WIRELESS CHARGING
Teknologi semakin berkembang dan semakin banyak peralatan canggih yang memudahkan aktivitas manusi. Salah satunya adalah wireless charging. Sebelumnya apakah ada yang sudah tahu apa itu wireless charging? Kalau belum, artikel ini akan membahas tentang teknologi tersebut. Langsung saja simak dan baca penjelasan berikut ini.
Pengertian Wireless Charging
Wireless charging pada dasarnya merupakan transmisi arus listrik dari sumber listrik ke perangkat penerima tanpa menggunakan koneksi fisik atau kabel. Arus listrik kemudian di gunakan untuk mengalirkan atau mengisi ulang baterai dari perangkat penerima. Teknologi ini umumnya dapat di temukan pada tipe-tipe smartphone high end atau premium.
Walapun wireless charging di terjemahkan memuat istilah “tanpa kabel”, ini bukan berarti bahwa teknologi tersebut benar-benar bekerja tanpa menggunakan kabel sedikit pun. Agar bisa bekerja, teknologi tersebut pun teteap membutuhkan kabel seperti pengisian daya konversial. Hanya saja, terdapat sedikit berbeda karena antarmukanya tak lagi berbentuk sebuah port USB yang perlu di hubungkan secara langsung tetapi berupa komponen transmiter dan receiver.
Keunggulan
Terdapat beberapa keunggulannya sebagai berikut :
- Mudah untuk digunakan karena cukup meletakkan perangkat di atas charging pad.
- Lebih praktis karena tidak memerlukan kabel untuk melakukan charging.
- Perangkat lebih awet karena tidak perlu mencolok dan mencabut kabel.
- Meminimalisir kesalahan pemasangan seperti port terbalik atau salah kabel.
- Tanpa pasang-copot konektor, teknologi ini memiliki ketahanan yang sangat tinggi.
- Perangkat yang di gunakan kecil resikonya akan terdampak konsleting karena tidak terhubung langsung ke listrik.
- Dapat di tempatkan di berbagai tempat umum seperti bandara, cafe, restoran, dan mall tanpa perlu menyediakan berbagai macam charger dengan colokan berbeda untuk setiap merek.
Dengan beberapa keunggulan di atas, teknologi tersebut sayangnya masih memiliki beberapa kelemahan saat di aplikasikan.
Kelemahan
Berikut adalah beberapa kelemahannya sebagai berikut :
- Harga yang mahal.
- Membutuhkan komponen khusus, baik di sisi charger maupun perangkat yang akan di isi.
- Tidak se efisien charger kabel dalam hal efisiensi.
- Pengunaan listrik juga lebih besar dari pada penggunaan pada jenis kabel.
- Membutuhkan alat tambahan yang biasanya berbentuk dock atau pelat yang tersambung ke arus listrik.
- Tidak semua perangkat bisa menggunakan wireless charging.
- Dapat membuat handphone atau smartphone tampak lebih tebal dan berat di bandingkan charger biasa.
Editor : Erna Febriani