang praktis dan tidak responsif, Anda cukup mengetikkan tujuan Anda pada aplikasi Waze, Google Maps, atau Apple Maps. AI dalam peta dan navigasi menyimpan dan mengingat visual bangunan serta mampu mengidentifikasi perubahan arus lalu lintas, sehingga tidak perlu khawatir terkena macet.
3. E-PAYMENT
E-payment merupakan salah satu produk artificial intelligence yang memungkinkan Anda untuk melakukan penyetoran, transfer uang, dan membuka akun dari mana saja. AI juga ikut berperan dalam keamanan, manajemen identitas, dan kontrol privasi. AI merekam jenis produk yang Anda beli lengkap dengan informasi lainnya, seperti kapan dan dari mana Anda biasa membeli produk tersebut.
Selain itu, AI juga mengamati pola perilaku Anda dari waktu ke waktu, sehingga ketika ada aktivitas yang tidak biasa dengan apa yang Anda lakukan, sistem akan memberikan peringatan dan meminta verifikasi atas transaksi yang Anda lakukan. Teknologi ini sangat bermanfaat untuk mencegah penipuan.
4. MEDIA SOSIAL
Pernahkah Anda berpikir, mengapa Anda bisa terus scrolling Instagram atau TikTok sampai lupa waktu? Anda bisa mengalami kecanduan media sosial karena Anda keasyikan dalam menikmati konten-konten media sosial Anda. Tapi, tahukah Anda kalau konten yang muncul dalam media sosial Anda memang sengaja didesain sesuai dengan minat Anda?
AI memantau preferensi konten, menyarankan koneksi, dan menayangkan iklan sesuai dengan minat Anda supaya Anda tetap terhubung dengan platform media sosial yang Anda miliki. Selain itu, AI juga bisa menghapus posting-an bermasalah yang melanggar syarat dan ketentuan melalui identifikasi kata kunci dan pengenalan gambar visual, sehingga Anda bisa lebih menikmati konten favorit tanpa terganggu.
5. VOICE ASSISTANT
Seiring dengan perkembangan teknologi pengenalan suara, orang semakin mudah untuk mengatur atau mencari sesuatu tanpa harus mengetiknya. Anda bisa langsung berbicara dengan gawai Anda melalui voice assistant. Produk artificial intelligence ini bisa menelepon seseorang, mencari sesuatu di Google, memutar musik, dan lainnya saat Anda sedang beraktivitas.
Salah satu contoh produk AI dalam teknologi ini adalah Siri yang merupakan asisten pribadi digital dari Apple. Siri memiliki voice assistant yang ramah untuk berinteraksi dengan manusia. Siri memahami pertanyaan dan permintaan dengan bahasa manusia, sehingga Siri dengan mudah dapat menemukan informasi, memberi petunjuk arah, menambah acara ke kalender, mengirim pesan, dan melakukan aktivitas lainnya.
6. REKOMENDASI PENCARIAN
Ini hampir sama dengan media sosial, AI akan membantu Anda menemukan dan menyediakan informasi sesuai dengan preferensi atau penelusuran terbaru Anda. AI telah mempelajari perilaku dan minat Anda dengan mengikuti aktivitas Anda. Data dikumpulkan, disimpan, dan dianalisis melalui machine learning untuk kemudian memprediksi preferensi Anda dengan menawarkan rekomendasi hal-hal yang mungkin Anda sukai.
7. EDITOR TULISAN
Anda mungkin pernah melihat atau menggunakan fitur auto correct pada ponsel Anda untuk menghindari typo ketika mengetik pesan. Di sini, AI menggunakan machine learning untuk mempelajari dan memproses suatu bahasa sehingga bisa mengidentifikasi penggunaan bahasa yang salah dan menyarankan koreksi.
Editor : Gabyav
0 Komentar