Perkembangan artificial intelligence (AI)
Kemunculan konsep kecerdasan buatan pertama kali ditemukan setelah Perang Dunia II oleh seorang matematikawan dan filsuf muda bernama Alan Turing pada 1947.
Alan turing beraggapan bahwa jika manusia bisa mengolah informasi dan memecahkan masalah juga membuat keputusan dari informasi tersebut, maka mesin juga bisa melakukannya.
Dilansir dari Science in the News, dari kerangka logis tersebut Alan Turing membuat suatu makalah pada 1950 tentang bagaimana membangun mesin cerdas dan cara menguji kecerdasan mereka. Sejak saat itulah artificial intelligent berkembang pesat hingga sekarang.
Saat ini komputer telah menggunakan kecerdasan buatan berdasarkan pemrograman logika. Di mana komputer dapat mengolah stimulasi yang diberikan manusia menjadi suatu keputusan berdasarkan ahli.
Misalnya perangkat lunak yang bisa mengenali suara manusia dan melakukan perintah sesuai dengan suara yang diberikan.
Ada juga program komputer yang diciptakan untuk bermain catur dan dinamakan Deep Blue IBM. Hebatnya Deep Blue IBM dapat mengalahkan juara dunia catur gary Kasparov pada tahun 1997.
Artificial intelligent terus berkembang dengan tujuan menciptakan kecerdasan yang mirip dengan manusia.
Misalnya sebuah robot yang dikembangkan oleh Cynthia Breazeal bernama Kismet. Kismet dapat mengenali dan menampilkan emosi selayaknya manusia.
Tidak hanya seputar robot, artificial intelligent juga melingkupi sistem otomasi mesin misalnya mobil dengan kemampuan auto pilot atau menyetir sendiri.
Cara kerja artificial intelligent
Artificial intelligent bekerja sesuai dengan algoritma pemrograman pada sistem komputer yang diberikan dalam proses pembuatannya. Algoritma pemrograman kerangka berpikir dari artificial intelligent dalam memproses berbagai jenis data.
Dilansir dari Brookings, algoritma pemrograman artificial intelligent memerlukan data yang banyak dan kuat agar komputer dapat membedakan pola yang berguna.
Dengan banyaknya data juga algoritma yang kompleks mesin seakan-akan dapat berpikir sendiri, membuat keputusan, belajar, juga beradaptasi.
Dampak articial intelligent
Artificial intelligent memiliki banyak dampak baik seperti meningkatkan efektivitas kerja. Sistem dengan kecerdasan buatan cenderung bekerja lebih cepat, akurat, dan minim kesalahan yang diakibatkan oleh kelelahan juga kecerobohan.
Dengan adanya kecerdasan buatan, dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan pengobatan medis.
Misalnya sistem bedah da Vinci yang menggunakan teknologi robot untuk melakukan operasi yang lebih presisi, akurat, dan minim trauma pada pasien.
Adapun dampak negatif dari artificial intelligent adalah perubahan besar yang ia timbulkan pada sistem kerja umat manusia.
Di mana banyak pekerjaan akan dilakukan oleh mesin dengan kecerdasan buatan, dikhawatirkan menggeser tenaga kerja manusia dan menyebabkan pengangguran.
Keberadaan mesin dengan kecerdasan buatan dapat memperbesar kesenjangan sosial. Karena para investor juga perusahaan artificial intelligent akan meraup banyak keuntungan, sedangkan masyarakat yang digantikan kerjanya oleh mesin akan mengalami kemiskinan.
Artificial intelligent yang dapat beradaptasi, dinilai menakutkan karna bisa saja sampai pada tahap mereka tidak memerlukan manusia lagi sebagai master mereka.
Dengan kata lain, mesin dengan kecerdasan bisa saja mengabaikan perintah maupun kontrol yang diberikan manusia dan berjalan sesuai kehendaknya sendiri.
Facebook bahkan telah menghentikan eksperimen artificial intelegence ketika kedua robot bernama Alice dan Bob mulai saling berbicara denan bahasa sendiri yang tidak bisa dipahami oleh para ilmuan.
Editor : Selvy
0 Komentar