Alasan Pemerintah Menghentikan  Siaran TV Analog

Sumber: Indonesiabaik.id

Siaran TV digital adalah jenis siaran TV yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Siaran ini merupakan perkembangan dari sistem siaran TV analog. Pengembangan TV digital dilakukan karena kompetisi dengan layanan TV kabel dan satelit yang lebih murah dan cepat. Siaran TV digital dapat diterima menggunakan antena khusus yang disebut televisi terestrial digital (DTT), kabel (TV kabel digital), dan piringan satelit. Siaran televisi digital juga dapat diterima menggunakan internet berkecepatan tinggi yang dikenal sebagai televisi protokol internet (IP TV). Di dunia, standar siaran TV Digital dibagi menjadi lima dan berikut pemetaan standar siaran TV digital.

  1. DVB (Digital Video Broadcasting)
  2. ATSC (Advance Television System Commitee)
  3. ISDB (Integrated Services Digital Broadcasting)
  4. DTMB (Digital Terrestrial Multimedia Broadcast)
  5. DMB (Digital Multimedia Broadcast)

Alasan pemerintah setop siaran TV analog

Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi mengatakan, setidaknya ada lima alasan migrasi tv analog ke digital.

  1. Menjalankan amanat dari Pasal 60A Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran sebagaimana diubah oleh Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
  2. Menghasilkan siaran televisi yang lebih berkualitas, jernih, dan bersih bagi masyarakat.
  3. Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan siaran para Lembaga Penyiaran melalui infrastruture sharing.
  4. Mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara lainnya yang telah menyepakati penataan spektrum untuk layanan televisi dan telah menyelesaikan ASO sehingga ASO perlu segera dilakukan untuk menghindari potensi permasalahan di wilayah perbatasan.
  5. Melakukan pemerataan akses internet, keperluan pendidikan, sistem peringatan kebencanaan atau kegunaan lainnya dari hasil efisiensi penggunaan spektrum frekuensi.

Selain itu, teknologi analog dinilai akan semakin mahal pengoperasiannya. Secara bertahap, teknologi ini akan usang dan tergeser. “Nantinya orang akan bergeser dari TV analog karena di masa depan akan sedikit pula orang yang memproduksi TV jenis ini,” kata Tifatul.

Yang terakhir, spektrum frekuensi merupakan sumber daya terbatas. Mengingat TV analog membutuhkan frekuensi, dan kian lama semakin padat. “Karena frekuensi ini semakin terbatas, efisiensi menjadi sangat kritikal untuk kita lakukan segera,” pungkas Tifatul.

Edit : ramactx

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
WhatsApp Tanya & Beli Program?