Ransomware adalah serangan malware yang dikirim peretas untuk mengunci dan mengenkripsi perangkat komputer milik korban. Lalu, peretas akan meminta uang tebusan untuk memulihkan aksesnya. Kurang lebih, seperti itulah gambaran apa itu Ransomware secara sederhana.
Konsekuensi dari serangan ransomware bisa menjadi bencana, dan sulit ditangani setelah komputer Anda terinfeksi. Mencegah serangan adalah strategi yang lebih efektif. Jika beruntung, kamu masih bisa mendapatkan kembali akses ke perangkatmu. Namun jika tidak, ucapkan selamat tinggal pada data-data penting yang kamu miliki.
Apa Itu Ransomware?
Ransomware adalah salah satu jenis malware (malicious software) yang bekerja dengan metode enkripsi––mengolah data menjadi kode yang tidak dapat dibaca oleh perangkat. Sehingga, menyebabkan korban tidak dapat mengakses perangkatnya sebelum data tersebut didekripsi––diolah kembali dari bentuk yang sudah dienkripsi agar dapat dibaca oleh perangkat.
Untuk dapat mendekripsi data pada perangkat yang terinfeksi Ransomware, kamu memerlukan kode dekripsi yang akan ditawarkan oleh peretas dengan membayar tebusan. Jika dalam waktu tertentu kamu belum dapat mendekripsikan perangkatmu, maka data-data yang ada di perangkat akan hilang.
Dari semua jenis malware yang ada, Ransomware adalah salah satu yang paling berbahaya. Berbeda dengan malware lainnya, Ransomware dapat mengacaukan sistem perangkat hingga tidak dapat dioperasikan.
Selain itu, Ransomware juga memiliki sifat yang dapat menyebar dan menginfeksi perangkat di sekitarnya. Sehingga, sangat berbahaya jika tidak segera ditangani dengan cepat.
Berikut ini statistik perkembangan Ransomware beberapa tahun terakhir berdasarkan situs web cyber security Purplesec:
- Tebusan Ransomware rata-rata pada tahun 2021 meningkat sebesar 82% dari tahun ke tahun, menjadi $570.000 atau setara dengan 8,1 miliar rupiah.
- Sebanyak 121 serangan Ransomware dilaporkan pada Q1 2021, meningkat 64% dari tahun ke tahun.
- Ransomware terbukti meningkat dengan salah satu jenis Ransomware, Ryuk, yang mengalami peningkatan pesat sebesar 543% selama Q4 2018.
- Pada 2019, Ransomware dengan cara phising meningkat sebesar 109%, dengan varian Ransomware baru tumbuh sebesar 46%.
- Serangan Ransomware meningkat 41% pada tahun 2019 dengan 205.000 bisnis kehilangan akses data mereka.
- Ransomware telah menjadi bentuk serangan siber yang populer dalam beberapa tahun terakhir, tumbuh sebesar 350% pada 2018.
Apa Saja Berbagai Jenis Ransomware?
Berikut ini beberapa jenis ransomware yang perlu diperhatikan:
Crypto Ransomware
Jenis ransomware khusus ini merayapi melalui komputer atau jaringan, secara khusus mencari data yang menurutnya mungkin penting.
Dia mengumpulkan dokumen seperti teks, spreadsheet, gambar, PDF, dan lainnya untuk dienkripsi.
Biasanya, sisa data Anda tidak akan terpengaruh dan Anda masih bisa menggunakan komputer. Namun, data yang dienkripsi tidak akan bisa diakses dan malware akan berusaha memaksa Anda untuk membayar uang tebusan untuk membukanya.
Kebanyakan ransomware menuntut antara 200 sampai 900 dolar dari korbannya. Jika tebusan tidak dibayarkan dalam waktu 48-72 jam, data biasanya akan dihapus selamanya.
Locker Ransomware
Locker ransomware tidak membeda-bedakan apa yang dikuncinya. Setelah memasuki komputer, semuanya terkunci!
Jika Anda tidak bisa masuk ke komputer atau menggunakannya untuk tugas-tugas dasar tanpa melihat pesan tebusan yang mengancam, Anda mungkin telah terinfeksi oleh locker ransomware.
Scareware
Seperti locker ransomware, scareware kerap kali akan membatasi semua akses ke komputer dan data Anda. Perbedaannya adalah bahwa scareware mencoba beragam taktik untuk memaksa Anda membayar tebusan.
Anda mungkin melihat jendela pop up yang diduga sedang “memindai” komputer untuk mendeteksi masalah. Dia tentu saja akan menemukan beberapa masalah dan menawari Anda untuk “memperbaikinya” — dengan harga yang lumayan besar.
Anda tidak akan bisa menyingkirkan pesan tersebut atau terus menggunakan komputer sebelum membayar uang tebusan.
Doxware
Sebagai satu bentuk ransomware yang menyebalkan, doxware bukan hanya konten yang menghapus atau membatasi akses ke data Anda.
Dia mengancam untuk mempublikasikan informasi sensitif, seperti merusak foto atau video, informasi identifikasi pribadi, atau data keuangan, secara publik di Internet jika tebusan tidak dibayarkan. Doxware dapat sangat menghancurkan bagi bisnis maupun individu.
Editor : Rofiqs