Pengenalan singkat tentang Julia
Julia merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi, multiguna, open source, dan dapat dijalankan diberbagai sistem operasi. Jeff Besanzon dan teman-temanya (Stefan Karpinski, Viral B. Shah, dan Alan S. Edelman) merupakan orang orang yang telah menciptakan bahasa pemograman yang luar biasa ini. Besanzon dkk. menjelaskan tidak ada alasan tertentu mengapa bahasa pemrograman ini diberi nama “Julia”.
Seperti yang tertulis dalam blognya “Why We Created Julia”, Bezanson dkk. adalah kumpulan orang yang serakah. Mereka ingin menciptakan bahasa yang sempurna. Julia merupakan bukti nyata dari ambisi mereka. Bahasa pemrograman ini dirancang untuk memiliki keunggulan berbagai bahasa permograman lain seperti Matlab, Lisp, Ruby, Mathematica, Perl, R, Python, bahkan C. Pada akhirnya, Julia dapat mendukung berbagai pekerjaan dalam melakukan komputasi ilmiah, pembelajaran mesin, data mining, aljabar linier skala besar, komputasi terdistribusi dan pararel. Bahasa ini kurang lebih telah berumur 11 tahun sejak kali pertama perilisannya secara resmi pada Februari 2012. Perilisan terbesar bahasa pemrograman ini ada pada julia versi 1.6 dengan dukungan jangka panjang (LTS). Hingga saat ini, Julia 1.9 merupakan versi terbaru yang terilis pada Mei 2023.
Alasan kenapa Julia cocok untuk komputasi ilmiah
Berikut beberapa alasan mengapa Julia cocok untuk menjalankan tugas komputasi ilmiah:
- Julia mudah dipelajari
- Memungkinkan tingkat abstraksi yang tinggi
- Memiliki kecepatan seperti C atau Fortran
- Memiliki banyak fitur produktivitas
- Metaprogramming
Keterbatasan bahasa julia
Tidak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk juga dengan Julia. Walaupun dengan berbgai kelebihannya, Julia masih memiliki beberapa kekurangan. Berikut berbagai kekurangan Julia:
- Bahasa yang sedang berkembang
- Menggunakan lebih banyak memori
- Multiple dispatch menghambat modularitas
- Jumlah pustaka sumber terbuka yang masih sedikit
Editor:Nuri
0 Komentar