Pengertian, jenis application security

Application Security yang tidak memiliki sistem keamanan yang baik seringkali gunakan penyerang untuk mengakses jaringan Anda. Dengan menerapkan sistem keamanan aplikasi, Anda dapat melindungi aplikasi apa pun yang berkaitan dengan keamanan jaringan Anda.

Menurut CISCOinformation security, atau yang biasa sebut juga dengan InfoSec adalah proses dan perangkat yang desain untuk melindungi informasi penting dan rahasia suatu bisnis dari terjadinya modifikasi dan kerusakan.

Selain itu, information security juga bisa artikan sebagai perlindungan kepada informasi atau sistem informasi dari akses, penggunaan, gangguan, modifikasi, dan perusakan yang tidak izinkan.

Terkadang, banyak orang yang tidak bisa membedakan information security dengan cybersecurity.

InfoSec adalah bagian krusial dari cybersecurity yang merupakan proses yang desain khusus untuk keamanan data. Cybersecurity merupakan istilah yang lebih general bandingkan InfoSec.

Secara khusus, terkadang ada pekerjaan untuk menangani information security. Jenisnya bisa beragam, terlepas dari itu, menurut Infosec Institute, beberapa pekerjaan ini membutuhkan latar belakang programmer yang kuat.

Contoh Gambar

Berikut adalah beberapa jenis dari InfoSec:

1. Application security 

Application security atau kemanan aplikasi mencakup kerentanan software di aplikasi web dan mobile serta programming interfaces (APIs).

Kerentanan ini biasa temukan di otentikasi atau otorisasi pengguna. Selain itu, bisa pula temukan di integritas kode dan konfigurasi, serta kebijakan dan prosedur.

Kerentanan aplikasi mengakibatkan rentannya terjadi pelanggaran information security yang signifikan. Application security merupakan salah satu perimeter penting dalam InfoSec.

2. Cloud security

Cloud security atau keamanan cloud berfokus pada pembuatan hosting aplikasi yang aman. Hal ini termasuk saat berhubungan dengan aplikasi cloud pihak ketiga.

“Cloud” sendiri artinya adalah aplikasi beroperasi dengan sistem berbagi atau shared environment.

Perusahaan dan bisnis perlu memastikan bahwa terdapat batasan dan isolasi yang aman di antara proses pembagian ketika menggunakan cloud.

3. Kriptografi

Enkripsi data saat sedang proses membantu memastikan kerahasiaan dan integritas data. Tanda tangan digital biasanya gunakan dalam kasus kriptografi untuk memvalidasi keaslian data.

Oleh karena itu, kriptografi dan enkripsi menjadi sangat penting. Salah satu contoh dari kriptografi adalah Advanced Encryption Standard (AES).

4. Keamanan Infrastruktur

Keamanan infrastruktur berkaitan dengan perlindungan jaringan internal dan ekstranet seperti laboratorium, pusat data, server, desktop, dan perangkat seluler.

5. Respons insiden

Respons insiden berfungsi memantau dan menyelidiki perilaku serta aktivitas yang berbahaya atau mencurigakan.

Untuk mencegah pelanggaran, staf IT harus memiliki rencana insiden untuk mengatasi ancaman yang ada dan memulihkan jaringan.

Selain itu, rencana tersebut perlu meliputi menciptakan sistem yang dapat menyimpan data untuk digunakan dalam analisis forensik dan penuntutan yang mungkin terjadi.

Data ini dapat juga gunakan untuk membantu mencegah pelanggaran lebih lanjut dan menemukan penyerang.

6. Manajemen kerentanan

Manajemen kerentanan adalah proses pemindaian lingkungan untuk menemukan titik-titik lemah dan memprioritaskan perbaikan berdasarkan risiko.

Di banyak jaringan, bisnis terus menambahkan aplikasi, pengguna, infrastruktur, dan lain-lain.

Oleh karena itu, penting untuk selalu memindai jaringan secara konstan sehingga dapat mengetahui jika ada potensi terjadinya kerentanan.

Menemukan kerentanan di awal dapat menghemat biaya besar keluarkan ketika pelanggaran sudah terjadi.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com
WhatsApp Tanya & Beli Program?